Keluarga Tanpa Ibu (Script)
5. 5

49. INT. SEKOLAH BARU DANS - KELAS - PAGI

Dans sibuk menonton pertandingan bola lewat ponselnya. Toni mendekati Dans dan duduk dimeja. Dans terkejut.

TONI

Lo suka bola?

Dans mengangguk. Toni memandang langit-langit kelas.

TONI

Cowok mana yang enggak suka bola. Bahkan cewe pun juga suka (mengalihkan pandangan pada siswi yang duduk dipojokan kelas).

Dans mengikuti pandangan Toni. Ada seorang siswi dengan rambut dikuncir. Telinganya disumpal dengan earphone sambil matanya fokus kepada layar ponsel. Bibir yang awalnya tersenyum kini mengucapkan kata gol tanpa suara. Dans tersenyum miring.

TONI

Nanti sore gue tunggu di lapangan.

Toni beranjak turun dari meja. Dans menatap punggung Toni yang berjalan pergi keluar kelas.

50. INT. SEKOLAH NIGEL - KELAS - SIANG

Nigel bosan. Remaja itu menidurkan kepalanya dimeja.

NIGEL (V.O.)

Kenapa gue enggak dipindahin juga sih?

Nigel mengedarkan pandangan ke seluruh kelas. Teman-teman yang sedari tadi berbisik mengenainya kini tertunduk.

NIGEL (V.O.)

Sekolah rasa rumah. Enggak ada yang mau bicara sama gue.

Nigel bangkit membuat mejanya bersuara. Dia menjadi pusat perhatian. Teman-temannya ketakutan. Nigel melangkah pergi keluar kelas. Terdengar kembali bisik-bisik gosip aneh dari teman-temannya.

51. EXT. SEKOLAH BARU DANS - LAPANGAN - SORE

Tepuk tangan terdengar saat Dans berhasil mencetak gol. Toni terkejut akan keahlian Dans.

TONI

Tuh, kan, Bang. Dia jago.

Pelatih mengangguk dan menyuruh anak didiknya untuk pemanasan. Sementara itu Dans dan Pelatih minggir dari lapangan untuk mengobrol.

PELATIH BARU

Kamu mau gabung di tim futsal ini?

Dans terdiam. Dia merasa Nigel berbisik didekat telinga kirinya.

NIGEL (V.O.)

LO ENGGAK PANTES DAPETIN PIALA ITU!!!

PELATIH BARU (CONT'D)

Abang lihat potensi besar dari diri kamu.

Kini Dans mendengar bisikan ditelinga kanannya.

BAIM (V.O.)

Enggak papa buat istirahat sebentar. Tapi jangan berhenti.

DANS

Iya, Bang. Saya mau.

Pelatih tersenyum dan menepuk pundak Dans. Dans berlari untuk mengikuti teman-temannya melakukan pemanasan.

52. EXT. DEPAN RUMAH MAHDI - SORE

Nigel mendekat pada Mahdi yang sedang melayani pembeli. Mahdi menyadari kehadiran Nigel.

MAHDI

Eh, bentar, yah, Gel.

Nigel mengangguk dan duduk di kursi.

MAWAR

Bang, sterofoamnya udah tinggal dikit.

Nigel menoleh dan terkejut.

MAHDI

Yaudah beli sana. Eh, jangan sendiri. Dianter sama Nigel biar cepet sampai.

Mawar menoleh. Mawar dan Nigel pun saling tatapan.

53. EXT - JALANAN - SORE

Mawar keluar dari toko sambil membawa sekantong kresek.

NIGEL

Udah?

Mawar mengangguk. Mereka pun pergi menaiki motor milik Mahdi. Keduanya terlihat canggung. Mawar melihati jalanan yang ramai. Nigel sesekali melihat pantulan Mawar dari spion motor.

NIGEL

Sejak kapan Mahdi punya kembaran? Enggak mirip pula.

Mawar tertawa kecil.

MAWAR

Setelah lulus smp Ibu aku nikah sama Ayah Bang Mahdi. Umur kami terpaut 2 bulan.

Nigel mengangguk. Keduanya kembali canggung.

MAWAR (CONT'D)

Kamu temen smp Bang Mahdi?

NIGEL

Lebih tepatnya sahabat.

Mawar mengangguk. Lagi-lagi keduanya kembali canggung.

54. EXT. JALANAN - SORE

Dans pulang berjalan karena rumahnya dekat. Dans melihat warung milenial yang membuka lowongan part time. Seketika Dans teringat akan ucapan pelatih.

55. EXT. SEKOLAH BARU DANS - LAPANGAN - SORE (FLASHBACK)

Pelatih membunyikan peluit tanda pemanasan selesai. Semua tim futsal putra duduk didekat pelatih. Diikuti tim futsal putri. Dans menoleh dan pandangannya bertemu dengan siswi yang dimaksud Toni.

PELATIH BARU

Satu bulan lagi akan ada pertandingan. Karena tim kita anggotanya tidak banyak. Maka kalian semua dipastikan ikut ke pertandingan.

TONI

Sikat lah, Bang. Dah, gatel kaki, nih.

Anak-anak lain tertawa.

PELATIH BARU

Oke. Kalian boleh pulang kecuali Dans.

Anak-anak bangkit untuk pulang. Kini tinggal Pelatih dan Dans duduk dipinggir lapangan.

DANS

Ada apa lagi Bang?

PELATIH BARU

Kamu bersedia buat ikut pertandingan?

Dans mengangguk.

PELATIH BARU

Tapi kamu harus bayar uang pertandingan juga seragam futsal.

Dans sedikit terkejut.

DANS

Bukannya kalau ikut pertandingan dibayar sekolah, yah, Bang?

Pelatih tertawa kecil.

PELATIH BARU

Kamu tahu sendiri sekolah ini sekolah swasta yang dikit peminatnya.

Dans terdiam.

DANS

Iya, Bang. Akan saya bayar secepatnya.

Pelatih tersenyum dan menepuk bahu Dans lalu berjalan pergi.

56. EXT. WARUNG MILENIAL - SORE

Dans melangkah masuk ke dalam warung. Cici mendekati lelaki yang ternyata satu sekolah dengannya.

CICI

Ada yang bisa saya bantu?

Dans terkejut. Dia ingat wanita itu adalah siswi yang juga ikut ekskul futsal.

DANS

Didepan tertulis ada lowongan pekerjaan.

CICI

Iya, mari ikut saya.

Dans mengekori Cici.Sampai didepan pemilik warung Cici membungkukkan kepala. Diikuti Dans yang membungkukkan kepala dengan ragu.

CICI

Ada yang tanya lowongan pekerjaan.

Deon mengangguk. Cici berjalan pergi melakukan tugasnya.

DEON

Satu sekolah sama Cici?

DANS

(bingung) Cici?

DEON

Cewek tadi.

Dans mengangguk.

DEON (CONT'D)

Hari ini bisa mulai kerja?

DANS

Bisa.

DEON

Dilemari nomor 2 ada kaos bisa lo pakai buat ganti.

Dans mengangguk dan berjalan untuk berganti pakaian. Setelah itu ia kembali keluar dan mendekati Cici yang membawa nampan.

DANS

Apa yang harus gue kerjain?

Cici terkejut. Lalu bersikap cool kembali.

CICI

Bersihin meja yang habis dipakai (sambil mengisyaratkan letak meja dengan dagu).

Dans mengangguk dan berjalan untuk membersihkan meja yang baru saja ditinggal pembeli.

57. EXT. DEPAN RUMAH MAHDI - MALAM

Mahdi duduk disebelah Nigel.

MAHDI

Lo udah lihat kan, gimana cara melayani pembeli?

Nigel mengangguk.

MAHDI (CONT'D)

Mulai besok lo bisa kerja di sini. Nanti gue bantu kalau misal lo masih enggak paham.

NIGEL

Makasih, Di. Lo udah mau nerima gue.

MAHDI

Sesama sahabat harus saling tolong menolong (memeluk Nigel dari samping).

NIGEL

Sahabat apanya. Lo aja enggak kasih tahu gue kalau bokap lo nikah lagi.

Mahdi menjauh dari Nigel. Digaruk kepalanya sambil menyengir.

MAHDI

Belum siap gue.

Nigel memalingkan wajahnya dari Mahdi.

MAHDI (CONT'D)

Tapi adik gue cantik, kan?

Nigel hanya diam.

MAHDI (CONT'D)

Awas aja kalau lo deketin.

NIGEL (V.O.)

Dia duluan yang deketin.

Seorang pembeli datang. Mahdi menepuk Nigel untuk melayani pembeli.

58. EXT. DEPAN GANG - MALAM

Dans dan Nigel bertemu di depan gang dari arah yang berbeda. Keduanya menghentikan langkah sebentar dan saling menatap. Kemudian Nigel berjalan lebih dahulu. Dans mengekori adiknya sambil bertanya-tanya namun tak berani mengungkapkan.

NIGEL

Bisa-bisanya lo masih sibuk sama futsal.

DANS

Lo sendiri? Sibuk apa?

NIGEL

Bukan urusan lo.

Nigel mempercepat langkahnya sedangkan Dans tetap berjalan santai.

59. INT. KONTRAKAN - MALAM

Edgar menoleh saat mendengar suara pagar ditarik. Dia berdiri dan pergi keluar untuk melihat kedua putranya yang baru saja pulang.

EDGAR

Kenapa akhir-akhir ini kalian selalu pulang malam?

Dans dan Nigel tidak menjawab. Keduanya sibuk melepas sepatu dan kaus kaki.

EDGAR

Udah makan belum? Ayah masakin mie, yah?

Nigel berjalan masuk melewati Edgar yang berdiri didepan pintu menuju kamarnya.

EDGAR

Atau mau nunggu abang ketoprak lewat?

DANS

Enggak usah. Dans sudah makan.

Dans berjalan masuk melewati Edgar. Ditaruh tasnya di dekat pintu kamar yang terbuka. Lalu anak sulung itu masuk ke kamar mandi. Edgar hanya terdiam melihat kedua putranya. Dia pun masuk dan menutup pintu.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar