29. INT. RUMAH KONTRAKAN REFFRAIN - MALAM
ON SCREEN : Kutipan teks dari buku : REFFRAIN (V.O)
Mereka jalani hidup ini secara otomatis, tak menginsafi bahwa setiap hari membawa keindahannya sendiri, tak menyempatkan diri untuk merenungkan tentang mukjizat kehidupan, tak nyana bahwa bisa saja menit berikutnya bakal menjadi menit terakhir mereka di planet ini.
(Kutipan buku "Seperti Sungai yang Mengalir" karya Paulo Coelho)
Reffrain menutup buku di pangkuannya.
BCU : Buku berjudul " Seperti Sungai yang Mengalir" karya Paulo Coelho di tangan Reffrain.
REFFRAIN
(terenyak memikirkannya)
SFX : Dering ponsel Reffrain.
BCU : Layar ponsel Reffrain : Panggilan telfon dari Paman Husni
Reffrain terdiam melihat ponselnya.
Panggilan telfon itu berhenti.
SFX : Denting ponsel Reffrain.
Reffrain melihat pesan masuk.
BCU : Layar ponsel Reffrain : Pesan dari PAMAN HUSNI (V.O) :
Reffrain memikirkannya, lalu mengetik balasan pesan.
REFFRAIN (V.O)
BCU : Pesan baru dari Paman Husni (V.O) :
Reffrain membalas pesan :
REFFRAIN (V.O)
SFX : Dering ponsel Reffrain.
Reffrain menjawab telfon.
PAMAN HUSNI (O.S)
REFFRAIN
(berbicara di telfon, hampir tertawa)
PAMAN HUSNI (O.S)
REFFRAIN
PAMAN HUSNI (O.S)
REFFRAIN
(menghela napas)
PAMAN HUSNI (O.S)
(jeda)
REFFRAIN
(tampak tidak peduli)
PAMAN HUSNI (O.S)
REFFRAIN
(memikirkannya sebentar, lalu teringat sesuatu)
PAMAN HUSNI (O.S)
REFFRAIN
(tersentak)
PAMAN HUSNI (O.S)
REFFRAIN
PAMAN HUSNI (O.S)
Reffrain tersentak.
PAMAN HUSNI (O.S)
REFFRAIN
(terenyak sedih)
PAMAN HUSNI (O.S)
REFFRAIN
PAMAN HUSNI (O.S)
REFFRAIN
PAMAN HUSNI (O.S)
REFFRAIN
PAMAN HUSNI (O.S)
REFFRAIN
CUT TO :
30. EXT. DEPAN KANTOR POLISI - MALAM
LS : Mobil Deva berhenti. Sasha baru saja keluar dari kantor polisi, lalu masuk ke mobil Deva. Tak lama kemudian, mobil itu melaju pergi.
CUT TO :
31. EXT. JALAN RAYA. MOBIL DEVA - MALAM
Deva menyetir mobil. Sasha (27 thn) duduk di kursi di sampingnya sambil memperhatikan jalanan di depan.
SASHA
Deva tersenyum mendengarnya. Mobilnya berhenti lagi, memberi jarak dengan mobil di depan.
DEVA
(melajukan mobilnya pelan)
SASHA
(menghela napas)
DEVA
(melihat Sasha sebentar)
SASHA
DEVA
POV DEVA : Jalanan di depan mulai lapang.
Deva menambah kecepatan mobilnya.
SASHA
DEVA
SASHA
(jeda)
DEVA
SASHA
(ngeri memikirkannya)
DEVA
SASHA
Lampu merah. Mobil berhenti.
Sasha melihat keramaian di teras sebuah cafe di pinggir jalan.
POV SASHA : Sekelompok remaja sedang mengobrol seru di satu meja teras cafe itu.
SASHA
Deva melihat apa yang dilihat Sasha, lalu lampu hijau yang menyala di depan.
LS : Mobil Deva melaju.
DEVA (O.S)
CUT BACK TO :
DEVA
Sasha lalu melihat Deva.
DEVA
Sasha tertawa, sementara Deva hanya tersenyum tidak habis pikir.
CUT TO :
32. EXT. DEPAN RUMAH KOS - MALAM
BCU : Pulsa listrik yang di-input Madam Marisa ke meteran listrik.
Madam Marisa berdiri di satu sudut, mengisi pulsa listrik.
Mobil Deva berhenti di jalan di depan rumah kos.
Madam Marisa menoleh melihat mobil itu.
POV MADAM MARISA : Deva turun, lalu menutup pintu mobil dari luar.
Madam Marisa tersentak, melihat Deva melalui gerbang, lalu masuk ke rumah kos tanpa menyadari keberadaannya. Dia kembali menengok mobil Deva penuh tanya.
CUT TO :
33. INT. RUMAH KOS. KAMAR ANDIEN - MALAM
Andien sedang makan.
SFX : Suara ketukan pintu.
Andien beranjak membuka pintu, lalu tersentak saat melihat Deva.
DEVA
ANDIEN
(melihat Deva bergegas pergi ke lantai tiga)
CUT TO :
34. EXT/INT. KOMPLEK PERKANTORAN. KANTOR DEVA - PAGI BUTA
ESTABLISH : KOMPLEK PERKANTORAN—MOBIL DEVA BARU DATANG, LALU BERHENTI DI SATU SISI.
Andien dan Deva keluar dari mobil. Andien berjalan mengikuti Deva menuju kantornya.
POV ANDIEN : Seorang pekerja kantoran melintas sambil berbicara di telfon, sementara yang lain berjalan bersama rekan kerjanya dengan langkah terburu, masuk ke kantornya.
CUT TO :
DEVA
(jeda)
ANDIEN
DEVA
Andien membuka tirai jendela.
DEVA
(melihat jendela itu, lalu tersentak)
Andien mengeluarkan beberapa barang dari tas ke meja.
DEVA
(lalu duduk)
ANDIEN
DEVA
(heran)
ANDIEN
(memikirkannya, lalu duduk)
CUT TO :
35. EXT/INT. RUMAH SUSUN. KOMPARTEMEN BILLY - MALAM
POV SAID : Di jalanan di bawah, anak-anak sedang bermain dengan riang.
Said (33 thn) duduk di dekat jendela yang terbuka, mengalihkan pandangan dari anak-anak itu menuju Billy (33 thn) yang duduk sambil menulis nomor-nomor di sebuah kertas.
SAID
BILLY
(masih fokus pada kertas di mejanya)
SAID
BILLY
(belum juga melihat Said)
SAID
(mengalihkan pandangan)
Billy tersentak melihat Said.
SAID
(melihat Billy)
BILLY
(mengerutkan dahi, melihat Said)
SAID
(heran, memikirkannya sebentar)
BILLY
(kembali melihat kertas di mejanya)
SAID
(tidak habis pikir melihat Billy)
INTERCUT WITH :
36. EXT. JALANAN DI DEKAT RUMAH SUSUN. MOBIL RESERSE - MALAM
Sasha yang duduk sambil mendengarkan percakapan dari alat penyadap, memegangi keningnya sambil menggeleng, tidak habis pikir.
Ali (20 thn) hanya tersenyum kecil mendengarnya.
BILLY
Said mencoba mengingat.
BILLY
SAID
(agak berlebihan)
BILLY
SAID
Sasha serius mendengarkan.
BILLY
SAID
BILLY
(agak kesal)
Sasha melihat berkas di meja, masih mendengarkan.
SAID
BILLY
(jeda)
(mengingatnya)
SASHA
(berbicara di ear mic-nya)
SAID
BILLY
(memberikan ponselnya pada Said)
Said menerima ponsel dari Billy, lalu mencari nomor Lara.
Sasha bersandar di bangkunya, sementara Ali mengambil minum.
CUT TO :
37. INT. KANTOR POLISI. RUANG RESERSE - PAGI BUTA
ALI
(membaca berkas di tangannya)
(melihat Sasha sebentar)
SASHA
(memikirkannya)
ALI
(bertanya pada dirinya sendiri)
SASHA
SFX : Suara notifikasi dari laptop yang ada di meja.
Laptop itu menampilkan file-file yang ada di ponsel Lara.
BCU : Layar laptop menampilkan daftar kontak milik Lara :
Ayah
Billy
Erna
Erna 2
Detektif
Jay
SASHA
(melihat nomor detektif, lalu riwayat panggilan di ponsel Lara)
(melihat Ali sebentar)
Ali mengetikkan sesuatu di laptop.
CUT TO :
38. INT. APARTEMEN DEVA - PAGI
Lucky duduk di kursi putarnya, sibuk dengan laptop.
LUCKY
DEVA
(melihat layar laptop Lucky)
LUCKY
(melihat laptopnya lagi)
DEVA
LUCKY
(agak kecewa)
DEVA
(lalu melihat Lucky)
SFX : Dering ponsel Deva.
Deva menjawab panggilan itu.
DEVA
(mendengarkan penelfon)
CUT TO :
39. INT. APARTEMEN DEVA - PAGI
Andien duduk menunggu. Dia berpakaian khusus penderita XP-11, sambil menimang topinya.
ANDIEN
DEVA
(hampir tertawa)
Andien menghela napas, melihat Deva dan Lucky menyiapkan perlengkapan mereka. Lucky dengan tas hitamnya, Deva dengan pistol dari brankas.
POV ANDIEN : Deva menyimpan pistol itu di dalam jaket.
Andien terenyak melihatnya.
CUT TO :
40. EXT. JALAN RAYA. MOBIL DEVA - PAGI
Andien melihat tiga titik merah yang berdekatan pada peta virtual di mobil Deva.
ANDIEN
DEVA
(sambil menyetir mobil)
Lucky yang duduk di kursi belakang ikut mengamati titik itu.
DEVA
CUT TO :
41. INT. PENGINAPAN. KAMAR DETEKTIF ARSA - PAGI
Detektif Arsa meneliti berkas di tangannya.
SFX : Denting ponsel Detektif Arsa.
Detektif Arsa melihat pesan masuk di ponselnya.
BCU : Layar ponsel Detektif Arsa : Pesan dari nomor tak dikenal :
Apa benar ini nomor Detektif Arsa?
Detektif itu membalas pesan, lalu sibuk kembali dengan berkas di mejanya.
SFX : Denting ponsel Detektif Arsa.
BCU : Layar ponsel Detektif Arsa : Pesan dari nomor tak dikenal :
Maaf mengganggu pagi Anda.
Tiga minggu yang lalu adik saya, Lara, menghubungi nomor Anda.
Kalau boleh tau apa kepentingannya?
Detektif Arsa mengetik pesan balasan.
BCU : Layar ponsel Detektif Arsa : Pesan balasan yang sedang diketik Detektif Arsa :
Lara memberikan kesaksiannya untuk kasus pembunuhan di situs dasat laut.
BCU : Layar ponsel Detektif Arsa : Pesan dari nomor tak dikenal :
Maaf. Siapa yang terbunuh?
SFX : Suara ketukan pintu.
Detektif Arsa beranjak dari duduknya, lalu membukakan pintu, melihat nampan berisi makanan yang dibawakan seorang petugas penginapan.
DETEKTIF ARSA
(mengambil alih nampan makanannya)
CUT BACK TO :
Deva masih menyetir di jalanan yang sepi.
Dari ear mic Andien dan Deva terdengar suara SASHA (O.S) :
Deva dan Andien terenyak memikirkannya.
ANDIEN
(lalu melihat Deva)
Deva melihat Andien sebentar.
ANDIEN
SASHA (O.S)
ANDIEN
DEVA
POV DEVA : Jalanan di depan sepi total.
CUT TO :
SASHA (O.S)
DEVA
(serius memikirkannya)
ANDIEN
DEVA
ANDIEN
(mengerti sekarang)
Di kursi belakang, Lucky terlihat ikut berpikir keras.
ANDIEN
Deva terenyak memikirkannya.
CUT BACK TO DETEKTIF ARSA :
Detektif Arsa membaca pesan dari SASHA (O.S) :
Apa Anda kenal Anne dan Tomy?
DETEKTIF ARSA
(menghela napas, lalu membuat pesan suara)
(meletakkan ponsel, agak kesal)
SFX : Denting ponsel Detektif Arsa.
Detektif Arsa mengambil ponselnya, lalu tersentak saat melihat isi pesan.
BCU : Layar ponsel Detektif Arsa : Pesan dari SASHA (O.S) :
Sebenarnya saya reserse kepolisian.
Maaf karena saya berbohong tadi.
Anda menyelidiki kasus ayah Reffrain, kan?
Saya hampir bisa memastikan kesaksian yang diberikan Lara itu palsu.
Dan sekarang orang yang membayar dia untuk menyampaikan kebohongan itu sedang membuntuti Anda. Mereka satu penginapan dengan Anda.
Namanya Anne dan Tomy.
Detektif Arsa mengerutkan kening, memikirkannya. Dia menghela napas, lalu meminum tehnya.
Tiba-tiba saja dia pusing, meletakkan cangkir teh di meja, lalu jatuh tak sadarkan diri.
CUT TO DEVA :
SASHA (O.S)
Deva mengetikkan sesuatu di ponsel.
BCU : Peta virtual pada mobil Deva menunjukkan lokasi baru dengan satu titik berwarna merah. Deva memperjelas lokasinya.
SASHA (O.S)
CUT TO :