SARAH

"Maaf telat. Macet banget tadi. Kamu jadi nungguin deh."

.

"Nggak apa. Aku selalu siap nunggu kok."

.

"Aku bawain roti kesukaan kamu,nih. Sama susu."

.

"Kamu nggak bosen, bawain makanan terus ke sini?"

.

"Makan sama-sama yaa."

.

"Udah mau setahun, Sar."

.

"Omong-omong udah mau setahun ya, Dim. Nggak kerasa. Dan sampai sekarang, aku belum berhasil menuhin permintaan kamu...."

.

"Sar..."

.

"...kamu nggak ada permintaan yang lebih gampang gitu?"

.

"...jangan nangis, please."

.

"Nggak adil."

.

"Aku cuma kepingin lihat kamu bahagia."

.

"Susah tauk."

.

"Memang nggak gampang. Tapi,...aku juga nggak bakal tenang, kalau begini caranya, Sar."

.

"Dimas Lee, kamu memang nyebelin!"

.

"Sar. Please...."

.

"Pokoknya aku nggak bakal berhenti dateng ke sini. Titik. Aku nggak mau move on..."

.

"Sar...."

.

"Cuma...cuma kamu yang aku sayang, Dim."

.

"...."

.

"...lagian, kalau aku pergi, siapa yang ngurus kuburan kamu?"

19 disukai 5 komentar 5.8K dilihat
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
dalem dan kuat banget twistnya. 😭
@aylannanaraya1a : Heartbreak
@hadismevlana : Wihh pertamax! Makasih udh mampir kak! 😁🙏
Twist. 1st komen yeeaaay
Saran Flash Fiction