Kisah Lara untuk Dara
8. ACT VIII
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

INT. SEKOLAHAN - RUANG KELAS - MORNING

 

Bel masuk sudah berbunyi para siswa satu persatu masuk dan duduk dibangkunya masing-masing, bu Guru masuk dengan langkah cepat.

 

LARA

Tumben cepat banget masuknya.

 

ZAKI

Kayaknya mau kenalin anak baru.

 

DARA

Tahu darimana lu?

 

ZAKI

Zaki gitu loh.

 

Tak lama seorang murid cowok masuk mengikuti bu Guru yang berjalan lebih dahulu, ia berdiri disamping bu Guru.

 

BU GURU

Anak-anak hari ini ada siswa pindahan yang baru masuk, ayo Satya perkenalkan diri.

 

Beberapa siswa saling berbisik-bisik, begitu juga Zaki dan Ayu, bahkan Lara menatapnya begitu lekat, dan tak lama mata Lara dan Satya saling bertatapan.

 

SATYA

Pagi semua, salam kenal nama saya Satya Nugraha panggil aja Satya, keluarga saya baru pindah dari Solo jadi mohon bantuanya.

 

Semua murid mengangguk tetapi masih terdengar suara bisik-bisik.

 

BU GURU

Satya kamu bisa duduk seberang Ayu bangku yang masih kosong, anak-anak mohon bantuannya dalam seminggu ini untuk membantu Satya dalam hal pelajaran.

 

SEMUA MURID

Iya bu,

 

Satya berjalan kearah yang ditunjuk oleh Guru, ia berjalan begitu cool sehingga sebagian mata masih memandangnya hingga ia sudah duduk dikursinya.

 

EXT. SEKOLAHAN - KANTIN - AFTERNOON

 

Dara, Lara dan Ayu duduk dikantin, pesanan mie ayam mereka baru saja datang satu persatu, lidah Dara sudah penuh dengan air liur tanda tidak sabar untuk makan mie ayam favoritnya.

 

DARA

Zaki kemana dia enggak ikut makan.

 

AYU

Enggak.

 

DARA

Kenapa, tumben.

 

AYU

Ceritanya agi ngasih tour guide sama anak baru, ngeselin kan, memang dia pikir dia ketua kelas.

 

DARA

Biar aja, mungkin dia bosen kali jalannya sama cewek-cewek mulu.

 

LARA

Tapi anak baru itu ganteng juga ya.

 

Lara senyum-senyum sendiri sementara mie ayam didepannya belum juga disentuh.

 

DARA

Biasa aja sih, enggak ganteng tapi enggak jelek juga.

 

LARA

Nanti bisa lah minta kenalin sama Satya.

 

Dara dan Ayu hanya bisa mengangkat bahu berbarengan.

 

CUT TO

 

INT. SEKOLAHAN - RUANG KELAS - MORNING

 

Dara duduk dibangkunya pada jam istirahat hanya ada dua tiga orang yang berada dikelas, ia sedang menulis sesuatu dibukunya, tetapi gesturnya seperti ditutupi tulisannya takut ada anak lain melihat apa yang dia tulis.

 

Satya diam-diam masuk dan melihat Dara asyik dengan bukunya, lalu ia menemukan selembar kertas di lantai dan mengambilnya lalu membacakannya cukup keras .

 

SATYA

Haluan sepi berlalu sudah, hanya berbekas pedih
Tak sejalan dengan langkah dihati
Andai cinta bisa bersemi kembali

 

Awalnya Dara diam saja tetapi akhirnya ia menyadari sesuatu kalau itu tulisannya, lalu Dara berdiri dan berusaha mengambil kertas yang ada ditangan Satya, Satya berusaha mengerjainya dengan menaik-naikkan tangannya, namun akhirnya terambil juga oleh Dara.

 

DARA

Aduh jangan!

 

SATYA

Kenapa, bagus tahu.

 

Satya tertawa tapi Dara terlihat malu.

 

DARA

Ngeledek ya?

 

SATYA

Beneran, kamu suka nulis.

 

DARA

Cuma iseng.

 

SATYA

Iseng kok bagus.

 

DARA

Isengnya udah keseringan jadi bisa bagus kali.

 

SATYA

Bisa gitu ya, ikut gue yuk.

 

DARA

Kemana?

 

SATYA

Udah ikut aja.

 

Satya menarik tangan Dara lalu mengajaknya keluar kelas, dan akhirnya mereka sampai diruang eskul musik.

 

SATYA (CON’T)

Untung sepi.

 

DARA

Ngapain ajak gue kesini.

 

Satya mengambil salah satu gitar dan langsung memainkannya, Dara perlahan mendekat dan duduk dibawah disamping Satya, Dara memperhatikan setiap ketikan tangan Satya ke Gitar dan lambat laun terpesona.

 

ZOOM OUT

 

EXT. SEKOLAHAN - BANGKU TAMAN PINGGIR LAPANGAN - AFTERNOON

 

Mereka berlima duduk dibangku pinggir tanaman berjejeran, suara riuh para murid menyaksikan anak-anak basket bermain ditengah lapangan sambil menyoraki mereka.

 

Dara sedikit menunduk sambil senyum-senyum sendiri, Zaki melirik tiap kali murid cewek lewat, Ayu fokus dengan pikirannya sendiri, Lara melihat anak-anak bermain basket sesekali melirik kearah Satya, sedangkan Satya sering melihat kearah Dara.

 

AYU

Jadi nanti pulang sekolah mau ke toko buku kan.

 

ZAKI

Tumben jadi orang yang paling seneng keluar jalan-jalan, biasanya lebih suka main dirumah.

 

AYU

Lagi bete dirumah.

 

DARA

Kenapa, berantem sama adek lu ya.

 

AYU

Iya, aku kesel sama si Indah.

 

ZAKI

Sama gue juga, ternyata punya adek tuh enggak enak.

 

DARA

Bukannya adek lu masih kecil kok kesel, wajar kali anak kecil gitu.

 

ZAKI

Emang enggak boleh, lu enggak tahu aja kelakuannya kalau udah manja.

 

AYU

Iya kalau aku wajar sering berantem karena cuma beda setahun, masa dia pinjem baju enggak bilang terus pakai acara robek segala, mana itu baju kesukaan aku lagi, belum minggu kemaren dikasih jajan double sama ibu, bilang buat fotokopi enggak tahunya buat jalan-jalan.

 

ZAKI

Ya biarin aja sih, adek lu tuh baru memasuki masa puber jadi wajar.

 

DARA

Bukannya usia kita juga sama sedang memasuki masa puber.

 

AYU

Intinya nanti jadi pergi enggak.

 

ZAKI

Aku sih oke, lagian apa sih yang enggak buat seorang Ayu.

 

Tersenyum manis kearah Ayu.

 

AYU

Apa sih, enggak lucu, kamu juga sama aja pinjem penghapus enggak pernah bilang dan anehnya enggak pernah balik juga.

 

Senyum Zaki tiba-tiba menghilang mendengar pernyataan Ayu.

 

SATYA

Tapi sorry Yu, gue enggak bisa soalnya mau ada latihan sama anak band.

 

AYU

Oh gitu, iya enggak apa-apa sih kalau ada jadwal eskul, Lara kamu bisa kan.

 

LARA

Boleh, kebetulan aku juga lagi males dirumah, biasa masalah bokap.

 

Dara mengelus punggung Lara yang terlihat tabah.

 

AYU

Kalau kamu Dara?

 

DARA

Iya, boleh aja sih.

 

SATYA

Bukannya kamu ada les hari ini ya Dara.

 

Satya menyela perkataan Dara, tetapi seperti ada sesuatu yang disembunyikannya, karena gestur Dara berubah seketika, bicaranya juga menjadi sedikit gugup.

 

DARA

Oh iya, baru inget,,, hmmm,,, sorry ya Ayu gue ada jadwal les nih buat persiapan masuk Universitas.

 

AYU

(Tersenyum)

Oh gitu, ya udah enggak apa-apa kalau enggak bisa.

 

DARA

Lain kali pasti bisa.

 

Dara tersenyum tulus kearah Ayu sambil memohonkan kedua tangannya.

 

AYU

Iya santai aja, yang penting gue ada temannya.

 

ZAKI

Gue sebagai pengawal lu siap mengantar Putri Ayu kemana aja pergi.

 

SATYA

Tunggu kedengerannya kayak nama kue.

 

ZAKI

Putu ayu kali,,

 

Semuanya tertawa berbarengan.

 

CUT TO

 

EXT. SEKOLAH NEGERI 45 - PARKIRAN - AFTERNOON

 

Satya baru saja sampai diparkiran sekolah 45, dia menggonceng Dara dibelakangnya, kemudian setelah parkir dengan benar ia melepas helm dan membuka helm yang dipakai Dara.

 

Dara turun duluan disusul Satya setelah ia mengunci motornya.

 

DARA

Kamu sering manggung disini juga?

 

SATYA

Enggak juga, kadang diajak teman aja.

 

Satya menggandeng tangan Dara dan mengajaknya masuk.

 

SATYA(CON’T)

Ayo, acaranya kayak mulai sebentar lagi.

 

Didalam Satya dan Dara begitu senang mendengar penampilan band dari teman-teman Satya, mereka berdua berjingkrak-jingkrak seperti penonton yang lainnya.

 

CUT TO

 

EXT. WARUNG MAKAN - NIGHT

 

Dara dan Satya makan bareng disebuah tenda makan, mereka makan sambil suap-suapan, sesekali Satya mengambil makanan Dara dan dibalas dengan Dara sebaliknya, mereka terlihat sangat bahagia.

 

CUT TO

 

INT. SEKOLAHAN - RUANGAN ESKUL MUSIK - DAY

 

Satya sedang bernyanyi dengan gitarnya dengan penuh penghayatan, sedangkan Dara menari didepannya mengikuti alunan musik.

 

Mereka berdua sangat senang sekali seakan-akan dunia hanya miliknya berdua.

 

CUT TO

 

INT. TOKO BUKU - AFTERNOON

 

Dara dan Satya bergandengan tangan sambil melihat-lihat buku baru, lalu Saya menunjukkan buku kumpulan puisi pada Dara dan dara tersenyum mengambil dan membacanya.

 

CUT TO

 

EXT. SEKOLAHAN - BANGKU TAMAN PINGGIR LAPANGAN - AFTERNOON

 

Dara, Lara, Ayu, Zaki, dan Satya sedang menonton pertandingan final basket antara kelas IPA 2 dan IPS 1, mereka semua fokus menyemangati anak-anak IPS, tetapi Dara dan Satya terlihat sering mencuri pandang.

 

CUT TO

 

INT. RUMAH DARA - KAMAR DARA - AFTERNOON

 

Satya berbaring dipangkuan Dara sambil membaca buku koleksi Dara, sedangkan Dara menulis sesuatu dibukunya.

 

SATYA

Lagi nulis apa.

 

DARA

Surat wasiat.

 

SATYA

Hahaha, emangnya harta apa yang kamu punya.

 

DARA

Apa ya?

 

SATYA

Cinta,

 

DARA

Gombal.

 

Satya meletakkan buku ditangannya dan merebut buku yang ada ditangan Dara.

 

DARA(CONT’)

Balikin.

 

Satya membaca tulisan Dara.

 

DARA(CONT’)

Balikin enggak, jangan sampai aku teriak,

 

SATYA

Jangan nanti tetangga dengar gimana.

 

DARA

Biarin aja.

 

Mereka berkejar-kejaran didalam kamar Dara, sampai Dara jatuh diatas kasur lalu Satya jatuh disamping Dara.

 

SATYA

Kamu udah denger lagu yang aku buat untuk kamu.

 

DARA

Udah.

 

SATYA

Itu semua dari lirik yang kamu bikin.

 

DARA

Iya aku tahu, kalau kamu nanti jadi penyanyi terkenal aku mau buat lagu untuk album kali.

 

SATYA

Pasti akan booming, kamu sendiri enggak mau terbitin buku?

 

DATA

Pengen, tapi aku udah cukup punya kamu sebagai pembaca setia.

 

Kamera menatap mereka dari atas, tangan mereka saling mendekat lalu saling menggenggam satu sama lain.

 

ZOOM OUT

 


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar