Keluarga Tanpa Ibu (Script)
4. 4

39. EXT. KONTRAKAN - SORE

Dans dan Nigel menatap kontrakan sederhana yang akan mereka tinggali. Keduanya bingung kenapa mereka harus pindah dari rumah sejuta kenangan.

EDGAR

Jangan bengong. Ayo angkut barang kalian.

Edgar masuk ke dalam rumah sambil membawa sebuah kardus. Diikuti Dans dan Nigel yang mengangkuti barang-barang mereka ke dalam rumah.

EDGAR

Mulai hari ini kalian tidur sekamar.

Edgar menutup pintu kamarnya. Dans dan Nigel saling menatap.

40. INT. KONTRAKAN - PAGI

Dans sudah lengkap dengan seragamnya dan berjalan keluar kamar. Edgar menghentikan langkah Dans.

EDGAR

Ini uang saku kamu. Ayah tambahin buat beli sarapan.

Nigel yang sudah siap, berjalan melewati Edgar dan Dans. Terdengar suara pagar yang terbuka.

DANS

Dans lagi puasa.

Dans berjalan pergi. Edgar menatap selembar uang 20 ribu yang tidak dihiraukan oleh Dans.

41. EXT. GANG KONTRAKAN - PAGI

Nigel berjalan dan menatap lurus jalan raya yang sudah dekat. Dicegatnya sebuah angkot yang kebetulan lewat setelah dia keluar dari gang. Nigel naik dikursi penumpang bagian depan. Saat menutup pintu angkot dia bisa melihat Dans yang mempercepat langkah agar tidak ketinggalan angkot.

NIGEL

Tunggu, Bang. Masih ada yang mau naik.

Abang angkot mengangguk dan menunggu hingga Dans naik. Lalu menjalankan angkotnya.

42. EXT. SEKOLAH DANS - LAPANGAN FUTSAL - SIANG

Dans berdiri menunduk mendengarkan pelatih memarahinya didepan teman-teman ekskulnya.

PELATIH

Futsal itu enggak hanya lo giring bola ke arah gawang lawan. Futsal itu permainan yang mengedepankan kerja sama tim.

Pelatih menggaruk kepalanya dan terlihat menahan amarah.

PELATIH (CONT'D)

Abang kira lo bisa jadi andalan buat tim futsal kita. Tapi ternyata (beat) abang salah. Apapun alasannya, abang kecewa sama apa yang lo lakuin Dans.

Dans sedikit membungkukkan kepalanya dan mengucapkan kata maaf tanpa bersuara.

PELATIH (CONT'D)

Push up 100 kali.

Pelatih pergi meninggalkan lapangan. Dans kembali membungkukkan tubuhnya. Lalu dia melakukan push up.

TEMAN DANS #1

Kita bener-bener kecewa sama lo Dans.

TEMAN DANS #2

Setelah apa yang lo lakuin buat tim kita. Apa lo enggak punya malu buat bertahan di tim ini?

Teman ekskul pergi meninggalkan Dans. Baim ikutan push up di samping Dans.

BAIM

Udah dapet berapa?

Dans berhenti dan menoleh. Baim juga menoleh dan tersenyum.

DANS

14.

BAIM

Cepet juga. Tunggu gue.

Dans menahan tubuhnya agar tidak jatuh ke lapangan. Baim memulai push up hingga mencapai angka 14. Setelah itu mereka melanjutkan push up bersama.

Setelah push up yang ke 100, mereka duduk saling bersandar sambil meluruskan kaki.

BAIM

Kalau gue jadi lo, gue bakal lakuin hal yang sama.

DANS

Gue bener ngerasa enggak pantes lagi buat lanjut.

BAIM

Jangan buat pilihan yang salah. Enggak papa buat istirahat sebentar, tapi jangan berhenti.

DANS

Makasih, Im.

BAIM

Buat apa? Gue enggak lakuin apa pun.

DANS

Buat powerbank lo waktu itu. Mungkin kalau lo enggak bawa powerbank, gue bakal pulang ke rumah dengan wajah gembira tanpa tahu apa yang terjadi di rumah.

CUT TO:

43. EXT. RESTORAN - SORE (FLASHBACK)

Makanan dimeja telah habis. Semuanya terlihat kekenyangan. Pelatih berdiri.

PELATIH

Abang pulang dulu, yah. Langsung pulang. Jangan keluyuran.

TIM FUTSAL

Siap, Bang.

TEMAN DANS #1

Hati-hati, Bang.

TEMAN DANS #2

Besok-besok traktir lagi.

PELATIH

Bawa pulang piala, Abang traktir sampai perut kalian jadi buncit.

Anak-anak futsal bersorak senang dan mengatakan akan membawa pulang piala. Pelatih pergi sambil melambaikan tangan. Dans menengadahkan tangan pada Baim.

DANS

Ponsel gue.

BAIM

(Terkejut) Ah, iya. Bentar (Merogoh tasnya). Nih (memberikan ponsel Dans).

Dans mengambil ponselnya. Saat dinyalakan, ada banyak notifikasi panggilan tak terjawab dari Nigel. Tak hanya itu, adiknya juga mengirimkan beberapa pesan yang membuat Dans terdiam.

NIGEL (V.O.)

Bang... Ibu udah pergi, Bang. (Beat) Abang dimana? (Beat) Cepat pulang, Bang. (Beat) Ibu mau dimakamkan, Bang.

Dans segera pergi. Baim meneriaki Dans menanyakan ada apa. Tapi Dans tidak menjawab.

44. INT. SEKOLAH NIGEL - KELAS - SIANG

Teman-teman mendekat pada Nigel dan terus melontarkan pertanyaan.

TEMAN NIGEL #1

Gue denger bisnis bokap lo bangkrut?

TEMAN NIGEL #2

Terus sekarang lo tinggal dimana? Tadi pagi gue lewat rumah lo ada tulisan RUMAH DISITA.

TEMAN NIGEL #3

Serius, Gel? Lo gapapa, kan?

TEMAN NIGEL #4

Emangnya kenapa bisa bangkrut?

Nigel mengangkat pundak. Matanya terfokus pada layar ponsel.

TEMAN NIGEL #5

Bokap lo enggak korupsi, kan? Atau mungkin Mama lo ninggalin banyak hutang. Jadinya bokap lo...

Nigel menggebrak meja membuat teman-temannya terkejut. Jari Nigel menunjuk ke semua teman yang ada di kelasnya.

NIGEL

Sampai gue denger mulut busuk kalian ucapin gosip aneh tentang bokap nyokap gue, (beat) gue jamin besok kalian enggak akan bisa ngomong lagi.

Teman-teman Nigel terlihat ketakutan dan pergi ke meja mereka masing-masing. Nigel berjalan dengan langkah penuh amarah keluar dari kelas.

45. EXT. TAMAN SEKOLAH - SIANG

Mawar menyodorkan minuman kaleng dihadapan Nigel. Lelaki itu hanya menoleh sebentar.

NIGEL

Pergi. Gue pingin sendiri.

Mawar menarik tangannya kembali.

MAWAR

Di dunia ini enggak ada orang yang mau sendiri. Mereka cuma butuh waktu sendiri buat pulihin hati.

Mawar menaruh minuman kaleng dibangku taman.

MAWAR

Aku taruh sini. Siapa tahu kamu haus karena habis teriak-teriak.

Mawar berjalan pergi. Nigel menoleh melihat punggung gadis itu. Lalu pandangan Nigel berganti pada minuman kaleng. Bibirnya tanpa izin melengkung.

46. EXT. DEPAN KONTRAKAN - SORE

Dans turun dari motor Baim.

DANS

Makasih, Im.

BAIM

Ah, enggak seberapa. Besok mau gue jemput?

Dans menggeleng. Baim membungkukkan kepala melihat Edgar keluar.

EDGAR

Mau mampir?

Dans menoleh. Baim menggeleng.

BAIM

Lain kali, Om. Saya pamit pulang.

EDGAR

Iya, hati-hati.

Dans melambaikan tangan pada Baim yang menjalankan motornya pergi. Dans berjalan masuk ke rumah.

EDGAR

Ayah mau bicara.

Dans menghentikan langkah. Mereka pun duduk di ruang tamu. Terlihat Edgar begitu serius.

DANS

Ada apa?

EDGAR

Kamu tahu, kan, kondisi keuangan kita gimana?

DANS

Ayah mau pindahin Dans?

Edgar sedikit terkejut.

EDGAR

Kamu tahu sendiri kalau sekolah kamu lebih mahal daripada sekolah Nigel dan kamu juga Abang. Jadi Ayah rasa...

DANS

Iya, terserah Ayah.

Dans beranjak pergi masuk ke dalam kamar. Nigel yang sedari tadi menguping dari pintu depan langsung terdiam.

47. EXT. PINGGIR JALAN - SIANG

Edgar terus berjalan dan masuk ke toko-toko. Namun ia kembali keluar karena tidak ada yang mau mempekerjakannya.

48. EXT. WARTEG - SIANG

Edgar mengisi tenaga sebelum dia melanjutkan perjalanan. Seorang laki-laki dengan helm safety duduk disebelah Edgar.

LAKI-LAKI

Lagi cari kerja, yah, Mas?

Edgar mengangguk.

LAKI-LAKI

Emangnya Mas mau cari kerja yang gimana?

EDGAR

Apa aja, Mas. Yang penting berkah.

LAKI-LAKI

Masnya mau kerja di proyek saya? Agak berat sih.

EDGAR

Saya mau.

Edgar tersenyum senang.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
💪🏻💪🏻💪🏻
3 tahun 2 bulan lalu