Live Again
14. Bagian 14

126 INT. PUB – RUANGAN BURHAN – MALAM

Kita melihat, Renata sedang bersemuka dengan Burhan.

RENATA

Maaf pak, saya tidak masuk kerja beberapa hari ini, karena ibu saya belum lama meninggal dunia.

BURHAN

Sudah, Memey sudah ngomong sama saya. Kamu sekarang udah bisa lanjutin pekerjaan. 

RENATA

Makasih, pak bos. Permisi. 

Renata lantas beranjak dari tempat duduknya. 

BURHAN

Tunggu! 

Renata memandang Burhan. 

RENATA

Ada apa, pak? 

Beat. 

BURHAN

(sejenak berpikir) 

Tidak. (senyum menyimpan sesuatu) pergilah. 

Renata menundukkan kepala dan langsung keluar dari ruangan Burhan. Renata terlihat sedikit khawatir. 

RUANGAN UTAMA - - 

Memey merapat kepada Renata. 

MEMEY

Udah? Bos gimana? 

RENATA

Biasa saja, Mey. 

MEMEY

Oh. Baguslah. 

Renata menuju ke meja bartender, mengambil minuman dan mengantar ke meja pengunjung. Renata duduk dan menemani mereka.

JUMP CUT TO:

BEBERAPA JAM KEMUDIAN - - 

Seorang pria tampak berulah di mejanya. Pria itu bernama Chris dan dia sudah dalam keadaan mabuk berat.

CHRIS

(teriak) 

Minumannya mana?! Hei!! 

Renata, Memey dan para Waitress lainnya yang sedang membersihkan meja memandang pada Chris. Renata lalu menghampiri Chris. 

RENATA

Maaf, mas kami akan closing. 

CHRIS

(bentak) 
Lo nggak denger... gue bilang, minumannya mana?! Cepat! (kepalanya sempoyongan lalu terkapar di atas meja) 

Memey merapat pada Renata. 

MEMEY

Ren, kita bawa keluar aja. 

Memey mendekat pada Chris dan merangkul bahunya.

MEMEY (CONT'D)

Angkat sebelahnya, Ren.

Renata dan Memey bersusah payah mengangkat Chris dan membawanya ke luar. 

127 EXT. HALAMAN PARKIRAN PUB – DINI HARI

Renata dan Memey tampak kesulitan merangkul Chris. 

MEMEY

Bikin susah aja ni orang! 

RENATA 

Berat, Mey! Kendaraannya mana? 

MEMEY

Tu mobil, kali? 

Renata merangkul Chris ke samping mobil itu. 

MEMEY (CONT'T)

(belakangnya membentuk mobil) 

Aduh! Orang nyusain banget, sih! 

RENATA 

Ini benar mobilnya, Mey? 

MEMEY 

Ya kali aja, Ren. Kan tinggal nih mobil di sini. 

RENATA

Bukan mobil, bos? 

MEMEY

(menahan berat badan Chris) 

Keknya, bos nggak bawa mobil, deh? Udah, Ren bukain aja pintunya, kalo nggak kebuka, kita tidurin aja ni orang di sini. 

RENATA 

Kasihan, Mey. 

MEMEY 

Banyak omong sih lo, Ren. Bukain aja pintunya...udah berat nih. 

Renata lalu menarik pintu mobil itu dan pintunya terkunci. 

RENATA

(menggeleng) 

Nggak bisa, Mey. 

MEMEY 

Kunci, kunci...kunci, Ren. Kunci mobilnya. 

RENATA 

Di mana, Mey? 

MEMEY 

Periksa di kantong celana, Ren. 

Saat Renata ingin memeriksa kunci mobil di kantong Chris, Chris mendadak memaksakan dirinya yang masih dikuasai minuman. 

CHRIS

(melepaskan tangannya dari Memey) 

Minggir! 

MEMEY

(sontak) 

Dah sadar kayaknya nih orang. 

Renata jadi tegang memandang wajah Chris. Chris membuka pintu mobilnya dengan remote lalu masuk ke dalam dan menutup pintu mobilnya. Chris menurunkan sedikit kaca mobilnya dan berbaring. 

MEMEY

Ayuk, Ren. 

Renata dan Memey segera kembali ke dalam PUB. 

128 INT. PUB – KAMAR MANDI – DINI HARI

Renata selesai mencuci mukanya dan berkaca. Memey tampak sibuk di depan layar Hp. 

MEMEY 

(mengapit sebatang rokok di kedua jari) 

Ganteng juga tu cowo. 

RENATA

Ganteng? 

MEMEY 

Iya. 

RENATA 

Biasa aja sih. 

MEMEY 

Emang lo tomboy, nggak bisa ngerasain auranya lelaki gimana? 

RENATA 

Perasaan gue nggak tomboy Mey. Emang gue aja yang ngeliat dia...yah, gitu deh. Biasa aja. 

MEMEY

Lo tomboy nggak sadar. 

RENATA 

Apa sih mey? 

MEMEY 

Nggak. Pulang yuk. Gue ngantuk. 

Renata mengangguk dan keluar dari kamar mandi bersama Memey. 

129 EXT. HALAMAN PARKIRAN PUB – DINI HARI

Renata dan Memey memandang ke mobil Chris. Mobil Chris tampak senyap. 

RENATA 

Nggak keliatan tu orang? 

MEMEY 

Dah tidur kali. 

Renata melihat-lihat ke mobil Chris. 

MEMEY (CONT'D)

Udah biarin aja. Yuk. 

Renata naik ke motor, Memey langsung menjalankan motornya. 

CUT TO:

130 EXT/INT. HALAMAN PARKIRAN PUB – MOBIL CHRIS PAGI

Chris terbangun di dalam mobilnya saat matahari mulai menyinari wajahnya. 

CHRIS

Sialan! Udah pagi. 

Matanya berat untuk dibuka. Mendadak kepalanya jadi pusing dan pengen muntah. Chris turun dari mobil dan merapat ke got. Chris muntah di situ. 

CUT TO:

131 EXT. RUMAH CHRIS – PAGI

Kita melihat, mobil Chris berhenti di depan rumahnya. Chris turun dengan sedikit sempoyongan berjalan menuju ke pintu masuk. Rumah Chris, terlihat sangat mewah berlantai dua. 

132 INT. RUMAH CHRIS – PAGI

Chris berjalan menuju kamarnya yang ada di lantai dua. Siska, ibunya, yang sudah berpakaian rapi sebagai seorang dokter, datang mendekat pada Chris. 

SISKA

Dari mana saja kamu? Semalam ibu liat kamu nggak pulang?

Chris terhenti. 

CHRIS

Bukan urusan Ibu!

SISKA 

(mengendus) 

Bau minuman! Sejak lulus kuliah, tiap hari kerjaanmu mabuk-mabukan, hambur-hamburkan uang, nggak ada yang bener. Suruh kuliah di luar negeri, kamu nggak mau. Apa yang sebenarnya kamu pikirin, Chris? 

CHRIS

Ibu nggak usah banyak omong, aku pusing, Bu, mau tidur. 

Chris langsung berjalan menaiki anak tangga. 

SISKA

Chris?! Chris?! (jengkel) Anak itu! 

CUT TO:

KAMAR CHRIS - - 

Chris merebahkan tubuhnya di tempat tidur. 

CHRIS

(kepikiran)

Siape tuh cewe? 

Mata Chris perlahan menutup. 

133 EXT. HALAMAN KAMPUS – TEMPAT SANTAI DI BAWAH POHON – SIANG

Renata terlihat duduk melamun. 

MEMEY

Hei? Ngapain lo ngelamun gitu? 

RENATA 

Nggak tahu, Mey...tiba-tiba gue kepikiran tuh cowo. 

MEMEY

Toboy kok sempat-sempatnya mikirin cowo?

RENATA 

(cemberut) Udah gue bilang, gue nggak tomboy. 

MEMEY

(sedikit bercanda) 

Oh. Itu berarti tandanya lo suka. 

RENATA 

(aneh)

Suka? 

MEMEY

Iya...suka. 

RENATA 

(wajahnya jadi lain) 

Nggak kali. 

MEMEY

(wajah datar) 

Masih mengelak.

RENATA 

(wajah jutek) 

Males. 

Renata berdiri dan langsung berjalan. 

MEMEY

Kemana lo? 

RENATA 

Nyari makan. Laper. 

MEMEY 

Tunggu! 

Memey menyusul, merangkul bahu Renata. 

CUT TO:

134 INT. RUMAH RENATA – RUANG TENGAH – SIANG

Renata melepas tas dan helmya di kursi panjang, terus berjalan menuju kamar Wati.

KAMAR WATI - - 

Renata membuka pintu. Dia masuk—mengarah ke foto di atas lemari kecil. Renata mengambil foto itu, mendekapnya, dan berbaring miring di tempat tidur Wati. 

135 INT. PUB – MALAM

Kita melihat, Chris duduk sendirian di meja bokingannya, menunggu seorang Waitress membawa minuman. Memey mendekat pada Renata yang mengambil minuman di meja bartender.

MEMEY 

Ren...(bertaut) Itu cowo yang tadi malem. Lo yang bawa. 

Renata menatap datar pada Memey dan membawa minuman itu ke meja Chris. Renata dudu dan menuangkan minuman ke dalam gelas. 

CHRIS 

(memerhatikan wajah Renata) 

Kamu yang tadi malam, ya? 

Renata mengangguk. 

CHRIS

Sorry, gue teler jadi nggak terlalu ingat. 

RENATA 

Gue sama teman gue yang di seberang meja sana yang nganter lo ke mobil.

Chris memandang Memey. Memey sementara asyik melayani tamunya. Chris mengambil minuman yang dituangkan Renata dan meminumnya. Chris menggeser badannya lebih dekat pada Renata. Chris menumpahkan minuman di gelas dan memberikannya pada Renata. Renata mengambilnya terus meminumnya. Chris kemudian merangkul bahu Renata dengan kasar. Renata jadi kesal dengan perlakuan Chris itu. 

RENATA 

(menyiku lengan Chris) 

Kasar amat sih! 

CHRIS

Diam! Lo itu cuman Waitress di sini. Nggak usah ngeluh. 

RENATA 

Gue emang cuman Waitress di sini, tapi gue nggak suka diperlakukan kasar! 

Renata beranjak meninggalkan meja Chris; Memey memperhatikan. 

CHRIS

Hei! (teriak) Hei! 

Semua mata sekilas tertuju pada Chris. Chris meneguk minuman menampakkan wajahnya yang jengkel. Di meja bartender, Burhan memandangi Chris dengan tatapan tajam. Memey lalu menyusul Renata.

CUT TO:

KAMAR MANDI - - 

MEMEY

Kenapa lo tadi? 

RENATA 

(kesal) 

Sialan tu orang!

MEMEY

Kenapa, sih? 

RENATA 

Dia kasar sekali ngerangkul bahu gue, Mey. Bahu gue ampe sakit. 

MEMEY 

Kurang ajar! Gue mau ngasih pelajaran sama tuh orang. 

RENATA 

Udah nggak usah, tambah ribet. (meraba bahunya) Gue di meja lo aja. 

MEMEY

Ya udah. Ayuk. 

Renata dan Memey segera keluar dari kamar mandi. 

RUANGAN UTAMA - - 

Kita melihat, Renata sudah berada di satu meja bersama dengan Memey. Mereka berdua tampak lagi bersantai dengan para pelanggan mereka. 

INSERT: Chris memandangi Renata dengan tatapan datar. sebelah kiri dan kanannya terdapat dua orang Waitress 

136 EXT. HALAMAN PARKIRAN PUB – DINI HARI

Dari dalam, Renata dan Memey berjalan ke motor Memey yang diparkir tak jauh dari jarak mobil Chris. Chris yang berada di dalam mobil, menurunkan kacanya, dan turun dari mobil, berjalan agak sempoyongan mendekat pada Renata dan Memey. 

RENATA 

Mey, cowo sialan itu lagi ngarah ke kita. 

MEMEY

Lo tenang aja, Ren. Kalo dia mau macam-macam sama lo, gue labrak dia. 

Chris kini sudah berada di depan Renata dan Memey. 

MEMEY

(nada tinggi) 

Mau ngapain lo sialan?! 

RENATA

(menatap Memey) 

Mey.

CHRIS

(masih dalam keadaan mabuk) 

Tunggu. (mengeluarkan sejumlah uang di kantong celana) Gue mau bayar lo, temenin gue malam ini. (Renata yang dituju) 

RENATA 

(aneh) 

Lo kira gue barang? Segampang itu lo mau bayar gue?

MEMEY 

(menyambung) 

Sinting ni orang! 

Renata merasa sedikit absurd sembari menggeleng. 

MEMEY (CONT’D) 

Kita cabut Aja, Ren. Gue males ngeliat wajah ni orang! 

Memey menyalakan motornya; Renata memakai helm dan bergonceng di belakang Memey. Memey menjalankan motornya, meninggalkan Chris. Chris terlihat kecewa sembari meremas uang di tangannya. 

137 INT. RUMAH RENATA – RUANG TENGAH – DINI HARI

Renata melepas tasnya dan bersandar di kursi panjang, menutup mata. 

CUT TO:

138 INT. PUB – MALAM BERIKUTNYA

Kita melihat, Chris memandangi Renata yang sedang melayani tamu dari kursinya. Tak tahan memandangi Renata, Chris beranjak dari kursinya, menarik Renata dan membawanya di mejanya. 

INSERT: Memey terlihat marah memandangi Chris menarik Renata. 

Chris membanting sejumlah uang di atas meja. Renata tak tergoda dan beranjak kembali ke meja sebelumnya. Chris tampak kesal. 

CUT TO:

KAMAR MANDI - - 

MEMEY

Keterlaluan banget tuh orang. Kayaknya dia ngejar lo, Ren. 

RENATA 

Kenapa gue selalu kena sial, dikejar sama lelaki-laki nggak jelas. 

MEMEY

Gue juga bingung, Ren. 

RENATA 

Gue ngerasa lebih nggak nyaman, Mey, kerja di sini. 

MEMEY

Lo sabar tetap sabar, Ren. Mulai sekarang Lo satu meja aja dengan gue. Kalo dia mau ngejar lo lagi, gue yang akan ngadepin dia. 

Renata mengangguk. 

MEMEY (CONT'D)

Udah. Lo tenang. 

Memey memeluk samping Renata sembari mengelus bahunya. 

CUT TO:

RUANG TENGAH - - 

Burhan terlihat tegang memantau dari meja bartender, sikap Chris yang melampiaskan kekesalannya pada Renata sambil bersikap kasar pada Waitress lain.

CUT TO:

139 INT. RUMAH CHRIS – PAGI

Chris berjalan menuju ke lantai atas. Dia tidak melihat, kalau Raymon ayahnya, sedang duduk di kursi. 

RAYMON

Pendirianmu nggak berubah-ubah sampai sekarang. 

Chris agak terkejut mendengar suara Raymon. Chris berpaling ke belakang, memandangi Raymon yang duduk di kursi. 

CHRIS

(kurang senang) 

Oh. Sudah pulang ternyata.

Siska datang mendekat dari belakang.

SISKA

Pulang-pulang mabuk! Hidupmu memang nggak karuan. Sampai kapan kamu terus-terusan kayak gini? Mau jadi apa kamu, Chris? 

CHRIS

Ibu nggak usah pusingin aku. Urus saja pekerjaan ibu di rumah sakit. Aku nggak peduli.

Raymon beranjak dari kursi dan berdiri di samping Siska. 

RAYMON

Chris, setidaknya kamu dengarkan apa kata ibumu. 

CHRIS

(membentak) 

Ah! Bapak juga sama saja kayak ibu. Ngurusin pekerjaan melulu, nggak pernah puduliin aku. 

SISKA 

Chris...ibu sama bapak kerja juga buat kamu. Kami mau, kamu ngelanjutin pendidikannmu di Inggris dan jadi orang sukses dan bisa nerusin bisnis bapakmu.

RAYMON

Benar kata ibumu. Kau itu anak satu-satunya. Kalau bukan kamu, siapa lagi yang akan nerusin bisnis bapak. 

Chris terlihat bimbang. 

CHRIS

Aku pusing, mau istirahat. 

Chris berjalan sempoyongan menaiki anak tangga. 

SISKA

Chris, kamu dibilangin...(emosi) Chris!

RAYMON

Udah, biarin dulu dia istirahat. 

SISKA

Pi...kita mungkin sudah salah mendidik anak. 

RAYMON

Bukan salah, mungkin kita yang kurang memberinya perhatian, mi. Jadinya sifat dan kelakuannya jadi kayak gitu. 

Siska terlihat cemas. 

CUT TO:

KAMAR CHRIS:

Chris menutup pintu lalu berbaring di tempat tidurnya. Dia terbayang-bayang wajah Renata.

FADE TO:

140 INT. PUB – MALAM

Dua orang Waitress terlihat menghibur Chris di mejanya. Tapi pandangan Chris, hanya terfokus pada Renata yang melayani pelanggannya bersama Memey di meja seberang. 

CUT TO:

141 EXT. HALAMAN PARKIRAN PUB – DINI HARI

Kita melihat, Renata sudah berbonceng di belakang memey dan Memey akan berancang-ancang menjalankan motor. Mendadak Chris datang. 

CHRIS

Tunggu! 

Renata dan Memey memandang pada Chris. 

CHRIS

(mengarah pada Renata dan Memey) 

Gue boleh tahu nama, lo? 

Renata dan Memey sesaat jadi bingung, melihat sikap Chris yang berubah. Renata dan Memey saling memandang. 

RENATA

Gue Renata. 

MEMEY

Gue Memey. 

CHRIS

Gue Chris. 

Chris seketika terlihat mati gaya dan sedikit bingung. 

MEMEY 

Ada lagi? 

Chris terlihat kaku, tidak tahu apa yang harus dia katakan. 

MEMEY (CONT'D)

Permisi. Kami capek. 

Memey jenuh dan langsung menjalankan motornya. Chris terlihat seperti ingin mengatakan sesuatu tapi motor memer keburu menjauh. Renata sekilas memandang ke belakang. 

INSERT: Burhan memandangi Chris dengan menampakkan wajahnya yang marah dari pintu masuk. 

Burhan menelepon seseorang. 

BURHAN

(menyadarkan Hp-nya ke telinga) 

Ada pekerjaan untukmu besok. 

142 INT. RUMAH CHRIS – KAMAR CHRIS – DINI HARI

Chris terbaring di tempat tidur sambil memandang ke atas. Dia membayangi perkenalannya dengan Renata dan Memey. Dia tersenyum tipis sendiri. 

143 INT. RUMAH RENATA – RUANG TENGAH – DINI HARI 

Renata duduk bersemuka dengan Renata. 

MEMEY 

Gue bingung ngeliat orang itu tadi, Ren

RENATA

Gue Juga, Mey. 

MEMEY

Kenapa dengan tu orang? Tiba-tiba berubah kayak gitu? Nggak biasanya. 

RENATA 

Udah sadar kali? 

MEMEY

Yah, baguslah kalo dia udah sadar.

Renata membuang napas dan tampak sedikit santai. 

RENATA

Lo nginap si aja. 

MEMEY

(menguap) 

Iya. Gue udah ngantuk. Nggak bisa fokus bawa motor. Selimut dong? 

RENATA 

Di kamar gue. 

MEMEY 

Ambilin. 

RENATA 

Ambil sendiri. 

MEMEY 

Takut. 

RENATA 

Takut siapa? 

MEMEY 

(setengah suara) 

Ibu lo. 

Wajah Renata jadi jutek. Memey tertawa kecil. 

RENATA

Sana, tidur di kamar ibu gue. 

MEMEY 

Ren...

RENATA 

Nggak peduli. 

Memey bercanda dengan Renata dan menginap di rumahnya. 

CUT TO:

144 INT. PUB – MALAM

Kita melihat, Burhan sedang berbicara dengan tiga orang tak dikenal di meja bartender. 

BURHAN

Sana tuh orang. 

Ketiga orang itu memandang pada Chris yang dilayani dua Waitress. 

BURHAN (CONT'D)

Bentar baru kamu sikat tu orang. 

ORANG #1

(mengangguk)

Iya Bos. 

Burhan tersenyum miring, menghisap cerutunya. Chris yang melihat Renata sedang mengantarkan minuman ke meja pelanggannya, langsung menghampiri Renata. 

CHRIS

(memanggil dengan nada sedang) 

Renata...

Renata memandang pada Chris. 

CHRIS

Apa kita bisa ngobrol sebentar?

RENATA 

(sedikit berpikir-pikir) 

Em...bisa. Tapi, selesai gue kerja. 

CHRIS

Oh. Oke. (Chris tersenyum) 

Renata menunduk dan meneruskan minuman yang dibawanya ke meja pelanggan. Chris berjalan kembali ke mejanya.

CUT TO:

145 EXT. HALAMAN PARKIRAN PUB – DINI HARI

Kita melihat, suasana tampak sepi. Chris berdiri di pinggir mobilnya, seperti menunggu seseorang. Tiba-tiba, tiga orang preman bayaran Burhan langsung menyerang Chris dan melarikan diri. Dua orang wanita kemudian lewat dan melihat Chris terkapar bersimbah darah. 

WANITA #1

(mendekat dan teriak) 

Tolong! Tolong! 

WANITA #2

(mengecek di hidung) 

Masih hidup. 

Renata dan Memey yang kebetulan akan pulang, mendengar teriakan si wanita. Mereka berdua lalu berlari dari dalam menghampiri si wanita. 

RENATA

Kenapa mba? 

Renata terkejut melihat kondisi Chris. 

RENATA (CONT'D)

Chris! Chris! 

Memey panik melihatnya. 

MEMEY

Mba-mba tolong, telpon ambulans. 

Si wanita itu, menelepon ambulans. 

RENATA

Chris, bangun Chris! 

MEMEY

Masih napas? 

WANITA #2

Dia masih hidup. Masih ada napasnya. 

MEMEY

(bertanya-tanya)

Siapa yang nyerang ni orang? 

RENATA

Nggak tahu siapa. 

Tak lama ambulans datang dan membawa Chris ke rumah sakit. 

RENATA (CONT'D)

Mba makasih banyak. 

Kedua wanita itu mengangguk dan pergi. 

MEMEY

Ren, kita nyusul ke rumah sakit. 

Renata mengangguk. 

MEMEY (CONT'D)

Gue tadi ngambil hp-nya, siapa tahu bisa hubungi keluarganya. 

RENATA

Lo cepat telponin keluarga Chris, Mey. 

Renata panik sementara Memey menelepon keluarganya. 

CUT TO:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar