MORE THAN LOVE
2. Bagian 2

MORE THAN LOVE


DISSOLVE


16 tahun lalu

2. EXT. SEKOLAH — PAGI


RENA, SELLA, IBU GURU, SISWA


Terlihat anak-anak berseragam putih biru memasuki gerbang sekolah. Beberapa anak terlihat bercanda sembari berjalan masuk kedalam halaman sekolah. Sebagian terlihat membawa buku cetak dengan ramput dikuncir dua. Para siswa saling berkejaran masuk kedalam sekolah dengan raut wajah bahagia diiringi suara canda dan tawa.

Seorang siswi perempuan mengenakan jilbab putih dan tas gendong bewarna merah muda tampak berdiri didepan gerbang sekolah sedang tersenyum kagum. Matanya memancarkan sebuah kekaguman melihat bangunan sekolah yang begitu megah. Senyumnya menyiratkan sebuah kebahagiaan dan kebanggaan yang begitu besar. Siswi perempuan itu tampak bersemangat dan melangkahkan kakinya dengan mantap dan penuh keyakinan. Siswi dengan kulit putih berbadan kurus tinggi dan tampak begitu cantik.

VO RENA

Namaku Rena

Rena berjalan menoleh kenakan dan kekiri memperhatikan setiap siswa yang sedang berjalan melawatinya dengan ekspresi wajah bahagia

Hari ini adalah pertama kalinya aku menyandang status sebagai siswi sekolah menengah pertaman. Sekolah ini adalah impianku dari dulu. Dan sekarang bukan hanya mimpi tapi aku benar-benar menjadi siswi disini.

(membenarkan posisi tas dan tersenyum bangga)

Awalnya tidak ada yang istimewa dihari pertama aku menjadi siswi SMP. Aku tidak menemukan kakak kelas jahat yang suka membuli dan juga pangeran penolong seperti layaknya drama Korea yang pernah aku tonton. Semua berjalan normal dan sesuai apa yang seharusnya terjadi.

Rena masuk kedalam kelas melihat beberapa teman sekelas sibuk memilih bangku dan Rena hanya berdiri memperhatikan hiruk-pikuk ruang kelasnya.

Ruang kelas yang rapi, bangku dan meja bagus serta teman-teman yang banyak. Semua ini sama persis seperti yang aku bayangkan saat pertama kali menginjakkan kakiku di sekolah ini.

Semua murid berlari dan menuju bangku masing-masing. Rena duduk dibangku paling depan sendirian ketika guru masuk.

IBU GURU

Selamat pagi semuanya

MURID

(jawab bersamaan)

Selamat pagi bu

IBU GURU

Perkenalkan nama ibu Sara dan ibu adalah wali kelas kalian

(berjalan maju dan berdiri tepat didepan Rena)

Kenapa Bangku depan ini kosong ?

(menunjuk bangku sebelah Rena. Sara sibuk memperhatikan semua murid dikelas)

Kamu yang duduk dipojokan

(menunjuk arah belakang)

Ayo kemari dan isi dulu bangku yang depan

(seorang siswi duduk disebelah Rena)

Baiklah karena ini adalah hari pertama kalian masuk sekolah, ibu akan mengajak kalian berkeliling melihat sekolah kita dan beberapa ekstrakulikuler yang bisa kalian ikuti. Perlu diketahui bahwa mengikuti ekstrakulikuler adalah wajib di sekolah kita. Jadi kalian wajib mengikuti salah satunya.

Rena tersenyum memandang Sella, sedang Sella memperhatikan guru dengan malas. Ibu guru masih sibuk menjelaskan beberapa hal kepada muridnya. Rena tersenyum menatap Sella yang memperhatikan guru berbicara.

VO RENA

Dia adalah Sella. Gadis centil dan blak-blakan inilah yang akan menjadi sahabat sekaligus saksi bagaimana perjalanan cinta dan citaku. Dan disinilah kisah enam belas tahunku dimulai

(suara bel sekolah berunyi)



DISSOLVE


3. INT.RUANG KELAS — PAGI


SELLA, RENA


Guru baru saja selesai menerangkan sebuah pelajaran dan menutup pertemuan dengan salam. Ibu guru pergi meninggalkan kelas membawa buku tebal dan meninggalkan coretan angka dipapan tulis.

Rena baru saja selesai mencatat dan merapikan alat tulis diatas meja.

SELLA

Kamu mau ikut ekstakulikuler apa Ren ?

(memasukkan buku kedalam tas)

RENA

Entahlah aku juga bingung. Aku tidak pandai dalam hal apapun.

(tersenyum dan menutup tas setelah memasukkan buku terakhir)

SELLA

Aku tidak yakin

(menatap Rena)

Kamu begitu pandai dan selalu bisa mengerjakan soal matematika didepan. Apakah itu bukan bakat ? Kamu juga pandai dalam pelajaran lain seperti ekonomi dan lainnya.

(menatap Rena karena butuh jawaban)

RENA

Ya aku rasa hanya itu bakatku.

(tersenyum)

SELLA

Bagaimana kalau kita ikut paduan suara atau musik moderen ?

(bersemangat dan lebih mendekat pada Rena)

Aku sangat suka musik tapi aku tidak pandai bernyayi.

(meringis dan menggaruk kepala)

RENA

Aku juga tidak pandai bernyanyi, aku juga tidak bisa bermain alat musik. Lalu untuk apa kita ikut ?

(menatap Sella penuh tanya)

SELLA

(sedikit mendekat dan berbisik)

Katanya anak musik dan paduan suara itu cakep-cakep Ren, makanya aku pengen ikut ekstrakulikuler itu.

(senyum-senyum dan kembali keposisi awal)

Tapi sebenarnya bukan itu alasan utamanya

RENA

Lalu ?

(menatap Sella penuh tanya)

SELLA

Aku sangat suka bernyanyi dan itu hobiku

(Tersenyum)

Mau ya ikut temanin aku. Kata bu guru ektrakulikuler ini wajib lo Ren.

(menyatukan kedua telapak tangan)

RENA

(Berpikir sejenak)

Baiklah aku ikut

(menghela nafas berat)

SELLA

Yes. Makasih ya Rena sabahatku. Walaupun kita baru saja kenal tapi kamu begitu baik dan aku janji bakal jadi sahabat terbaik buat kamu.

(Sella memeluk Rena dengan erat)

RENA

Iya sudah lepasin ada pak guru masuk kelas.

(Sella melepas pelukannya dan meringis pada Rena)


CUT TO


4. INT. GEDUNG AULA – SORE


SELLA, RENA



RENA

(bola mata berjalan kekanan dan kekiri)

Kamu yakin ikut ekskul ini ?

(wajah tegang)

SELLA

Yakin sih.

(mengarahkan bola matanya kekanan dan kekiri)

RENA

Tapi peminatnya sangat banyak.

Gedung aula tampak sesak dan penuh dengan peminat ekskul paduan suara membuat mereka berdua saling berhimpit diantara banyak siswa dan siswi yang ada di aula sekolah.

CUT TO

5. EXT. DEPAN GEDUNG AULA - SORE


SELLA, RENA, DEWA



Rena dan Sella duduk didepan gedung aula dengan menggendong tas dan wajah menunduk melihat kedua kaki yang sedang berayun diatas tanah. Para pelajar mengenakan seragam putih biru lainnya baru keluar dari gedung aula dan berjalan keluar gerbang meninggalkan sekolah karena sudah waktunya jam pulang sekolah. Wajah Rena dan Sella tampak lesu dan muram.

Rena dan Sella tetap duduk dan menunggu jemputan datang karena jarak rumah mereka cukup jauh dari sekolah.

RENA

Kamu yakin mau ikut paduan suara Sel ?

(menoleh kearah Sella disebelah kirinya)

Sella

Yakinlah.

(menoleh Rena dan tersenyum optimis)

Kamu dengarkan kakak senior bilang kalau tidak semua yang ada didalam ruangan bisa ikut paduan suara. Mereka masih akan audisi untuk diseleksi karena untuk ikut paduan suara harus memenuhi syarat dan gak sembarangan. Ya walaupun suaraku pas-pasan tapi aku akan mencoba dan aku yakin pasti lolos. Jujur walaupun suaraku tidak bagus tapi aku sangat suka bernyanyi.

(Rena tersenyum dan menatap lurus kedepan)

Sella dan Rena diam sejenak dan masih tetap mengayunkan kedua kakinya bergantian sembari menunggu jemputan datang. Tiba-tiba air mengguyur Rena sampai setengah basah.

RENA

Astagfurullahaladzim.

(berdiri dan sepontan membersihkan bajunya dengan tangan dan wajah tertunduk)

DEWA

Maaf… maaf saya tidak sengaja karena terpeleset.

 (Rena diam dan masih menunduk karena fokus pada bajunya yang basah)

SELLA

Gimana sih kak ? kan baju teman saya jadi basah.

(Menatap Dewa dengan wajah sinis)

DEWA

Maaf… maaf… saya benar-benar tidak sengaja. Tadi saya buru-buru dan tidak sengaja terpeleset.

RENA

Sudah Sel enggak papa kok.

Rena mengangkat wajah dan menatap Sella kemudian menatap Dewa. Rena terdiam sesaat melihat Dewa. Dunia seakan berhenti seketika saat Dewa tersenyum padanya.

DEWA

Maaf ya saya benar tidak sengaja

(menatap Rena dan tersenyum)

RENA

(Menggelengkan kepala dan berkedip)

Oh… enggak papa kok kak.

(sedikit gugup)

DEWA

 (merogoh saku sebelah kanan)

Ini buat bersihkan baju kamu.

(memeberikan sapu tangan pada Rena)

RENA

Terima kasih kak.

(mengambil sapu tangan dari Dewa)

DEWA

Saya buru-buru. Sekali lagi maaf ya. Saya harus pergi sekarang

(Dewa mengambil ember yang dia letakkan dilantai dan pergi meninggalkan Rena)

SELLA

Kakak itu baik sih. Tapi kenapa aku kesel ya.

(Sella melipat kedua tangan diperutnya)

RENA

Sebenarnya aku juga kesel karena besok seragam ini masih dipakai dan sekarang kotor. Mana sekarang sudah sore. Apa keburu kalau mau dicuci ?

(kedua tangan menarik baju dan kepala menunduk memandang baju yang basah)

SELLA

Lah kalau kesel kenapa gak kamu marahin aja kakak itu tadi ? ini malah biarin pergi.

RENA

Aku kan gak bisa marah Sel

(menatap Sella)

SELLA

Iya kamu itu terlalu polos dan penakut. Kalau aku jadi kamu sudah aku marain kakak itu. Aku tidak peduli walaupun dia kakak kelas kita.

RENA

Kok kamu tahu kalau dia kakak kelas kita ?

(memiringkan kepala)

SELLA

Tadi waktu jam istirahat aku ketemu dia dan temannya di koprasi. Aku dengar mereka mau ambil buku paket untuk kelas delapan B. jadi ya pasti dia kakak kelas kitalah.

(bunyi klakson)

SELLA

Itu jemputan kita sudah datang

(Sella menunjuk arah gerbang dan Rena menoleh kebelakang)


CUT TO


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar