INVESTIGATION OF LIARS
1. PENYEBAB KEMATIAN ARI

CERITA & SKENARIO DISUSUN OLEH: KHAIRUN NISA & SAFINATUN NAJA

INT. RUMAH ARYO - DALAM KAMAR - PAGI 

MAIN CAST: ARYO, ALYA.

Film dibuka dengan Close Up: Handphone aryo berdering. Kamar yang gelap. Aryo terbangun dari tidurnya dan meraih handphonenya yang terletak diatas meja disamping tempat tidur.

ARYO

Halo, ini siapa ya?

Alya terbangun dari tidurnya dan menatap ke Aryo.

PENELPON (v.o)

Selamat Pagi pak,Mohon maaf mengganggu! 

Apa benar dari keluarga Ari senna?

ARYO

Iya, saya Ayahnya.Emang kenapa?

PENELPON (v.o)

Kami dari pihak rumah sakit ingin mengabari 

kalau putra bapak mengalami kecelakaan dan 

sekarang berada dirumah sakit, 

jadi bapak bisa datang sekarang!

ARYO

Kecelakaan, apa maksudnya?

Aryo terlihat kesal, tangannya mulai bergetar.

  PENELPON (v.o)

Anak bapak ditemukan meninggal 

karena bunuh diri disekolahnya, 

Untuk lebih jelasnya bapak bisa datang 

kerumah sakit cendana Kusuma.

 ARYO

Sial…

Aryo langsung mengakhiri panggilan, ia menatap penuh kecewa kearah alya.

ALYA

Aku Tahu…

CUT TO

INT. RUMAH SAKIT – KAMAR MAYAT – PAGI 

MAIN CAST: ARYO, ALYA.

Alya memeluk jasad ari dan menangis, sedangkan Aryo memilih berdiri didepan pintu kamar mayat menghadap keluar.

ALYA

Ari, ini Bunda…Maafin bunda..

sayang, Bangun….

Alya mengguncang-guncang jasad Ari

ALYA (CONT’D)

Bangun sayang, 

Kamu udah janji bakal pulang… 

Alya mengalihkan tatapan ke dokter

ALYA (CONT’D)

Dok, kenapa anakku bisa kek gini?

 Siapa yang ngelakuin?

DOKTER 

Menurut hasil forensik 

kalau anak ibu dinyatakan bunuh diri,

 jadi sabar buk dan ikhlaskan saja…

ALYA

Bunuh diri? Enggak…

enggak mungkin anakku kayak gitu, 

aku ibunya.Aku tahu 

kalau ari gak mungkin

 ngelakuin hal bodoh itu 

Alya berbicara dengan tatapan Ragu,Aryo berjalan menghampiri mereka dengan kesal.

ARYO

Dasar sialan! Kau bilang ikhlas?

 Orang tua mana yang bisa ikhlas kehilangan anaknya 

dan sekarang dengan gampangnya 

kau bilang anakku bunuh diri!

Emosi Aryo meledak, ia menggenggam jemari Ari.

DOKTER

Maaf pak,

 tapi memang seperti itu kenyataannya 

dan anda harus menerimanya dengan 

lapang dada

Aryo menghela nafas Panjang,ia mengepalkan kedua tangannya dan berusaha menahan emosi.

ARYO

Aku ini detektif,

 akan kubuktikan kepada kalian

 kalau anakku tidak bunuh diri dan

 kuseret pelakunya kehadapanmu!

DOKTER

Mohon jangan buat keributan pak, 

lebih baik kalian membawa jasad anak kalian 

untuk dimakamkan… 

Kasihan kalau dibiarkan terlalu lama

ARYO

Percuma, 

anakku gak akan tenang 

kalau pembunuh anakku belum ketangkap 

jadi lebih baik Ari bakal tetap disini 

sampai kutemukan pelakunya!

Aryo langsung menarik tangan alya pergi dari kamar mayat.

ALYA

Sebentar mas, 

Anak kita butuh dimakamkan… 

kasihan kalau dia digituin

Aryo menghentikan Langkahnya dan menatap kearah Alya

ARYO

Sayang, Ari itu gak bunuh diri!

 Kalau kita makamkan sama aja kita kayak mereka,

 itu sama aja kita gak percaya sama anak sendiri 

karena jasad itu bisa berbohong... 

Aryo memegang pipi alya.

ARYO (CONT’D)

Sayang, 

sekarang aku antar kamu pulang 

dan aku pastikan akan mencari bukti 

yang sebenarnya

Alya memeluk tubuh Aryo.

ALYA

Kamu benar mas,

 Maafkan aku mas karena gak percaya 

sama anak sendiri

Aryo membelai rambut Alya.  

CUT TO

EXT. GERBANG SEKOLAH – SIANG

MAIN CAST: ARYO, BAIM.

Adegan dilanjutkan dengan Establishing Shot, Aryo berdiri didepan gerbang yang terkunci sambil berteriak menendang gerbang sekolah.

ARYO

Sialan kalian!

 Anakku baru aja mati kalian

 malah bersikap acuh..

Seorang satpam menyiramkan segayung air kewajah Aryo.

SATPAM 1

Maaf pak,

sekarang ini lagi ada acara hari guru

 jadi jika anda terus buat keributan

 saya akan laporkan anda ke polisi

ARYO

Anjing! Hari guru? 

Kalian semua disini gak pantas dapat penghargaan,

 dengan seperti ini sama aja

 kalian berusaha melindungi pembunuh anakku...

SATPAM 2

Udah bud, 

laporkan aja ke polisi! 

Udah sinting nih orang…

Para siswa keluar dari Gedung sekolah melihat keributan yang dilakukan Aryo, emosi Aryo semakin membludak dan memanjat Gerbang sekolah.

SATPAM 1

Cepat cegat dia!

Kedua satpam panik dan berusaha menghentikan Aryo, namun Aryo telah lebih dulu masuk kedalam sekolah

ARYO

Jangan halangi aku! 

Aryo memukul wajah satpam 2, ia lari menghampiri salah satu murid yang sekamar dengan Ari.

ARYO

Bayu,

Kau pasti tahu kalau anakku gak bunuh diri,

 tolong kasih tahu aku siapa pembunuhnya?

Aryo mencengkram kedua Pundak Bayu.

BAYU

Maaf om, saya gak tahu…

Bayu menyingkirkan tangan aryo dari pundaknya.

ARYO

Enggak, kamu pasti tahu… 

tolong jangan bohong!

Aryo membentak Bayu, Bayu langsung marah.

BAYU

Udah kubilang aku gak tahu, 

Tanya aja sama polisi… 

Om kan polisi harusnya om tahu

 kalau dia bunuh diri..

Bayu berjalan pergi meninggalkan Aryo yang teriak histeris, ia tidak terima atas ucapan bayu.

ARYO

Anakku tidak bunuh diri,

 Kalian pembohong! 

Sekolah ini pembohong,

 semuanya pembohong…

satpam 1 berusaha menenangkan Aryo sedangkan Satpam 2 menghubungi pihak kepolisian.

SATPAM 1

Saya mohon pak, 

jangan buat keributan disini!

 Ayo keluar dari sini..

Aryo masih terduduk lemas ditanah, ia menatap lesu dengan tatapan kosong.

ARYO

Kenapa harus anakku? 

SATPAM 1

Ini sudah takdir pak,

 tolong ikhlaskan …

Aryo hanya terdiam disana sampai kepala sekolah menghampiri.

KEPALA SEKOLAH

Anak-anak! Tolong kalian

kembali ke kelas masing—masing…

Para murid berjalan pergi kekelas masing-masing.

KEPALA SEKOLAH (COUNT’D)

Mohon maaf pak, 

saya turut berduka cita atas kepergian murid kami ari 

tapi saat ini anda telah mengganggu acara kami,

 mungkin kita bisa bicarakan diruangan saya 

daripada membuat keributan seperti ini.

Aryo mendongakkan kepalanya kearah kepala sekolah dan berdiri.

ARYO

Buk,

 apa kau percaya anakku bunuh diri?

KEPALA SEKOLAH

Maaf pak, 

saya tahu perasaan bapak tapi

 menurut kesaksian murid-murid lain bilang 

kalau ari memang bunuh diri. 

ARYO

Wah bodoh sekali anda

 dengan semudah itu percaya sama mereka…

 Apa buktinya? 

KEPALA SEKOLAH

Tolong anda jangan memancing emosi saya pak,

 lagipula polisi juga sudah menetapkan kalau 

putra anda bunuh diri karena nilai jelek

ARYO

Nilai anak saya selama ini memang jelek,

 jadi gak mungkin ia mengakhiri hidupnya 

hanya karena masalah itu doang..

Aryo menertawakan ucapan kepala sekolah barusan.

ARYO (CONT’D)

Berhentilah jadi kepala sekolah, 

kupikir lebih baik kau menulis novel…

Ahhhh!Dunia ini penuh 

dengan para pengarang yang hebat…

KEPALA SEKOLAH

Pak budi, Tolong usir orang ini 

sebelum membuat kekacauan disini!

 Kasihan murid-murid butuh istirahat…

SATPAM 1

Baik buk kepsek

Kepala sekolah pergi, aryo hanya mentertawakannya saja dan berusaha menyingkirkan tangan satpam 1 darinya.

ARYO

Hei kenapa kau pergi! 

Aku udah bayar mahal untuk

 menyekolahkan anakku disini… 

apa kau takut?

Disaat yang bersamaan, Aryo melihat salah satu murid yang melintas disana tersenyum licik kearahnya.

ARYO

Berani-beraninya kau 

tersenyum padaku!

Aryo berlari menghampiri murid itu dan menarik kerah bajunya.

ARYO

Kenapa kau ketawa? 

Kau menghina kematian anakku? 

MURID

Anak dan bapak sama aja…

ARYO

Apa maksudmu? 

MURID

Sudah mati aja masih nyusahin...

 Satpam 1 memisahkan aryo dari murid itu, bersamaan pula suara sirine mobil polisi yang berhenti disana dan segera beberapa polisi membawa Aryo pergi kedalam mobil.

ARYO

Lepaskan aku! 

BAIM

Tenanglah yo, 

kita bicarakan ini dikantor polisi

 jadi tolong banget yo, 

jangan buat keributan disini dan 

ikut kami sekarang!

Baim memborgol tangannya Aryo, aryo hanya bisa pasrah setelah mendengarkan ucapan temannya itu. Namun dari dalam mobil ia masih bisa melihat jelas murid itu tersenyum licik kearahnya.

 CUT TO

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar