Kisah Tak Terduga
9. #9

Scene 16

Int. Perpustakaan - Siang

Risma, Tina, Sandi, Andi dan Pak Bokir

Risma sedang membaca buku.

Tina dan Sandi datang.

Tina: "Pagi kak.”

Risma: “Hei Tin, San....”

Sandi: "Ngapain kesini? Kantin ajalah...."

Tina: "Bentar, mau baca buku dulu."

Di sisi lain Andi sedang mencari buku.

Sandi melihat Andi.

Sandi: "Eh, itu kayak kak Andi.”

Tina: " Mana?"

Sandi: "Itu...."

Tina: "Ohh iya. Kak Andi...."

Andi menoleh ke arah Tina.

Andi menghampiri Tina.

Andi: "He Tin, San."

Tina: "Cari buku apa kak?"

Andi: "nggak tau sih, cuma pingin baca aja, cari buku yang menarik."

Tina: "Ooh...."

Andi: "Emm hei Ris...."

Risma: "Ohh iya....hai"

Sandi: "Ehem ehem, ada yang groogi niihh...."

Risma Menginjak kaki Sandi.

Sandi: "Aduhh aduuh, iya iya iya nggaak....ampun ampun"

Tak lama Pak Bokir datang menegur Sandi karena terlalu keras berbicara....

Pak Bokir: “He, Kau ini, ini tuh perpustakaan, gak boleh bicara keras keras begitu, apalah kau ini.” (Menggunakan nada keras)

Tina: “Pak....”

Pak Bokir: "Jangan di ulangi lagi begitu, bikin tak nyaman aja kau...."

Tina: "Paak...."

Pak Bokir: "Iya ada apa Tin....?"

Tina: "Suaranya jangan terlalu keras ya pak...."

Siswa siswi di dalam perpus melihat Pak Bokir.

Pak Bokir: “Astaga....”

Begin Montage

Andi mengembalikan buku, kemudian dia melihat sebuah cahaya di balik rak.

Andi menghampiri cahaya itu

Dan Andi memanggil Sandi.

Tina, Risma dan Pak Bokir ikut menghampiri Andi.

Hal aneh pun terjadi.

End Montage

Sandi: “Ada apa kak?”

Andi: “Tadi gue lihat ada cahaya di sini.”

Sandi: “Hahh....cahaya(Heran)”(Sandi mencari yang di bicarakan Andi)

Sandi menemukan sebuah benda pusaka.

Sandi: “Ehh ada sesuatu.”

Risma: “Apa itu?”

Sandi: "Kayak pedang...."

Tina: "Keris, bukan pedang."

Keris itu bergerak.

Risma, Tina, Sandi, Andi dan Pak Bokir terkejut.

Pak Bokir: “Eh eh, kok gerak dia.”

Kemudian pusaka itu mengeluarkan cahaya....

Tina mendekati cahaya itu, dan menyentuhnya.

Tina terhisap ke dalam cahaya itu....

Tina: "Eh....kaaaakkk....."

‘Tiiiiinaaa’ Risma dan Sandi.

Guru perpus mendengar suara Risma dan Sandi.

Pak Bokir: "(Berbisik) he he, jangan kenceng kenceng."

Risma : "Iya tapi Tina gimana ini....(resah)"

Pak Bokir: "Iya udah tenang dulu."

Guru perpus datang.

Guru perpus: “Hei..ada apa ini? Kok teriak teriak....”

Pak Bokir: "Ehh Bu Vina, nggak nggak ada apa apa kok bu."

Guru perpus: "Jangan berisik ini perpus, Pak Bokir, anda guru mereka, tolong ingatkan murid bapak!!"

Pak Bokir: "Iya iya, maaf bu."

Risma: "maaf bu maaf bu....(sambil menghalangi telur)”

Sandi: “Maaf bu ya....”

Guru perpus pergi.

Sandi: “Pak, Tina gimana paakk....” (Wajah Gelisah)

Pak Bokir: “Tolooong, tolooong (Tanpa suara)” (Wajah takut)

Sandi: “Ngapain pak?”

Pak Bokir: “Minta tolong lah.”

Sandi: “Kok nggak ada suaranya?”

Pak Bokir: “Ya kan perpus, nggak boleh berisik tadi katanya....”

Sandi: "Ya nggak gitu juga...."

Risma: “Haduuuhh, jangan becanda doong.”

Pak Bokir: “Terus gimana ini?”

Andi mencoba mendekati cahaya itu

Pak Bokir: "Kau mau ngapain Andi....hei"

Cahaya itu kemudian membesar dan menyedot Risma, Tina, Andi dan Pak Bokir.

‘Aaaaaaa’ Mereka teriak....

Cahaya beserta pusaka dan juga Andi, Risma, Sandi dan Pak Bokir.

Seorang siswa sempat mendengar teriakan Andi.

Kemudian dia mengecek, dan tidak ada apa apa.

Andi, Tina, Risma, Sandi dan Pak Bokir tehisap ke masa lalu....

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar