It's Not Easy to be A Single Dad
8. Everything seems OK

91. INT. KANTOR - RUANG MEETING. DAY

Gita, RIAN (25), WISNU (24), Reni dan Yogi sudah menunggu di ruang meeting. Gita melihat jam tangannya, sudah jam 9.

Tiba-tiba Fandy masuk ke dalam ruangan.

FANDY

"Sorry, telat."

Fandy duduk di kursi melingkar bersama yang lainnya.

FANDY

"Oke, jadi kalian jelasin aja kemarin progressnya gimana, Habis itu dilanjut plan hari ini gimana."

(beat)

"Kita mulai dari Reni, terus Gita, Rian, Wisnu dan terakhir Yogi."

CUT TO:

92. INT. KANTIN. DAY

Fandy, Yogi, Andra dan Deva makan di meja persegi panjang bersebelahan dengan pegawai-pegawai lainnya. Suasana ruangan itu ramai tetapi tidak penuh atau pengap. Deva dan Andra sudah selesai makan, mereka asik bermain PUBG. Yogi dan Fandy masih menghabiskan makanan mereka.

ANDRA

"Tahan dulu, Dev! Jangan asal maju."

DEVA

"Sabar bro.. lagi cari posisi."

ANDRA

"Kiri kiri kiri ada musuh! Lo jaga kanan aja gue mau nge-snipe. Back up gue."

DEVA

"Wait wait. Njir, gue keliatan."

(beat)

"NDRA!! Gue ketembak! Ndra!"

Terlihat sambil makan Fandy juga mengetik pesan untuk Vina.

Fandy: Vina, boleh telpon sebentar?

Tak lama, Vina membalas pesan Fandy.

Vina: Boleh pak.

Fandy kemudian menelpon Vina.

FANDY

"Halo, mbak?"

(beat)

"Jadi.. sebenernya saya udah janji ngajak Nayla jalan-jalan weekend besok. Tapi dia nggak mau pergi kalo ga ada mbak Vina. Kalo ga sibuk, mbak mau ikut nggak?"

(beat)

"Bebas sih mau sabtu atau minggu."

(beat)

"Minggu aja?"

(beat)

"Oh iya gitu aja."

(beat)

"Oke, makasih ya."

Fandy mengakhiri panggilan.

YOGI

"Njir, lu mau kencan?"

FANDY

"Nggak gitu. Nayla nggak mau pergi kalo nggak ada si Vina. Yaudah dari pada rewel kan."

YOGI

"Iya sih. Lagian lu sering banget repotin si Vina. Itung-itung hutang budi."

Fandy mengangguk.

YOGI (CONT'D)

"Emang si Vina nggak ada kesibukan ya? Kok mau aja lu repotin."

FANDY

"Dia kan tulang punggung keluarga, jadi mau aja direpotin asal dapet duit."

YOGI

"Seriusan lu nggak mau deketin si Vina? Keliatan banget kalian sama-sama membutuhkan tau."

Fandy hanya menggelengkan kepalanya dan melanjutkan makan.

YOGI (CONT'D)

"Lu masih belum bisa move on ya?"

FANDY

"Bukan masalah move on sih Yog. Cuma gue belum terbiasa aja."

(beat)

"Lagian, move on gabisa dipaksain Yog, namanya juga perasaan."

CUT TO:

93 INT. KIDDY HUIS DAY CARE - FRONT OFFICE. NIGHT

Seperti biasa, Nayla duduk di kursi tunggu menunggu Fandy menjemputnya. Ruangan sudah mulai sepi.

Fandy membuka pintu dan pandangan Nayla langsung tertuju pada Fandy.

FANDY

"Tumben sendiri? Kak Vina mana?"

NAYLA

"Tadi pulang duluan."

Fandy memasang muka bingung.

FANDY

"Yaudah yuk pulang."

Fandy menuju meja front office.

FANDY

"Nayla saya jemput ya."

PEGAWAI FO

"Baik pak. Hati-hati di jalan."

CUT TO:

94. EXT. KIDDY HUIS DAY CARE- PARKIRAN. NIGHT

Nayla dan Fandy berjalan menuju mobil.

NAYLA

"Pa laper."

FANDY

"Mau makan apa?"

NAYLA

"Terserah."

FANDY

"Mcd?"

NAYLA

"Nggak. Bosen."

FANDY

"Makanan jepang?"

NAYLA

"Bosen."

FANDY

"Makanan korea?"

NAYLA

"Boleh."

Mereka masuk ke dalam mobil.

CUT TO:

95. INT. RESTORAN KOREA. NIGHT

Fandy dan Nayla makan berhadap-hadapan. Tanpa bicara, mereka menghabiskan makanan di hadapan mereka.

FADE TO:

96. I/E. RUMAH FANDY - HALAMAN RUMAH. DAY

Fandy memasukkan tas selempangnya ke kursi belakang dan menyiapkan mobil untuk pergi.

CUT TO:

97. INT. RUMAH FANDY - KAMAR NAYLA. DAY

Nayla duduk di kasurnya dengan tas ransel dan boneka Jessie disampingnya. Ia memandang foto Caca.

NAYLA

"Ma.. hari ini Nayla mau jalan-jalan ke taman safari. Suatu hari nanti, Nayla ajak mama ke taman safari berdua ya?"

(beat)

"Papa? Papa jahat nggak usah diajak. Nayla kangen Mama."

Dari kejauhan terdengar suara Fandy.

FANDY (V.O.)

"Nayla! Ayo berangkat!"

Nayla meletakan foto Caca di atas meja.

NAYLA

"Love you mama."

Nayla pergi meninggalkan kamarnya.

CUT TO:

98. EXT. TAMAN SAFARI BOGOR. DAY

MONTAGE

- Menampilkan Fandy mengendarai mobil, Vina duduk di kursi depan dan Nayla duduk di belakang.

- Gerbang pintu masuk taman safari bogor.

- Nayla melihat hewan dengan antusias dari dalam mobil.

- Nayla foto dengan burung.

- Nayla foto dengan anak harimau.

- Nayla dan Vina makan ice cream.

- Nayla dan Vina jalan melihat hewan-hewan sambil bergandengan tangan. Fandy hanya melihat mereka berdua dari belakang.

- Vina mengambil foto Nayla dan Fandy.

- Fandy mengambil foto Nayla dan Vina.

- Mereka bertiga selfie pakai ponsel Nayla.

- Vina dan Nayla asik melihat-lihat hewan, Fandy hanya duduk sambil melihat mereka.

CUT TO:

99. INT. RESTORAN. NIGHT

Nayla dan Vina melihat 1 buku menu bersama, sedangkan Fandy melihat menu sendiri. Di samping meja mereka, pelayan sudah siap menulis pesanan.

FANDY

"Kalian mau makan apa??"

NAYLA

"Sup ayam ini kayaknya enak."

FANDY

"Nayla mau sup ayam aja?"

Nayla mengangguk. Pelayan kemudian menulis pesanan Nayla.

FANDY

"Mbak makan apa?"

VINA

"Saya.. Bihun goreng kecap saja."

FANDY

"Minumnya?"

NAYLA

"Aku mau jus stroberi!"

Nayla teriak antusias. Si pelayan tertawa.

PELAYAN

"Anaknya lucu ya Bu."

Pelayan tersenyum kepada Vina dan menulis pesanan. Vina melihat ke pelayan dan Fandy dengan canggung.

VINA

"Saya minumnya teh hangat aja."

Pelayan kembali menulis pesanan.

FANDY

"Saya nasi goreng ya pake telur. Terus minumnya es jeruk aja."

Pelayan menulis pesanan dan mengambil semua buku menu sebelum pergi meninggalkan meja.

PELAYAN

"saya ulangi ya.. Sup ayam plus nasi satu, bihun goreng kecap satu, nasi goreng plus telur satu, minumnya ada jus stroberi satu, teh hangat satu dan es jeruk satu. Pesanan sudah sesuai?"

FANDY

"Sudah."

PELAYAN

"Baik, ditunggu ya Pak."

Pelayan kemudian pergi.

NAYLA

"Kak, lihat dong foto-fotonya di hp kakak."

Vina mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan foto-foto di kebun binatang kepada Nayla.

Mereka asik melihat-lihat foto, saling bercanda dan bercerita. Fandy hanya bisa melihat kedekatan mereka yang tidak bisa ia miliki.

CUT TO:

100. I/E. DALAM MOBIL. NIGHT

Di kursi belakang,terlihat Nayla sudah tertidur pulas. Fandy menyetir dan Vina duduk di sebelahnya. Fandy mengatur spion tengah untuk memastikan Nayla sudah tertidur. Tiba-tiba sosok Nayla berubah menjadi sosok Caca yang sudah meninggal. Fandy terkejut dan mengedipkan matanya. Sosok itu kembali menjadi Nayla. Fandy pun mengatur ulang spion tengah dan berusaha menenagkan diri. Vina menyadari ada yang tidak beres.

VINA

"Nggakpapa pak?"

Pertanyaan itu memecah keheningan di mobil.

FANDY

"Maaf, saya tadi teringat suatu hal. Sekarang sudah nggakpapa kok."

Fandy tersenyum kepada Vina.

FANDY (CONT'D)

"Ohya, kemarin tumben pulang cepet. Ada masalah di rumah?"

Vina berpikir sesaat untuk mengingat tempo hari ketika dia meninggalkan Nayla untuk pulang lebih awal.

VINA

"Ohh.. Bapak kemarin tiba-tiba tantrum ke tetangga. Jadi saya harus bantu Ibu nenangin bapak."

FANDY

"Ya ampun.. terus sekarang gimana Bapak kamu?"

VINA

"Udah nggakpapa kok."

FANDY

"Saya sebenernya nggak enak ngajak kamu jalan gini. Apalagi tau keluarga kamu juga butuh kamu di rumah. Tapi, makasih banyak ya sudah mau ikut hari ini demi Nayla"

VINA

"Aduh.. harusnya saya yang berterima kasih pak. Saya jadi nggak enak kan ini acara keluarga."

FANDY

"Kamu tau kan hubungan saya sama Nayla nggak baik. Tanpa kamu, saya nggak tau harus gimana."

(beat)

"Rasa terima kasih saya bukan untuk hari ini aja. Tapi, untuk setiap saat kamu ada untuk Nayla."

(beat)

"Karena, sepertinya sudah terlambat bagi Nayla untuk memaafkan saya."

Vina merasa canggung dan bingung harus merespon.

FANDY

"Maaf ya kalau buat kamu canggung. Saya cuman mau jujur dan berterima kasih."

VINA

"Iya pak. Saya senang kok nemenin Nayla. Dan kalau itu bisa bantu meringankan beban bapak, saya juga ikut senang."

FANDY

"Akhir-akhir ini kerjaan saya juga semakin nggak kekontrol. Tanpa istri saya, saya nggak tau harus bercerita ke siapa."

(beat)

"Sering akhirnya saya dan Nayla bertengkar. Nayla pasti cerita ke kamu kan?"

Vina tidak menjawab, dia bertingkah canggung karena tidak mau menceritakan sejujurnya.

FANDY (CONT'D)

"Sejujurnya saya merasa bersalah. Tapi rasanya nggak ada celah di hati Nayla untuk saya."

(beat)

"Kalau begini terus, saya rasa ketika Nayla dewasa nanti, dia akan semakin membenci saya."

Vina menatap Fandy yang raut wajahnya terlihat lelah.

CUT TO:

101. EXT. DEPAN RUMAH VINA. NIGHT

Fandy memberhentikan mobil tepat di depan rumah Vina. Vina melepas sabuk pengaman.

VINA

"Makasih ya pak."

Fandy hanya tersenyum.

Vina kemudian keluar dari mobil Fandy dan berdiri di depan pagar. Fandy melambaikan tangan sebelum pergi.

CUT TO:

102. INT. RUMAH FANDY - KAMAR. NIGHT

Fandy berbaring di atas ranjang dengan penerangan dari lampu tidur di sampingnya. Tiba-tiba terdengar notifikasi pesan dari ponsel Fandy. Ia segera membukanya. Ternyata Vina mengirimkan foto-foto Nayla di Taman Safari.

Vina: Semoga bisa jadi semangat disaat lelah dengan pekerjaan :).

Fandy tersenyum sedikit, ia tersanjung dengan usaha Vina untuk menghiburnya.

Fandy: makasih ya.

Vina: saya kirim semua fotonya ya?

Fandy: boleh.

Vina mengirim foto-foto kepada Fandy dari galerinya.

Vina: Nayla banyak yang gemesin disitu hehehe

Fandy melihat satu persatu foto yang dikirimkan oleh Vina. Tetapi pandangannya terhenti ketika melihat salah satu foto mereka bertiga yang diambil di depan gajah. Ia memandangi foto itu hingga beberapa saat. Hingga kemudian ia mengunci ponselnya dan mematikan lampu tidur. Ada yang mengganggu pikirannya, ia hanya bisa menatap langit-langit sebelum akhirnya tertidur pulas.

CUT TO:

103. INT. RUMAH FANDY - RUANG TENGAH. NIGHT

INSERT Foto-foto yang tergantung di dinding sudah berdebu, terutama foto Fandy, Caca dan Nayla yang diambil di Dufan.

CUT TO:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar