Kisah Lara untuk Dara
5. ACT V

INT. RUMAH DARA - KAMAR DARA - NIGHT

 

Dara membereskan pakaiannya yang berada dilemari, begitu juga oleh-oleh pajangan dari Ayu yang ditempatkan dimeja kamarnya, kemudian Dara melihat foto yang tergeletak paling belakang, ia mengambil bingkai foto itu.

 

Terlihat foto Dara dan teman-temannya sewaktu SMA, berdiri dengan tiga orang dibelakang (Dara, Lara, dan Satya) lalu dibawah setengah berdiri Ayu dan Zaki, dalam foto itu semua orang menghadap kearah kamera kecuali Satya yang menoleh kekanan, seperti melihat kearah Dara, tangan Dara meraba satu persatu orang, namun ketika tangannya tertuju kearah Zaki ia tersenyum teringat sesuatu.

(CLOSE UP) 

FLASHBACK

 

EXT. SEKOLAH - DEPAN PAPAN PENGUMUMAN - MORNING

 

Memasuki tahun ajaran ketiga, para siswa berkerumunan didepan papan pengumuman untuk melihat pembagian kelas.

 

Terlihat dari atas Dara, Lara dan Ayu akhirnya bisa sekelas lagi di kelas 3 IPS.

 

CUT TO

 

INT. SEKOLAH - RUANG KELAS 3 - MORNING

 

Dara, Lara, dan Ayu mencari tempat duduk, karena telat masuk kelas akhirnya mereka kebagian sisa kursi dua baris terakhir dipojokan.

 

DARA

Ayu sama Lara aja, biar gue dibelakang sendiri enggak apa-apa.

 

LARA

Padahal kan gue maunya sama lu Dar.

 

DARA

Kan gue tetep disebelah lu cuma garisnya aja beda sekarang secara vertikal bukan horizontal .

 

Dara tersenyum berusaha membuat suasan santai.

 

AYU

Enggak apa-apa kok Dara, kamu sama Lara aja didepan, aku dibelakang, lagian kan kita tetap bisa sama-sama.

 

LARA

Makasih Ayu, lu memang paling pengertian.

 

Lara memeluk Ayu dan terlihat gembira tapi Dara terpikirkan sesuatu mengenai jumlah murid sambil menghitung jari-jari ditelapaknya.

 

DARA

Tapi kelas kita kan sekarang genap pasti nanti ada yang tempatin kok Yu.

 

AYU

Iya sih, semoga aja.

 

Akhirnya Dara duduk disebelah Lara, sedangkan Ayu duduk dibelakang Dara dan mereka merapihkan tas serta bangku mereka, lalu tak lama Zaki datang dan menghampiri Ayu.

 

ZAKI

Gue boleh duduk bareng lu? Soalnya tempat yang lain udah penuh.

 

Dara menoleh kebelakang dan tersenyum pada Ayu.

 

AYU

Boleh, tapi aku dipinggir ya enggak mau dipojok nanti enggak fokus.

 

ZAKI

Justru gue yang seneng kalau dipojok, nama gue Zaki, panggil aja Zaki.

 

Ayu bingung seperti ada yang salah dengan ucapan Zaki.

 

AYU

Ayu Permatasari, panggil aja Ayu, salam kenal.

 

Ayu dan Zaki berjabat tangan.


ZAKI

Kenapa enggak dipanggil Permata kan lebih bagus, kayak perhiasan.


AYU

Lebih enak dipanggil dengan nama depan aja sih.


ZAKI

Oke.

 

AYU

Oh ya, ini Dara sama Lara.

 

Mereka berempat saling berjabat tangan dan tak lama seorang guru masuk dan semua murid duduk dengan rapih ditempatnya masing-masing. 

CUT TO

 

INT. SEKOLAH - RUANG KELAS 3 - AFTERNOON

 

Pelajaran sudah memasuki jam kedua dalam pelajaran Bahasa Indonesia, bu Guru sedang mengajar mengenai perkembangan puisi modern.

 

BU GURU

Setelah baca contoh-contoh puisi modern coba kalian bikin minimal satu puisi dan bacakan didepan kelas, kalau ada yang bisa tulis dua contoh pusis kalian sendiri nanti akan ibu tambahkan nilainya.

 

AYU

Ini sih kamu Dara yang paling pintar.

 

DARA

Sebenarnya sih gampang puisi itu apalagi temanya bebas kalau suka baca pasti bakal ngalir sendiri kok.

 

Zaki mengetuk pintu kelas dan masuk, bu Guru terkejut melihat Zaki baru masuk dengan tampang melas.

 

BU GURU

Loh, kenapa kamu baru masuk?

 

ZAKI

Maaf bu tadi pas pelajaran pertama saya di UKS, lagi enggak enak badan.

 

BU GURU

Kenapa enggak pulang aja kalau sakit.

 

ZAKI

Sekarang udah mendingan.

 

BU GURU

Ya udah duduk sana, tadi ada tugas bisa tanyakan teman sebangku kamu.

 

ZAKI

Baik bu, makasih,

 

Zaki berjalan kearah tempat duduknya dan baru saja Zaki duduk, Dara dan Lara langsung menoleh kebelakang.

 

DARA

Sakit apa lu Zaki?

 

AYU

Mau aja dibohongin sama Zaki, paling dia telat terus masuk lewat kantin terus diam-diam ke UKS deh.

 

ZAKI

Jangan buka rahasia gue napa Yu,

 

LARA

Kalau gitu kenapa enggak sekalian pulang.

 

Zaki merangkul bahu Ayu dengan penuh senyum.

 

ZAKI

Kalau pulang gue enggak jadi dapat traktiran dong hari ini.

 

Zaki melirik kearah Ayu, wajah Ayu penuh kekesalan, tak lama Dara dan Lara langsung kembali menghadap depan sambil menggerutu.

 

CUT TO

 

EXT. SEKOLAH - KANTIN SEKOLAH - AFTERNOON

 

Dara dan kawan-kawan sedang makan mie ayam dikantin, terdengar suara riuh disekeliling mereka.

 

ZAKI

Nanti pulang sekolah kita nonton yuk ada film horor bagus tahu,

 

DARA

Kemaren baru aja nonton, mending jalan-jalan ke toko buku.

 

ZAKI

Hmm, biar ketemu Rangga ya?

 

DARA

Apa sih, Rangga AADC?

 

Zaki mengangguk.

 

DARA (CONT’)

Perasaan Cinta sama Rangga ketemu di sekolah bukan di toko buku.

 

ZAKI

Perasaan yang suka puisi juga si Rangga, kenapa Cinta yang tiba-tiba pintar nulis puisi.

 

Dara melempar sumpit kayu kearah Zaki tetapi Zaki mengelas dan tidak kena, lalu Lara tiba-tiba teringat akan tugas Bahasa Indonesia.

 

LARA

Aduh besok udah hari Kamis lagi, gue belum buat tugas puisi.

 

AYU

Aku sih udah cuma paling males kalau mesti bacain didepan kelas, itu yang bikin nyebelin.

 

DARA

Karena gue yakin bisa lewatin kedua-duanya jadi gue sih santai.

 

ZAKI

Jadi pergi enggak nih nanti?

 

AYU

Emang kamu udah selesai buat tugas puisi? Perasaan baru kemaren kamu bilang belum, apa jangan-jangan baru semalam selesai, hebat banget bisa cepet.

 

ZAKI

Belum kok.

 

AYU

Terus bisa-bisanya ngajak jalan, kayak bakalan selesai malam ini aja.

 

ZAKI

(Bernada sombong)

Istirahat sekarang juga gue bisa kali nyelesaiin.

 

Semuanya menampakkan tampang tidak percaya, Zaki melihat wajah temannya satu persatu.

 

ZAKI (CONT’)

Kenapa lu pada, enggak percaya.

 

AYU

Jangan-jangan lu minta buatin sama Dara lagi.

 

DARA

Kali ini gue enggak mau ya, soalnya takut ketahuan karena biasanya karangan bebas gini kalau yang nulis orang yang sama pasti bakalan kentara bu Ida kan jeli orangnya.

 

ZAKI

Tenang aja sih, lagian siapa juga yang minta bantuan, gue bisa sendiri.

 

Semua teman Zaki masih menunjukkan wajah tidak percaya.

 

ZAKI(CONT’)

Lihat aja nanti, puisi gue pasti paling bagus, Dara lewat, Rangga lewat.

 

Zaki menaikkan tangannya kearah leher dengan gerakan seakan-akan menyabet leher dengan pisau, kemudian ia berdiri lalu pergi begitu saja dengan wajah bangga dan terlihat sombong, sedangkan Dara, Lara, dan Ayu hanya bisa bengong.

 

CUT TO

 

INT. SEKOLAH - RUANG KELAS 3 - AFTERNOON

 

Terlihat satu persatu murid membacakan puisi yang sudah dikerjakan dirumah, dan kali ini tiba waktu Zaki kedepan.

 

Dengan pede dia membawa selembar kertas bertuliskan puisi buatannya, dan sekilas terlihat puisinya lumayan panjang.

 

Lima menit kemudian setelah Zaki selesai membacakan puisi, ia disambut tepuk tangan para murid begitu juga Guru Bahasa Indonesia, bahkan Dara dan Ayu terlihat bengong.

 

BU GURU

Bagus sekali Zaki, puisi kamu menyentuh.

 

MURID LAIN

Pasti habis ditinggal pacar ya.

 

Murid lainnya tertawa tapi hanya Lara yang terlihat penasaran.

 

BU GURU

Malah bagus, kalau berdasarkan kisah nyata jadi lebih bisa menghayati. Terima kasih Zaki kamu boleh duduk.

 

Zaki kembali ketempat duduknya dengan sikap gagah seperti habis memenangkan perlombaan.

 

AYU

Boleh juga kamu, enggak nyangka ada bakat akhirnya di salah satu mata pelajaran.

 

DARA

Iya, kayaknya gue harus nyerah deh buat puisi kalau begini caranya, kerasukan Rangga lu ya.

 

Zaki masih menampakkan wajah penuh kesombongan, lalu Lara menyadari Sesuatu.

 

LARA

Kayaknya gue pernah denger lirik lu deh, tapi kayak samar-samar sedikit beda gitu, apa yah.

 

Wajah Ayu berubah penasaran, Lara masih berpikir keras, namun raut wajah Zaki mulai berubah merah.

 

AYU

Beneran Lara, jangan-jangan lu jiplak lagi, itu namanya pelanggaran HAK CIPTA.

 

Zaki berusaha menyembunyikan wajahnya yang sudah memerah.

 

ZAKI

(Ngotot)

Apa sih,,,gue enggak jiplak.

 

LARA

Tunggu itu kayak sering gue denger di radio, kayak lirik lagu yang lumayan sering diputar.

 

Jantung Zaki berdeguk kencang, sedang Lara masih berusaha menerka-nerka, Dara dan Ayu sudah geregetan.

 

LARA(CONT’)

Iya itu kayak lirik lagu band luar deh, jangan-jangan lu nyontek dan cuma ditranslate kedalam bahasa Indonesia kan, pantesan dalam banget liriknya.

 

Akhirnya Lara ingat sesuatu.

 

LARA(CONT’)

Lagunya Audioslave kan?

 

Zaki pura-pura menjatuhkan buku kebawah dan membungkuk untuk menghindar dari tangan Ayu dan Dara yang siap-siap bereaksi.

 

AYU

Oh, pantes,,,

 

Ayu dan Dara mulai memukuli Zaki, namun bu Guru melihatnya dan bereaksi.

 

BU GURU

Itu yang dibelakang jangan ribut, simak temannya didepan.

 

Zaki tertawa kecil, Lara menghela napas, sedangkan Ayu dan Dara menampakkan wajah kesal dan mengepalkan kedua tangannya, khususnya Dara yang merasa dikalahkan dengan pujian dari bu Guru.

 


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar