LOCKDOWN
5. Lima

42. EXT. JALAN RAYA. MOBIL ALI - PAGI

Ali menyetir mobil, sementara Sasha terenyak memperhatikan layar pada peta virtual.

 

SASHA

Kenapa titiknya bergerak?
Bukannya gue suruh dia nunggu?

 

POV ALI : Peta virtual menampilkan empat titik bergerak ke arah yang sama.

 

Ali segera mengubah arah mobilnya.

 

LS : Mobil Ali mengambil jalur lain, melaju dengan kecepatan tinggi.

 

CUT TO :

43. EXT. JALAN RAYA. MOBIL TOMY - SIANG

 

TOMY

(menyetir mobil, tatapannya terlihat khawatir)

Kita udah terlalu dekat sama Reffrain.

 

Anne (30 thn) tidak habis pikir melihat Tomy.

 

ANNE

Kamu udah setuju.
Sekarang apa lagi?

 

Tidak ada jawaban dari Tomy.

 

ANNE

(membuang pandangan)

Lupakan bocah sialan itu.
Kita jalankan rencana B.

 

TOMY

Kita belum buat rencana B.

 

ANNE

Tapi aku udah.
Rencana B ku keluar dari negara ini dan memulai hidup baru.
Kalau kamu masih mengharap Archen kembali silakan.
Aku mau pergi.

 

TOMY

(memikirkannya)

Tapi Archen butuh bantuan kita.

 

ANNE

(menatap Tomy seakan tidak percaya)

Kamu udah membalas budi terlalu banyak.
Bekerja lebih dari sepuluh tahun untuk dia.
Dan lihat.
Kamu semakin tua, belum juga menikah.

(mengalihkan pandangan)

Cuma karena Archen bebasin kamu waktu itu, nggak berarti kamu harus lakukan hal yang sama.
Kecuali kamu memang kebanyakan uang.

 

Tomy menghela napas, masih fokus pada jalanan di depan.

 

ANNE

Kita memang terlanjur masuk ke dunia sialan ini.
Tapi bukan berarti nggak bisa keluar.

 

TOMY

Dan apa yang mau kamu bilang ke anakmu nanti?

 

ANNE

(tidak habis pikir)

Aku nggak harus punya anak.

 

TOMY

Kalau begitu suamimu?

 

ANNE

(heran)

Kenapa aku mesti khawatir?
Dia pasti juga punya masa lalu.

 

TOMY

(melihat Anne)

Kamu benar-benar mau melepaskan diri dari Archen?

 

ANNE

Ya.

(menatap Tomy sebentar)

Aku rasa dia juga nggak peduli kita hidup atau mati sekarang.
Lihat aja dia menghilang tanpa jejak.
Dan kamu masih percaya dia akan kembali?

(lalu melihat Tomy)

 

CUT TO :

44. EXT. PERSIMPANGAN DI JALAN RAYA - PAGI

Sebuah mobil pick-up dihentikan oleh polisi berpakaian XP-11

Sasha bergegas menghampiri sopir mobil itu. Dia tersentak, lalu melihat ke bagian belakang mobil. Ali mengikutinya.

 

POV SASHA : Tumpukan besi yang tertata rapi

 

Ali melompat ke atas pick-up, mengambil tiga ponsel yang ada di sana, lalu melihat Sasha.

Sasha tersentak kecewa melihat ponsel milik Anne, Tomy dan Detektif Arsa yang ada di tangan Ali.

 

CUT TO :

45. EXT. JALAN DI DEKAT RUMAH KONTRAKAN REFFRAIN. MOBIL DEVA - SIANG

 

LUCKY

(menerima amplop surat di tangannya)

Ya kenapa harus aku?

 

DEVA

Dia nggak mungkin curiga sama lo.

 

LUCKY

(terlihat keberatan)

Pake baju astronot gini?

 

DEVA

Itu bukan baju astronot!
Semua orang juga tau itu baju XP-11.

 

LUCKY

(memperhatikan keadaan di luar mobil, lalu kembali melihat Deva yang menunggunya)

Gimana kalo aku ditangkep petugas?

 

DEVA

(tidak habis pikir melihat Lucky)

Kita ini lagi bertugas, gue bawa surat perintahnya.
Udah turun sana.

 

Lucky dengan enggan membuka pintu mobil sambil mendekap amplop surat itu.

Andien melihat Lucky bergegas menghampiri rumah kontrakan Reffrain.

 

CUT TO :

46. INT. RUMAH KONTRAKAN REFFRAIN - SIANG

 

SFX : Suara ketukan pintu.

 

Reffrain mengintip siapa yang datang lewat jendela.

 

POV REFFRAIN : Lucky juga melihatnya, mengangkat amplop surat di tangannya, lalu menyelipkannya di bawah pintu.

 

Reffrain melihat amplop surat di bawah pintu, lalu Lucky yang berbalik pergi. Dia mengambil amplop itu, lalu membukanya. 

 

BCU : Tiket penerbangan palsu dan selembar surat yang baru saja dikeluarkan Reffrain dari amplop.

 

Reffrain tersentak melihatnya, lalu membaca suratnya.

 

BCU : Surat di tangan Reffrain yang ditulis oleh ANDIEN (O.S)

Kami sudah memecahkan kode yang kamu kirim lewat tiket itu.
Terima kasih. Karenanya kami jadi tau tentang enam nama di kode booking-nya.
Sekalipun namamu juga ada, kami yakin kamu di pihak yang berbeda.
Kamu memberitahu kepolisian tentang transaksi ilegal itu. Sekalipun gagal menangkap orang yang kamu maksud, tapi polisi menyimpan informasi darimu sebagai rahasia. Mereka ingin mendengar alasanmu melakukannya agar bisa melindungimu.
Tapi ada hal-hal yang berada di luar kendali.
Seperti berita yang tersebar di media. Termasuk juga artikel tentang penemuanmu.
Kami bukan polisi. Hanya detektif swasta yang sedang membantu kepolisian.

 

Reffrain mengerutkan kening, masih membaca.

 

ANDIEN (O.S)

Tomy dan Anne memanfaatkan detektif yang disewa ayahmu dulu untuk memancingmu keluar.
Kami sudah meretas ponselnya dan sekarang mereka mungkin menjauh dari tempat kita sekarang. Polisi sedang mengejarnya.
Kami di sini ingin bertemu denganmu. Mendengar ceritamu secara langsung.
Kalau kamu juga ingin bertemu, jam tujuh malam ini kami ada di teras restoran fastfood di dekat taman kota.
Ini nomor kami :
0811123776482

 

 

ANDIEN

 

Reffrain terenyak memikirkannya.

 

CUT TO :

47. INT. PENGINAPAN. KAMAR DETEKTIF ARSA - SIANG

Ali membuka pintu kamar Detektif Arsa dengan mudah. Lalu dia dan Sasha tersentak melihat Detektif Arsa terbaring di tempat tidur dalam posisi yang tidak wajar. Mereka segera menghampirinya. Petugas penginapan tampak cemas.

Ali membalikkan badan Detektif itu. Detektif Arsa masih belum sadarkan diri.


CUT TO :

48. EXT. PENGINAPAN. RUANG SECURITY - SIANG

Ali memeriksa rekaman CCTV.

 

BCU : Layar yang menampilkan rekaman CCTV sekitar Pukul 7 pagi. Beberapa aktivitas terlihat di lorong depan kamar Detektif Arsa.

 

Ali mempercepat pencariannya.

 

BCU : Layar yang menampilkan rekaman CCTV Pukul 7.14 pagi gelap total.

 

Sasha tersentak melihatnya. Ali mengganti waktu pencariannya menjadi Pukul 7.06 pagi.

 

BCU : Layar yang menampilkan rekaman CCTV sekitar Pukul 7.06 pagi. Tidak ada aktivitas yang terlihat di lorong depan kamar Detektif Arsa.

 

Ali mengganti waktu pencariannya menjadi Pukul 7.30 pagi.

 

BCU : Layar yang menampilkan rekaman CCTV Pukul 7.30 pagi gelap total.

 

SASHA

Apa tadi mati lampu?

 

SECURITY

Kayaknya nggak deh, Bu.
Soalnya tadi jam segitu saya di ruang karyawan lagi sarapan, lampunya nyala kok.
Saya baru keluar jam delapan malah.

 

Sasha heran, lalu masuk ke penginapan.

 

CUT TO :

49. INT. PENGINAPAN. DEPAN KAMAR DETEKTIF ARSA - SIANG

Sasha melihat CCTV yang ada di sudut langit-langit ruangan, lalu tersentak memikirkan sesuatu.

 

CUT BACK TO ALI :

 

Sasha menghampiri Ali.

 

SASHA

Mungkin mereka pakai pengacak sinyal.

 

Ali kembali melihat ke layar.

 

CUT TO :

50. EXT. JALANAN DI DEPAN RUMAH KONTRAKAN REFFRAIN. MOBIL DEVA - SORE

Andien dan Deva melihat ke rumah Reffrain. Sementara Lucky sibuk dengan ponselnya di kursi belakang.

 

DEVA

Lo yakin ini bakal berhasil?

 

ANDIEN

Semoga.
Dengan kita kasih dia pilihan, dia bakal lakuin karena keinginan sendiri.
Bukan terpaksa.
Dalam tekanan bisa aja dia nggak menyampaikan semua fakta yang ada.

 

SFX : Denting ponsel Andien.

 

Andien melihat pesan masuk di ponselnya.

 

BCU : Pesan dari REFFRAIN (V.O) :

Jadi kalian percaya padaku?
Boleh aku mengganti tempat pertemuannya?

 

Andien lalu melihat Deva.

 

CUT TO :

51. EXT. DEPAN MALL - MALAM

Andien, Deva dan Lucky berjalan bersama menuju pintu masuk.

 

DEVA

Semua Mall pakai pengamanan khusus sekarang.

 

ANDIEN

(hampir tertawa)

Seenggaknya kita juga yakin dia nggak bawa senjata.

 

Andien, Deva, dan Lucky berhenti di pintu masuk. Dua orang petugas mulai menyalakan alat untuk memeriksa mereka juga barang bawaannya.

 

CUT TO :

52. INT. MALL. FOOD COURT - MALAM

Andien dan Reffrain duduk di satu sisi.

 

REFFRAIN

Kenapa harus bantu polisi?

 

ANDIEN

Karena polisi nggak juga dapat petunjuk.

 

Reffrain memikirkannya.

 

ANDIEN

Kalau kepolisian memberitakan laporanmu waktu itu,
Yang mereka takutkan, kamu masih sama Archen.
Kalau iya, kamu mungkin dalam bahaya dan polisi nggak dapat apa-apa.

 

REFFRAIN

Dan sekarang aku sudah aman?

 

Deva baru datang, lalu duduk di samping Andien. Lucky duduk di sampingnya. Mereka meletakkan minuman di meja.

Reffrain terenyak melihatnya, lalu Andien.

 

REFFRAIN

Jadi ini maksudnya kami tadi?

 

DEVA

Jadi kamu mau ikut kami?

 

REFFRAIN

Ke mana?

 

DEVA

(minum sebentar)

Tempat yang lebih aman.

 

CUT TO :

53. EXT. JALAN RAYA. MOBIL DEVA - MALAM

Deva menyetir mobil. Lucky duduk di kursi di sampingnya. Sementara Andien dan Reffrain di kursi belakang.

 

SFX : Dering ponsel Deva.

 

Deva menerima panggilan itu.

 

SASHA (O.S)

Tomy menyerahkan diri.

 

Semua tersentak mendengarnya.

 

CUT TO :

 

LUCKY

Aneh.

 

Deva masih menyetir, terenyak memikirkannya.

 

ANDIEN

Gue penasaran apa yang buat dia berubah secepet itu?

 

DEVA

Gue juga.

 

REFFRAIN

(merenungkannya)

Tomy punya ingatan fotografis.
Dia bisa mengungkap banyak hal.

 

Deva tersentak, melihat Reffrain sebentar.

 

CUT TO :

54. INT. KOMPLEK PERKANTORAN. KANTOR DEVA - MALAM

 

DEVA

Karna ini mendadak, jadi cuma ada satu tempat tidur di belakang.
Tapi besok bakal gue tambah satu lagi.

 

REFFRAIN

Jadi ini kantor detektif?

(tersenyum, lalu melihat pemandangan di luar jendela)

 

CUT TO :

 

Andien, Reffrain, Deva, dan Lucky duduk di sofa di sekitar meja.

 

DEVA

Jadi gimana awal pertemuanmu sama Archen?

 

REFFRAIN

(terenyak mengingatnya)

Gimana kalo Elevenium dulu?

 

DISSOLVE TO FLASHBACK :

 

55. EXT. TEPI DANAU - SIANG

Reffrain melihat danau, memakai peralatan menyelam, lalu mencebur ke danau.

 

LS : Reffrain menyelam, menyusul Rocky, ayahnya yang menunjuk satu arah.

 

CUT TO :

56. EXT. DANAU/GUA - SIANG

Reffrain dan Rocky muncul di permukaan. Reffrain terperangah melihat sekeliling.

 

POV REFFRAIN : Ruangan di dalam gua bernuansa toska.

 

Reffrain mengikuti ayahnya berenang ke tepian.

 

REFFRAIN

Dari mana ayah tau tempat ini?

(duduk di satu batu)

 

ROCKY

Eksplorasi.

(lalu duduk dan tersenyum, melihat Reffrain mengambil kotak perlengkapan dari tas)

 

Reffrain menyalakan detektor radiasi.

 

SFX : Bunyi alarm pada detektor Reffrain.

 

Reffrain mendekatkan detektor-nya pada batuan berwarna toska, melihat angka yang muncul di sana.

 

REFFRAIN

Lihat!

(tersenyum senang melihat ayahnya)

 

CUT TO :

57. INT. RUMAH REFFRAIN - MALAM

Reffrain mengenakan perlengkapan untuk meneliti komponen batuan.

 

JUMP CUT TO :

 

Reffrain menutup botol kecil berisi serbuk berwarna toska, lalu tersenyum melihatnya.

 

CUT TO :

 

Reffrain mengetik di komputernya.

 

REFFRAIN (V.O)

Harta karun di dalam gua.
Ah. Jangan.

(menghapus, lalu menggantinya)

Di perut bumi.

 

FADE OUT & FADE IN :

 

58. EXT. DEPAN RUMAH REFFRAIN - PAGI

Archen (35 thn) mengetuk pintu rumah Reffrain.

Ayah Reffrain yang membukakan pintu.

 

ARCHEN

Maaf, mengganggu Anda sepagi ini Mr. Rocky.

 

ROCKY

Maaf, siapa ya?

 

ARCHEN

Pekerja saya memberikan foto ini.

(menunjukkan sebuah foto)

 

BCU : Foto yang ditunjukkan Archen : Foto Rocky dan Reffrain saat mengambil batuan di dalam gua.

 

ARCHEN

Dia ingin menegur Anda dan putri Anda.
Tapi waktu itu dia tidak membawa berkas apapun.
Itulah tujuan saya ke sini.

(bermaksud mengeluarkan berkas, lalu melihat Rocky)

Anda keberatan kalau kita membicarakannya di dalam?

 

CUT TO :

59. INT. RUMAH REFFRAIN. RUANG TAMU - PAGI

Rocky dan Archen duduk di bangku panjang.

 

ROCKY

(membalik halaman berkas milik Archen, tampak mengerti)

Jadi, kamu yang mengelola tambang mineral di gua itu?

 

ARCHEN

Benar.

 

ROCKY

(melihat Archen sembari meletakkan berkas di meja)

Aku minta maaf karena sudah mengambil beberapa batu dari sana.
Karna kami nggak lihat siapapun yang berjaga.
Atau, tanda-tanda khusus yang menunjukkan tempat itu adalah proyek milik seseorang.

 

ARCHEN

(mengangguk)

Ya. Itulah kenapa pekerja saya tidak berani menegur Anda.
Karena kami baru memulai proyeknya.

 

ROCKY

Aku benar-benar minta maaf kalau begitu.

 

ARCHEN

Boleh saya bertanya untuk apa Anda mengambil batu di sana?

 

ROCKY

Putri saya, Reffrain.
Dia suka meneliti apa saja.
Jadi dia ke sana sambil bawa detektor, menemukan batuannya radioaktif.
Dan batunya dia bawa pulang untuk diteliti.

 

ARCHEN

(tampak tertarik)

Berapa usia putri Anda?

(kembali melihat Rocky)

 

ROCKY

14 tahun.

 

ARCHEN

(tersentak)

Putri Anda berusia 14 tahun, bermain dengan radioaktif dan Anda membiarkannya?

 

ROCKY

(tertawa)

Ini bukan yang pertama.

(beranjak dari duduk, berjalan menuju satu ruangan)

Kamu mungkin nggak percaya kalau anakku yang membuatnya.

 

ARCHEN

(ikut berdiri, melihat Rocky)

Membuat apa?

 

Rocky mengajak Archen masuk ke ruangan lain.

 

POV ARCHEN : Reaktor nuklir yang ada di dalam ruangan.

 

Archen terpana, menghampiri reaktor nuklir buatan Reffrain.

Rocky tampak senang Archen mengagumi hasil karya Reffrain.

 

ARCHEN

(lalu melihat Rocky)

Boleh saya bertemu putri Anda?
Saya benar-benar penasaran dengan nasib batu toskanya.

 

REFFRAIN (V.O)

Ayah bilang Archen tertarik dengan penelitianku.
Dia melihat kesempatan bagus.
Karena selama ini ayah menghabiskan banyak uang untuk beli peralatanku.
Jadi aku pikir lebih baik bekerja di lab. Archen—istilahku sendiri, karena kami bahkan nggak terikat kontrak. Dia tahu mempekerjakan anak di bawah umur itu tindakan ilegal.

 

CUT TO :

60. INT. RUMAH ARCHEN. LABORATORIUM - SORE

Reffrain terenyak saat memasuki laboratorium.

 

REFFRAIN (V.O)

Aku punya paten penemuan itu.
Dengan ayahku sebagai walinya.

(jeda)

Di lab., aku membantu seorang profesor.
Dan Archen membayarku. Dia bilang waktu adalah uang.
Jelas aku nggak keberatan.
Bahkan kalau Archen udah beli seluruh guanya.
Aku cuma mau mengerjakan sesuatu yang aku suka.

 

ARCHEN

(berjalan di samping Reffrain)

Di sini ...

 

Reffrain lalu melihat Archen.

 

ARCHEN

Jangan sungkan minta apapun yang kamu butuhkan.

 

CUT TO :

61. EXT. BUKIT - SORE

ESTABLISH : Pemandangan laut dari atas bukit.

 

Reffrain sedang makan bersama ayahnya. Dia sesekali menceritakan sesuatu dengan antusias.

Rocky tampak serius mendengarkan dan sesekali tertawa bersama Reffrain.

 

REFFRAIN (V.O)

Ayah memberiku izin tinggal di lab., karena jarak dari lab. ke rumah terlalu jauh.
Sebenernya, aku agak memaksa waktu itu.
Karena ayah sendiri jarang di rumah. Sibuk mengurus penelitian.

(jeda)

Aku senang ada di lab.
Tapi aneh.
Kadang, bagian paling menyenangkan malah waktu aku makan seafood sama ayah di pantai.

(jeda)

Kami berdua penggemar berat seafood.

 

CUT TO :

62. EXT. TEMPAT PEMAKAMAN UMUM - SIANG

Reffrain berjongkok di samping makam ayahnya. Matanya sembab. Dia masih terisak.

 

REFFRAIN (V.O)

Tapi akhir September ...
Mereka bilang ayah meninggal waktu meneliti situs di dasar laut.

 

Archen berada di samping Reffrain, terlihat berduka, mencoba menenangkannya.

 

FADE OUT & FADE IN :

 

Reffrain meneteskan air mata mengingatnya, lalu segera mengusapnya, melanjutkan bercerita. Deva, Andien dan Lucky ikut sedih mendengarnya.

 

DISSOLVE TO FLASHBACK :

 

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar