Kisah Tak Terduga
11. #11

Scene 20

Int. Dalam Gubuk

Risma, Andi, Sandi dan Pak Bokir

Suara Gatotkaca terdengar oleh Andi.

Andi: "Ehh, bentar bentar....tadi kayak denger sesuatu."

Pak Bokir: “Suara apaan? Suara rakyat??(wajah ketakutan)”

Risma: "Ihh pak...."

Andi: “Bukan, tadi kayak manggil nama Gatotkaca....”

Risma: “Hahh Gatotkaca....(wajah tidak percaya)”

Sandi: “Keadaan kayak gini masih sempet becanda.(Ketakutan)”

Andi: “Beneran....gue nggak becanda, bentar gue cek dulu." (Andi mengecek keluar)

Pak Bokir: “Nih anak kok suka kali nge cek nge cek.”

Cut To

Ext. hutan 

Gatotkaca, Dasamuka, Andi

Andi terkejut saat dia melihat Gatotkaca.

Andi: “Astagaaa....(tidak percaya)”

Sebuah kayu mengarah ke Andi.

Gatotkaca: “Heii, awaass!!” (menghampiri Andi dan menahan kayu itu)

Andi terdiam melihat Gatotkaca.

Gatotkaca: “Awas nak, jangan disini, disini berbahaya....”

Dasamuka: “Hei, mau kemana kau Gatotkaca....(menyerang Gatotkaca)”

Andi masuk ke dalan gubuk.

Gatotkaca kembali bertarung.

Scene 21

Int. Dalam Gubuk

Andi, Sandi, Risma dan Pak Bokir

Andi menceritakan yang terjadi di luar.

Andi: “di....di...."

Pak Bokir: "Pak Didi??"

Andi: "Bukan...."

Sandi: "Ada apa??"

Risma: "Andi, tenang dulu, ambil nafas....buang"

Pak Bokir: "Apasih anak ini....melihat hantu kau."

Risma: "Sekarang coba jelasin, ada apa?"

Andi:"Diluar....ada....Gatotkaca."

Risma: "Haahh(terkejut) Gatotkaca...."

Pak Bokir: "Yang benar saja kau?"

Sandi: "Kok malah ada Gatotkaca, sebenernya kita dimana ini"

Risma: "Kayaknya nggak mungkin deh...."

Andi: "Beneran....cek aja diluar"

Sandi: "Yasudah, kita cek ajalah."

Pak Bokir: "Ternyata kau suka juga nge cek nge cek ya...."

Saat mereka akan mengecek keluar, gubuk itu terkena ledakan dari kekuatan dasamuka.

[Duuaarrrr] Rumah itu hancur....Andi, Risma, Sandi dan Pak Bokir terpental.

‘Aaaaaa’ Risma, Sandi dan Pak Bokir.

Cut To

Risma: “Aduuuhhh.”

Pak Bokir: “Bisa bisa remuk tulangku kalo begini.”

Gatotkaca menghampiri Andi dan lainnya.

Gatotkaca: “Kalian tidak apa apa?” (dengan gayanya yang cool)

Risma: “Lhoo....(Terkejut)”

Pak Bokir: “Aku nggak mimpi kan ini?”(memukul mukul pipi Sandi)

Sandi: “Pak....pak, kok saya yang di pukul.”

Pak Bokir: "Oh iya salah.”

Andi: “Percaya kann?”

Scene 22

Ext. Teras rumah pitung-pagi

Tina dan Pitung

Tina sedang duduk di kursi teras.

Pitung menghampiri Tina.

Pitung: “Hei, kok diluar?”

Tina: “Eh, iya pingin aja.”

Pitung: “Nih Aku buatin minuman.”

Tina: “Waaa makasih.”

Pitung: “Ngomong ngomong kamu habis ngapain kok sampai pingsan?”

Tina: “(Meletakkan Teh) Gimana ya jelasinnya....aku tuh dari Jakarta.”

Pitung: “Hah, dimana itu?”

Tina: “Lo nggak tau jakarta?”

Pitung: “Nggak....”

Tina: “Singkat cerita sih, aku sama temen temenku sedang baca di perpus, terus temenku lihat ada cahaya, saat di deketin tiba tiba keluar cahaya...."

Pitung: “Emmm....perpus itu apa ya?”

Tina: “(Wajah heran) tempat baca buku lah....terus, cahaya itu keluar dari telur, eh....itu telur apa bukan yaa...."

Pitung: "Nggak tau...."

Tina: "Yaudahlah, kita anggap telur aja, akhirnya aku coba sentuh, ehh malah aku masuk ke cahaya itu, sampailah disini.”

Pitung: “Ooh, jadi kamu bukan dari sini.”

Tina: “Iya, sekarang aku harus temuin telur itu.”

Pitung : “Tenang aja nanti aku bantu.”

Tina: "Iya....makasih."

Mereka mengobrol dan semakin akrab....

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar