Deva mencetak foto Reffrain.
LUCKY
(ikut melihat foto, lalu Deva)
DEVA
Lucky tidak habis pikir, kembali melihat foto.
DEVA
(meletakkan foto di meja)
LUCKY
DEVA
(lalu duduk)
LUCKY
DEVA
LUCKY
DEVA
(hampir tertawa, lalu kembali melihat laptop)
ANDIEN
(membuka mata, memikirkannya sebentar, lalu bangun, melihat Deva)
Deva tersentak melihat Andien.
ANDIEN
(lalu berjalan lewat di belakang Deva, menuju kamar mandi)
DEVA
(menyuruh Lucky mencarikan sikat gigi)
Lucky melangkah pergi, membuka lemari perlengkapan.
DEVA
(masih fokus pada catatannya)
(terenyak memikirkannya)
CUT TO :
LUCKY
(memberikan sikat gigi pada Andien)
ANDIEN
(tersenyum, mengambil sikat gigi dari Lucky)
Lucky tersenyum, lalu berbalik.
Andien masuk dan menutup pintu kamar mandi dari dalam.
DEVA
(melihat Lucky)
LUCKY
(menggunakan logat Pluto, Bos Detektif)
Deva tidak habis pikir, kembali melihat laptopnya.
CUT TO :
21. INT. APARTEMEN DEVA. KAMAR MANDI - PAGI
Andien memberi pasta gigi pada sikatnya, tersenyum mendengar suara Lucky, lalu mulai menggosok gigi.
CUT TO :
22. INT. APARTEMEN DEVA - PAGI
Andien memakai sunscreen pada wajah, lalu kedua lengannya.
ANDIEN
(bergabung dengan Deva di ruang tengah)
DEVA
(memberikan foto Reffrain pada Andien)
Andien lalu duduk, memperhatikan foto Reffrain.
DEVA
(kembali melihat Andien yang masih terpaku pada foto)
LUCKY
(lalu melihat laptop Deva)
Deva dan Andien bersamaan melihat Lucky.
LUCKY
(mengambil laptop, lalu mengetikkan sesuatu di browser)
Tak lama kemudian ...
LUCKY
(lalu tersenyum)
Andien dan Deva bergegas melihat temuan Lucky.
BCU : Layar laptop Deva menampilkan halaman blog Reffrain.
ANDIEN
LUCKY
(membuka halaman lain)
CUT TO :
Andien membuat catatan di bukunya.
ANDIEN
ANDIEN
(menghela napas, beralih pada data di laptop Deva)
DEVA
(ikut melihat laptop)
ANDIEN
DEVA
(lalu menggeser layar laptop, menampilkan gambar selanjutnya)
Andien melihat ke halaman selanjutnya.
BCU : Screen Shot artikel yang berjudul : Harta Karun Di Perut Bumi yang ditulis Reffrain di blog, lengkap dengan foto Reffrain saat menunjukkan stalagmit dan stalaktit berwarna toska.
ANDIEN
(lalu melihat Deva)
DEVA
(menggeser ke halaman selanjutnya)
BCU : Foto Gua yang sama tapi dengan kondisi yang sudah porak-poranda.
Andien terenyak melihatnya.
DEVA
(mengeluarkan selembar tiket kosong dari map cokelat)
Andien mengambil tiket dari tangan Deva.
BCU : Tiket penerbangan kosong.
DEVA
ANDIEN
(terenyak memikirkannya)
DEVA
(melihat barcode di bawah tulisan J 015 Printing)
ANDIEN
(lalu melihat Deva)
Deva tersentak.
CUT TO :
Deva memotret Barcode menggunakan ponsel, lalu mengirimkannya ke laptop Lucky.
Lucky mengetik di laptop, sementara Andien dan Deva mengawasi di sampingnya.
LUCKY
(lalu melihat Deva)
Deva mengajak Andien menjauh.
ANDIEN
DEVA
(lalu melihat Andien masih menatapnya)
Andien memikirkannya.
DEVA
LUCKY
Andien dan Deva lalu melihat Lucky.
LUCKY
(lalu melihat Deva)
Andien tertawa. Deva tidak habis pikir melihatnya.
CUT TO :
Lucky, Deva dan Andien duduk menunggu sementara Laptop Lucky memproses data.
JUMP CUT TO :
Andien sudah terlelap di tempat tidur. Deva melihat Lucky masih sibuk dengan laptopnya. Tak lama kemudian, Deva tertidur di sofa.
JUMP CUT TO—SORE
ESTABLISH - LANGIT SENJA
Deva bangun tidur.
POV DEVA : Andien masih tidur, sementara Lucky bermain game.
Deva mengambil selembar kertas di atas laptop.
BCU : Print-out Passenger Name Record dan informasi lainnya yang ada di tangan Deva.
CUT TO :
DEVA
(berbicara di telfon)
Andien bangun, lalu duduk, melihat Deva menutup telfon.
ANDIEN
(melihat print-out yang baru saja diberikan Deva)
DEVA
(mengangguk)
(lalu melihat Andien)
Andien membuat coretan di buku.
DEVA
(memikirkannya)
ANDIEN
DEVA
(lalu melihat Andien)
ANDIEN
(mengambil foto Reffrain, mengamatinya)
(jeda)
DEVA
ANDIEN
Deva mengerti.
DEVA
(mengerti)
(jeda)
ANDIEN
(memikirkannya)
CUT TO :
23. EXT. JALANAN DI DEPAN RUMAH PAMAN HUSNI - SIANG
Tomy (35 thn) mengintai dari dalam mobil.
POV TOMY : Detektif Arsa (30 thn) mengetuk pintu rumah Paman Husni. Paman Husni (44 thn) membukakan pintu, lalu tersentak melihatnya. Setelah berbincang sebentar, keduanya masuk ke rumah.
CUT TO :
24. INT. RUMAH PAMAN HUSNI - SIANG
Paman Husni dan Detektif Arsa duduk di ruang tamu—sebuah ruangan yang didominasi kayu dengan perabotan tertata rapi.
DETEKTIF ARSA
(membuka file di laptop, lalu menunjukkannya pada Paman Husni)
BCU : Layar laptop menampilkan rekaman CCTV seorang laki-laki berperawakan kekar yang memakai pakaian menyelam.
DETEKTIF ARSA
(menghentikan pemutaran video)
(lalu menunjukkan video lain)
POV PAMAN HUSNI : Rekaman video yang menampilkan Rocky (38 thn), ayah Reffrain bersiap berangkat menyelam.
Paman Husni serius memperhatikan rekaman itu.
DETEKTIF ARSA
(menghentikan pemutaran video, lalu menunjuk seorang teman yang sudah memakai pakaian menyelam, tapi hanya duduk di bangku)
(jeda)
(lalu melihat Reffrain)
Paman Husni terenyak memikirkannya.
DETEKTIF ARSA
PAMAN HUSNI
(mengerti)
CUT BACK TO :
Tomy minum sebotol air, lalu kembali melihat ke rumah Paman Husni.
POV TOMY : Paman Husni berada di depan rumah. Detektif masuk ke mobil, dan melajukannya pergi. Paman Husni lalu masuk ke rumah.
LS : Tomy melajukan mobilnya pergi.
CUT TO :
25. INT. RUMAH KONTRAKAN REFFRAIN - SIANG
ESTABLISH : RUANGAN TAMPAK BERSIH, MINIM PERABOT—BEBERAPA PERLENGKAPAN MASAK ELEKTRIK ADA DI MEJA DI DEKAT PERALATAN MAKAN UNTUK SATU ORANG—RAK PENUH BUKU, LALU MEJA BELAJAR YANG DEKAT DENGAN TEMPAT REFFRAIN DUDUK.
Reffrain (15 thn) duduk termenung sambil mengaduk minumannya.
SFX : Denting ponsel Reffrain.
Reffrain melihat pesan masuk di ponselnya.
BCU : Layar ponsel Reffrain : Pesan dari Miss Clara (O.S) :
Jennie ...
Kamu benar-benar nggak datang karena sakit atau alasan yang lain?
Udah hampir seminggu.
Saya nggak mungkin lagi bisa bantuin kamu tanpa Surat Keterangan Dokter.
Reffrain terenyak memikirkannya.
CUT TO :
26. INT. RUMAH SAKIT - PETANG
Reffrain memasuki rumah sakit sembari melihat keadaan di sekitarnya.
POV REFFRAIN : Beberapa ruang tambahan digunakan untuk merawat pasien XP - 11.
Reffrain menghampiri satu loket.
CUT TO :
PETUGAS
REFFRAIN
PETUGAS
(mengambilkan satu berkas, lalu memberikannya pada Reffrain)
Reffrain mengambil berkas itu, lalu duduk untuk mengisinya. Tapi dia lalu tersentak saat mendengar tangisan histeris seorang wanita.
POV REFFRAIN : Di ujung ruangan terlihat seorang wanita (30 thn) menangis di pelukan suaminya (34 thn). Seorang dokter baru saja berlalu darinya.
Refrrain melihatnya penuh tanya, lalu seorang wanita lainnya (40 thn) yang berjalan bersama temannya (38 thn) ke arah yang sama dengan dokter itu, melewati Reffrain.
WANITA (38 THN)
(setengah berbisik, melihat temannya)
WANITA (40 THN)
Reffrain tercekam mendengarnya, sementara tangannya mencengkeram kertas di tangannya. Dia mengalihkan pandangan, lalu memutuskan pergi dari rumah sakit.
CUT TO :
27. INT. APARTEMEN DEVA - PETANG
Andien membereskan print-out di meja.
ANDIEN
DEVA
(lalu masuk ke kamar mandi)
Lucky sibuk dengan laptopnya.
SFX : Dering ponsel Deva
Lucky mengambil ponsel Deva, melihat siapa yang telfon, lalu menaruhnya lagi.
Deva keluar dari kamar mandi, lalu mengambil ponselnya yang sudah berhenti berdering.
LUCKY
(sambil melihat laptop)
Deva melihat pesan masuk di ponselnya. Andien melihatnya sebentar, menghabiskan minuman, lalu mencuci gelasnya di dapur.
CUT TO :
28. EXT. JALAN RAYA. MOBIL DEVA - MALAM
Deva sedang menyetir mobil. Andien duduk di kursi di sampingnya, melihat jauh ke luar jendela.
Hening.
Deva melihat Andien sebentar, heran.
REFFFRAIN (V.O)
CUT TO :