Kirim izin baca kepada penulis skrip ini?
Blurb
Aku melakukan pencarian dengan mesin pencari mengenai sejarah kereta api di Sumatera. Ternyata banyak berita yang menulis tentang jalur kereta api ini. Dimulai pada pertengahan 1920-an. Belanda yang merencanakan, Jepang yang merealisasikan. Jepang memerlukan jalur tersebut karena sekutu menguasai Samudera Hindia.
Seorang saksi mata digambarkan bahwa pekerja paksa tersebut sangat mengenaskan. Mereka bahkan hanya tinggal kulit yang melekat di tulang. Ada beberapa di antara mereka yang karena saking laparnya mengambil ubi kayu milik masyarakat dan memakannya mentah-mentah. Aku merasa suasana mencekam ketika membacanya.
Namun sayang, hasil kerja lebih dari seratus ribu romusha yang membangun jalur kereta api Riau-Sumbar itu bagai hilang tersapu zaman. Seratus ribu jiwa yang melayang karena kelaparan dan siksaan tentara Jepang.
"Saatnya tugasku sebagai jurnalis terus menulis agar sejarah ini tidak pernah hilang. Karena semangat menjaga kemerdekaan hanya akan abadi dari membaca sejarah, meski bukti-bukti sudah lenyap ditelan zaman." -Faiz
Seorang saksi mata digambarkan bahwa pekerja paksa tersebut sangat mengenaskan. Mereka bahkan hanya tinggal kulit yang melekat di tulang. Ada beberapa di antara mereka yang karena saking laparnya mengambil ubi kayu milik masyarakat dan memakannya mentah-mentah. Aku merasa suasana mencekam ketika membacanya.
Namun sayang, hasil kerja lebih dari seratus ribu romusha yang membangun jalur kereta api Riau-Sumbar itu bagai hilang tersapu zaman. Seratus ribu jiwa yang melayang karena kelaparan dan siksaan tentara Jepang.
"Saatnya tugasku sebagai jurnalis terus menulis agar sejarah ini tidak pernah hilang. Karena semangat menjaga kemerdekaan hanya akan abadi dari membaca sejarah, meski bukti-bukti sudah lenyap ditelan zaman." -Faiz
Premis
Sejarah seharusnya tidak pernah hilang, bahkan bila buktinya sudah tidak ada lagi karena lekang oleh waktu. Termasuk sejarah Romusha dalam pembangunan Rel Kereta Api Sumatera Barat-Riau.
Pengenalan Tokoh
Faiz, redaktur koran harian untuk tulisan panjang yang terbit hari Minggu pada awalnya hanya bertugas mengantar seorang Wartawan Belanda, Jordan, yang hendak meliput soal pembangunan rel kereta api di Sumatera Barat sampai Riau. Namun, jiwa jurnalismenya membuat dia tergerak untuk menulis sejarah, agar tidak hilang dari peradaban.
Mereka berdua mencari narasumber, dan bukti-bukti tentang pekerja paksa yang disebut Romusha dalam pembangunan rel tersebut. Namun sayang, hasil kerja lebih dari seratus ribu romusha yang membangun jalur kereta api Riau-Sumbar itu bagai hilang tersapu zaman. Seratus ribu jiwa yang melayang karena kelaparan dan siksaan tentara Jepang dan body guard mereka yang disebut polis.
Dibumbui kisah asmara Faiz yang playboy, ditinggal kekasihnya seorang perempuan cantik yang mapan bernama Lola, karena sikapnya yang tidak setia. Sampai pengejaran Faiz demi cinta masa remaja dan calon isteri yang solehah bernama Nadhira, anak guru mengajinya semasa kecil.
Mereka berdua mencari narasumber, dan bukti-bukti tentang pekerja paksa yang disebut Romusha dalam pembangunan rel tersebut. Namun sayang, hasil kerja lebih dari seratus ribu romusha yang membangun jalur kereta api Riau-Sumbar itu bagai hilang tersapu zaman. Seratus ribu jiwa yang melayang karena kelaparan dan siksaan tentara Jepang dan body guard mereka yang disebut polis.
Dibumbui kisah asmara Faiz yang playboy, ditinggal kekasihnya seorang perempuan cantik yang mapan bernama Lola, karena sikapnya yang tidak setia. Sampai pengejaran Faiz demi cinta masa remaja dan calon isteri yang solehah bernama Nadhira, anak guru mengajinya semasa kecil.
Sinopsis
#1
Bab 1. Teman Kecil Kesayangan
#2
Bab 2. Menghindar
#3
Bab 3. Taksi Online
#4
Bab 4. Bendera
#5
Bab 5. Sejarah yang Tak Tercatat
#6
Bab 6. Putuskan Dia Sekarang!
#7
Bab 7. Kenangan
#8
Bab 8. Menang
#9
Bab 9. Menjaga Jarak
#10
Bab 10. Wartawan Belanda
#11
Bab 11. Sumber Terpercaya
#12
Bab 12. Cerita Sang Penulis
#13
Bab 13. Jejak yang Hilang
#14
Bab 14. Lamaran
#15
Bab 15. Rasa Kehilangan
Disukai
0
Dibaca
2.6k
Tentang Penulis
sakuhana
-
Bergabung sejak 2020-08-31
Telah diikuti oleh 0 pengguna
Sudah memublikasikan 1 karya
Menulis lebih dari kata
Rekomendasi dari Sejarah
Novel
SUPAI
halbert caniago
Skrip Film
Jejak yang Hilang
sakuhana
Novel
Mencari Buah Simalakama
Bentang Pustaka
Flash
Sang Penjaga Waktu
Muhammad Ahnaf Putranto
Novel
Nona yang Ternoda
Kalam Insan
Novel
Rumah Tanpa Pagar
Ayumi Hara
Novel
Hong, Qilin, dan Dua Negeri
Petrus Setiawan
Novel
Kutukan Koin Sang Raja
Kreta Amura
Novel
KITAB BUMI LANGIT
Ade Imam Julipar
Novel
Mozaik Duka
AmertaSandyakala
Novel
Harga Dari kebebasan
Pricilia Zhany
Novel
Fear
Noura Publishing
Novel
BUKAN HARI KEMARIN
Siti rokhmah
Novel
SURAT CINTA AGAM
Embart nugroho
Novel
Jangan Ganggu Mbah Kung di Bulan Oktober
Ferry Herlambang
Rekomendasi