Live Again
15. Bagian 15

146 INT. RUMAH SAKIT – RUANGAN DOKTER SPESIALIST – DINI HARI

Siska sementara merapikan ruangan untuk pulang. Mendadak Hp-nya bergetar dan berbunyi. Layar Hp memanggil tanpa nama. 

Siska mengangkat telpon. 

SISKA

Halo? Iya, saya ibunya Chris. (membelalak) Apa?! 

Wajah Siska seketika berubah jadi panik. 

Siska (CONT'D)

Iya saya segera ke sana. Chris!

Siska dengan cepat meninggalkan ruangannya. 

CUT TO:

147 INT. RUMAH SAKIT – DEPAN KAMAR RAWAT CHRIS – DINI HARI

Renata dan Memey terlihat duduk menunggu orang tua Chris datang.

RENATA

(sedih)

Mey, tadi sebelum kejadian, Chris datang ke gue, dan dia ingin bicara sama gue. Gue bilang, sesudah gue kerja. Tapi... (Renata menunduk)

MEMEY

Udah, nggak usah sedih. Tu orang juga masih hidup belum meninggal. Tenangin diri lo.

Siska lalu muncul dengan wajahnya yang gelisah. 

SISKA

(bicara pada Renata) 

Kamu yang nelpon? 

RENATA 

Bukan, Bu. Teman saya ini yang nelpon. (ke Memey) 

MEMEY 

Ini Ibunya Chris? 

SISKA

Iya, saya ibunya. 

MEMEY

Bu, ini Hp-nya Chris. Tadi saya pake buat liat nomor keluarganya. 

Siska mengambil Hp-nya Chris. 

MEMEY

Kami permisi dulu, Bu. 

SISKA 

Makasih kalian berdua sudah nolong anak saya. 

MEMEY 

Iya, Bu. Permisi.

Renata dan Memey langsung pergi. Siska kemudian masuk ke dalam kamar rawat Chris. 

FADE IN:

148 INT. KONTRAKAN MEMEY – SIANG

Kita melihat, Memey sedang mengerjakan sesuatu. Mendadak, Hp-nya menyala dan bergetar. Panggilan masuk dengan nama tak dikenal.

MEMEY

(menjawab panggilan) 

Halo? Ini siapa? 

INTERCUT TO:

149 INT. RUMAH CHRIS – KAMAR CHRIS – SIANG

CHRIS

Gue, Mey...Chris.

MEMEY

Oh. Lo udah sembuh? 

CHRIS

Udah, Mey. 

MEMEY

Masih di rumah sakit?

CHRIS

Belum lama keluar, Mey.

MEMEY 

Oh. Semoga cepat sembuh.

CHRIS

Makasih, Mey.

MEMEY

oke.

CHRIS

Mey, gue minta tolong, bilangin sama Renata...gue terima kasih.

MEMEY 

Mending lo nemuin dia langsung deh dan minta maaf.

CHRIS 

Baik, Mey. Gue akan nemuin dia langsung dan minta maaf.

MEMEY

Chris, gue bilang sama lo...kalo lo emang pengen dekat sama renata, ubah sikap lo itu. Jangan kayak gitu. Dia bukan cewe gampangan yang bisa lo dapetin dengan uang. Dia paling nggak suka sama orang sombong, apalagi lelaki yang nggak bisa ngehargai wanita.

CHRIS

Gue minta maaf, Mey. Gue sudah salah ama lo dan Renata.

MEMEY

Oke. Yang penting lo harus ubah sifat lo itu dan kudu harus dateng minta maaf langsung ke Renata.

CHRIS

Iya, Mey. Gue janji, gue nggak akan kayak gitu lagi dan gue pasti dateng.

MEMEY

Udah dulu ya Chris. Gue lagi sibuk ngerjain tugas.

CHRIS

Iya, Mey. Makasih.

MEMEY

Ya.

Memey menutup telpon. Chris terlihat menyesali perbuatannya.

FADE OUT:

150 INT. PUB - LIUAR KAMAR GANTI - DINI HARI

Kita melihat, Renata sedang menunggu Renata di dalem.

MEMEY

Ren, cepetan...gue udah ngantuk, nih.

RENATA (O. S.)

Iya,iya.

Tiba-tiba hp Memey dapat kiriman Chat dari Chris.

MEMEY

Chris?

_ _ _

CHAT WHATSAPP

CHRIS: Udah selesai kerja, Mey? (pesan masuk di hp-nya Memey)

Memey mengetik...

MEMEY: Baru Chris. Ini, lagi nunggu Renata.

Chris sedang mengetik...

CHRIS: Gue jemput, Mey. Gue pengen minta maaf ke Renata.

Memey mengetik...

MEMEY: Oke Chris.

Chris sedang mengetik...

CHRIS: Gue ke tempat kerja lo sekarang.

Memey mengetik...

MEMEY: Iya.

CHAT WHATSAPP BERAKHIR

_ _ _

151 EXT. HALAMAN PARKIRAN PUB – DINI HARI

Kita melihat, Renata dan Memey sedang menunggu Chris datang. Tiba-tiba mobil Chris muncul. Chris langsung turun dari mobil.

CHRIS

Sorry, gue agak kelamaan.

MEMEY

Nggak apa-apa.

CHRIS

Ayuk. Gue anter pulang.

MEMEY

(melirik Renata)

Makasih, Chris. Sorry motor gue lagi di bengkel. Ngambek keseringan ngeboncengin teman gue yang di sebelah ini.

RENATA

Apaan sih lo?

CHRIS

(tersenyum)

Ayuk.

Renata dan Memey berjalan mengikuti Chris menuju ke dalam mobil.

CUT TO:

152 INT. PUB - DEPAN PINTU MASUK - DINI HARI

Burhan ternyata melihat pertemuan Renata dan Memey dengan Chris.

BURHAN

Sialan! Belom mampus juga tu orang.

Burhan, terlihat menjadi lebih marah.

153 INT. RUMAH RENATA - DINI HARI

Kita melihat, Chris dan Renata duduk bersemuka. 

RENATA 

Inilah rumah gue. Maaf, rumah gue kecil. 

CHRIS

Nggak apa-apa, Ren. (tersenyum) Gue sengaja ngirim pesan sama Memey buat jemput kalian berdua. Sekaligus, gue mau minta maaf langsung ke lo, Ren. Karena udah ngebuat lo nggak nyaman.

RENATA

Gue udah maafin lo Chris. Gue juga nggak biasa nyimpan dendam ama orang. Ngapain juga gue nyimpan dendam, itu nggak ada gunanya.

CHRIS

Makasih, Ren. Gue lega, lo benar-benar udah maafin gue.

RENATA

Tapi lo jangan ngulang.

CHRIS

Oke, gue nggak akan ngulang lagi sikap gue yang bodoh itu. Gue udah sadar, Ren. Gue udah nggak pantes lagi bersikap seperti anak kecil kayak gitu. Gue udah salah. Maaf.

RENATA

Iya. (senyum)

CHRIS

orang tua lo udah tidur? 

Renata hanya tersenyum sembari membuang napas. 

RENATA 

Ibu gue belum lama meninggal, Chris. 

Chris terkejut mendengar itu. 

CHRIS

Maaf, Ren gue nggak tahu. 

RENATA 

(senyum) Bapak gue, udah lama ninggalin gue sama almarhum ibu gue. Yah, sekarang gue harus ngelanjutin hidup tanpa seorang keluarga. Tapi gue senang, masih ada Memey yang selalu nemenin gue. Dia udah aku anggap kakak gue, Chris. 

Tiba-tiba Memey muncul dari belakang. 

MEMEY 

Siapa yang kakak lo, hah? 

RENATA

Nggak. (senyum) 

MEMEY 

Gue ngantuk, gue nginap sini, Ren. Lo berdua lanjutin aja. Aku duluan tidur. Bye.

Memey masuk ke dalam kamar Renata.

RENATA 

Begitulah dia, Chris, doyan ngantuk. 

Chris dan Renata tertawa kecil bersama. 

CHRIS

Gue salut ke lo, Ren. Lo wanita yang kuat. 

RENATA 

Makasih Chris.

CHRIS

Ren, udah hampir subuh. Gue balik, dulu.

Chris beranjak dari tempat duduknya.

RENATA 

Maaf, gue lupa nyediain minuman. 

CHRIS

Udah, besok aja, sekalian di tempat karja lo. 

Renata tersenyum dan mengantar Chris sampai teras. 

RENATA

Hati-hati di jalan. 

CHRIS

Oke. Bye. 

RENATA 

Bye. 

Chris naik ke mobilnya dan pulang. Renata kembali masuk dan menutup pintu.

154 INT. RUMAH CHRIS – SIANG

Chris terlihat turun dari tangga menuju ke pintu depan. 

SISKA

Mau ke mana, Chris? 

CHRIS

Mau cari angin di luar, Bu. 

SISKA

Ibu mau bicara sebentar.

CHRIS

Bicara apa? 

SISKA

Ibu menemukan ini (alat hisap ganja) sewaktu ibu bersih-bersih di kamarmu.

Chris terlihat pasrah.

SISKA (CONT'D)

Diam-diam kamu make narkoba? 

CHRIS

Itu udah lama, Bu. Aku udah berenti sekarang. 

SISKA

Ibu nggak nyangka kamu make barang haram kayak gini.

CHRIS

Udah, Bu...itu udah lama. 

SISKA

Ibu akan kirim kamu ke Inggris dan tinggal dengan bibimu di sana. Kamu harus lanjutin pendidikanmu. Kamu tahu kan, ibu dan bapak semakin hari makin tua. Dan kamu itu anak tunggal...satu satunya harapan ibu sama bapak.

INSERT: Raymon diam-diam mendengarkan pembicaraan Siska dan Chris di sudut dinding.

CHRIS

Bu...aku tahu dan aku sudah sadar dengan kelakuan dan sifat aku yang sering ngecewai bapak sama ibu. Tapi untuk sekarang, aku butu waktu. Karena ada orang yang nggak bisa aku jauhin, Bu.

SISKA

Chris, kalo kamu memang udah ada wanita yang kamu suka, jadilah dulu orang sukses dan baru kamu nikah dia. Ibu janji, nggak akan milih, yang penting kamu penuhi dulu keinginan Ibu sama Bapak. 

CHRIS

Baik, Bu. Aku akan penuhi keinginan ibu sama bapak. Tapi aku minta, ibu ngasih waktu beberapa hari lagi di sini dan jangan ibu ngingkari janji ibu.

SISKA

Iya, Chris. Ibu nggak akan ingkari janji ibu dan ibu akan ngasih kamu waktu. Makasih, ibu senang kamu udah sadar.

CHRIS

Iya, Bu.

Chris segera berjalan keluar mencari udara segar. Raymon datang menghampiri Siska.

SISKA

Pi...aku senang Chris udah sadar dan dia mau lanjutin pendidikannya di Inggris.

RAYMON

Iya, mi. Papi juga senang mendengarnya. Papi rasa, sejak kejadian itu, sifat Chris mulai berubah drastis. Dan pasti, ada seseorang yang membuat Chris jadi sadar. Papi sangat berterima kasih pada orang itu.

SISKA

Iya, pi.

Siska dan Raymon terlihat tersenyum bahagia bersama.

155 INT. PUB – MALAM 

Kita melihat, Renata dan Chris duduk bersama. Renata menuangkan minuman pada Chris. Chris terlihat tak bersemangat.

RENATA 

Kenapa Chris, gue liat lo kayak nggak ada semangat gitu? 

CHRIS 

Iya, Ren. Tadi ibu gue nemuin alat pengisap ganja yang aku pake dulu. 

RENATA 

Kamu pemakai? 

CHRIS 

Dulu, Ren. Udah lama. Sialnya, gue lupa buang barang itu. 

RENATA 

Lalu? 

CHRIS 

Ibu gue, akan ngirim gue ke Inggris dan ngelanjutin pendidikan gue di sana. 

Wajah Renata terlihat sedikit jadi lain. 

RENATA 

Semoga lo sukses di sana. 

CHRIS 

Udah. Gue sekarang mau minum ama lo, jangan ninggalin gue di sini. 

Renata tersenyum dan mereka berdua minum sambil beromong. Tiba-tiba teman Waitress Renata datang dan berisik pada Renata lalu pergi. 

RENATA 

Chris, gue nggak lama dipanggil ama bos, lo nunggu di sini nggak lama.

Chris mengangguk. Renata langsung menuju ruangan Burhan. 

CUT TO:

RUANGAN BURHAN - - 

Renata membuka pintu dan masuk.

RENATA

Bos manggil saya? 

BURHAN

Iya.

RENATA

Kenapa bos? 

BURHAN 

Saya nggak suka kamu dekat-dekat sama tu orang. Kamu bisa nyari tamu lain. 

Renata terlihat tegang. Tapi mencoba untuk tenang. 

RENATA 

Maaf, bos. Bos nggak bisa ngelarang aku untuk dekat sama dia. Itu hak saya. 

BURHAN 

Kalo kamu nggak mau nurutin, saya nggak akan segan-segan nyuruh orang untuk habisin tuh laki-laki. 

Renata jadi curiga kalau yang menyerang Chris itu adalah orang suruhan Burhan. 

RENATA

Aku permisi, bos. Aku masih banyak pekerjaan. 

BURHAN

Jangan main-main dengan saya. 

Renata tanpa bicara langsung keluar dari ruangan Burhan. 

CUT TO:

KAMAR MANDI - - 

Renata dan Memey terlihat bercakap-cakap serius.

MEMEY

Apa lo yakin, Ren, si bos yang nyuruh orang buat nyalakain, Chris?

RENATA 

Belum pasti sih, Mey. Tapi gue yakin banget, orang-orang itu suruhan si bos.

MEMEY 

Ren, cepat lo suruh si Chris untuk pulang dan jangan dulu datang ke mari. Bahaya. 

Renata mengangguk dan keluar dari kamar mandi. 

RUANGAN UTAMA - - 

Renata kembali ke meja Chris. 

RENATA 

Chris kamu balik sekarang dan jangan dulu datang ke mari. 

CHRIS

(bingung) 

Kenapa, Ren? 

RENATA 

(wajah khawatir) 

Gue mohon, Chris. Ada orang yang nggak suka kamu deket sama gue di sini. 

CHRIS

Apa mereka yang kemarin nyerang gue? 

RENATA

Mereka hanya orang suruhan. Chris, gue mohon lo cabut sekarang. 

CHRIS

Oke, Ren. Lo jaga diri. Kalo ada apa-apa lo telpon gue. 

Renata mengangguk. Renata beranjak dari kursi lalu mengantar Chris sampai di depan pintu masuk. Chris naik ke mobil dan pergi. 

CUT TO:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar