INVESTIGATION OF LIARS
7. INTEROGASI

INT. SEKOLAH - KORIDOR SEKOLAH - PAGI

MAIN CAST: ARYO, BAIM.

Aryo, Baim, dan Bryan berjalan menyusuri koridor menuju ruang UKS yang kebetulan sedang sepi.

CUT TO

INT. SEKOLAH - UKS - PAGI

MAIN CAST: ARYO, BAIM.

Baim menyuruh Bryan untuk duduk terlebih dahulu, sedangkan Aryo meminta ijin untuk meminjam ruangan UKS sebentar.

ARYO

Kami ingin meminjam 

Ruangan ini sebentar,

Boleh gak anda keluar?

DOKTER UKS

Baik, tapi tolong

Cepat ya! 

Aryo hanya mengiyakan saja, lalu membiarkan dokter UKS itu pergi kemudian Aryo membisikkan sesuatu kepada Baim, lalu Baim keluar dari UKS dan setelah itu Aryo mengunci pintu UKS tersebut agar tidak ada yang masuk.

ARYO

Aku punya bukti yang kuat, jadi 

Mengakulah sekarang! 

Atau kau akan mendapatkan hukuman yang

Berat.

BRYAN

Emang kalau aku mengaku ,

Kau akan meringankan hukumanku ?

ARYO

Astaga, kenapa kau bertanya

 seperti seorang pelaku?

ternyata aku salah.

Kau mudah sekali terjebak!

Wajah Bryan menjadi pucat.

BRYAN ( SANTAI)

Aku kan cuman bertanya,

Gak mungkinlah aku ngelakuin itu.

Lagian kan udah jelas kalau Ari itu bunuh diri

ARYO (MARAH)

Berhentilah berbohong!

BRYAN (SANTAI)

Seharusnya bapak yang berhenti

Mengganggu kami!

Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari Baim, Aryo pun mengurungkan niatnya untuk berbicara dan langsung membuka pintu, terlihat jelas Baim datang bersama dengan Diaz yang membuat Bryan tercengang.

BRYAN (Berdiri)

Kau ngapain disini?

ARYO

Kenapa kau jadi panik gitu?

PAUSE

ARYO(COUNT'D)

Oh, aku tahu.

Kau takut kalau aku

 mendengarkan semuanya dari dia,kan? 

BRYAN

Memangnya apa yang bapak dengar?

Aryo menghampiri Diaz yang berdiri di dekat pintu masuk yang baru saja dikunci kembali oleh Baim.

ARYO

Diaz, kau bilang kalau kau 

Yang membelikannya Baygon, 

Apa kau ada buktinya?

DIAZ

Saya punya pak.

ARYO

Apa itu? Bisa berikan pada saya

DIAZ

Saya punya bukti belanjaan pada hari itu, 

Ini pak

Dias merogoh sakunya dan mengeluarkan sebuah kertas belanjaan yang sedikit kusut.

DIAZ( COUNT'D)

Untungnya kertas ini belum kebuang dari 

Baju saya.

Aryo meraih kertas belanjaan itu dan kembali duduk dihadapan Bryan yang kini dihalangi sebuah meja diantara mereka.

ARYO

Diaz, kau bilang semalam kalau

Kau disuruh membeli sebotol Baygon?

DIAZ

Iya pak, Bryan yang nyuruh saya

ARYO

kau gak bertanya untuk 

Apa Bryan memintamu membeli

Baygon?

DIAZ

Bryan bilang ke saya Baygon nya

Buat ngerjain Ari, 

tapi saya gak perdulikan kali 

Jadi saya beli aja

Bryan tampak kesal.

BRYAN (MARAH)

Yaz, gak usah bohong deh kau!

Apa buktinya kalau memang 

Aku yang nyuruh Beli?

DIAZ

Saya gak bohong,

Lagian saya pergi gak sendirian 

tapi bareng teman saya,

PAUSE

DIAZ( COUNT'D)

Udahlah Bryan,

Lagian kalau kau gak

 terlibat atas kematiannya,

Ngapain kau takut, sih?

ARYO

Oke, terimakasih buat kesaksiannya.

Kamu boleh pergi sekarang!

DIAZ

Baik pak,

Sekali lagi saya minta maaf

Diaz langsung berjalan keluar ruangan.

BAIM

Kau udah dengar tadi?

Berhentilah kau berbohong didepan 

Detektif, memangnya gak lelah terus mengelak?

Baim ikut duduk bergabung disamping Aryo.

BRYAN

Iya,Memang aku yang nyuruh dia beli

Baygon, tapi bukan berarti 

Aku pelakunya

ARYO

Atas dasar apa kau 

bukan pelakunya?

BRYAN

Karena aku sama sekali gak 

Punya motif apapun dengan Ari, jadi

Bukan aku pelakunya

ARYO

Motif?

Kau pikir semua kejahatan itu

Diawali dengan motif?

Kau salah…

BRYAN (MARAH)

Udah kukatakan kalau bukan aku pelakunya!

Kenapa cuman aku yang dituduh?

Aryo langsung berpikir panjang.

ARYO

Memangnya siapa lagi yang 

harus jadi tersangka?

Bryan memilih diam.

ARYO (COUNT'D)

Kau pikir diam bisa membuatmu menang,

Justru aku akan menjebloskanmu kepenjara sendirian,

Apa Kau mau ngelihat mereka bahagia sedangkan kau 

Yang harus menerima semua kesalahan dan membusuk disana?

Bryan Hanya tersenyum licik, tapi kedua kakinya gemetar hebat.

BRYAN

Pak, apa aku boleh jujur?

aryo hanya mengangguk saja.

BRYAN (COUNT'D)

Kau tidak akan bisa menjebloskanku

Hanya dengan bukti sekecil ini…

ARYO

Kau benar,

Aku gak bakal bisa menangkap mu dengan bukti

Sekecil ini, tapi aku gak

 akan biarkan orang sepertimu 

Merasa hidup setelah membuat 

anak yang tak berdosa meninggal dunia

Aryo meletakkan seluruh barang-barang yang diambilnya tadi dari loker Ari.

ARYO

Kau juga terlibat

 dalam pembulyan

Anakku?

BRYAN

Iya, 

PAUSE

BRYAN( COUNT'D) (TERTAWA REMEH)

Anak polos itu 

memang pantas dibully.

ARYO

Kau seperti tidak menyukainya,

Apa kau membencinya?

BRYAN

Iya

ARYO

Bagaimana kalau sekarang , apa

kau masih membencinya? 

BRYAN

Iya, sudah mati aja 

Masih nyusahin 

ARYO

Kau seperti pecundang,

Harusnya kau jangan membiarkannya

Mati kalau memang nyusahin

BRYAN

Sebelum mati aja dia nyusahin,

Untuk apa aku membiarkannya hidup

ARYO

Wah, kau berbicara seakan-akan kau 

Ada disaat kejadian!

BRYAN

Semua orang memang ada disana, tapi 

Cuman Bayu yang keluar terakhir.

Salahin aja Bayu!

ARYO

Kau berusaha menyalahkan orang lain 

Dengan argumen yang bodoh

PAUSE

ARYO(COUNT'D)

Kau bilang semua orang ada disitu,

Kenapa kalian gak menghentikan dia?

Kalian pikir itu pertunjukan?

BRYAN

Oh jadi kau ingin menangkapku karena

Tidak menghentikannya?

ARYO

Oke gini, kalau memang Ari yang 

bunuh diri kenapa harus kau

Yang membeli Baygon?

BRYAN (BINGUNG)

Berhentilah menyudutkanku, pak!

ARYO (MARAH)

Makanya berhentilah berbohong!

Bryan merasa tak tenang dikursinya

BRYAN (Menghela nafas)

Huftt..

PAUSE

BRYAN

Oke baiklah,

Ari memang bukan bunuh diri,

Tapi bukan aku pelakunya…

ARYO

Lalu siapa pelakunya?

Bryan memutuskan untuk tetap diam dan enggan memberikan kesaksian apaoun.

ARYO (COUNT'D)

Katakan jujur, apa yang

 terjadi pada malam itu?

Kenapa kau bilang kalau 

Ari bukan bunuh diri?

BRYAN

Terlalu mudah rasanya 

Kalau anda memperoleh

Semua info dariku,

Bryan mendekatksn diri kehadapan Aryo

BRYAN (COUNT'D)

Kenapa tidak bapak introgasi 

Teman kelasku yang lain?

Mungkin saja bapak bisa menemukan potongan

Puzzle yang lainnya

Bryan bangkit dari duduknya.

BRYAN

Bentar lagi jam istirahat,

Aku harus keluar sekarang!

ARYO

Baiklah,

Aku juga sudah lelah bermain-main denganmu

Yang jelas kupastikan 

kau tidak akan tersenyum 

seperti ini lagi nanti

BAIM

Yo, kita membebaskannya sekarang?

ARYO

Bebaskan aja dia, 

Baim langsung Berdiri membuka pintu dengan kunci yang dipegangnya, setelah Bryan pergi lalu Baim mendekati Aryo.

BAIM

Terus gimana sekarang?

ARYO

Bawakan Bayu kesini,

Kita akan mulai dari orang yang 

Lebih dekat dengan putraku 

BAIM

Baiklah

Baim berjalan keluar, Aryo menjatuhkan diri diatas kursi sambil memainkan penanya dan berpikir keras selagi menunggu Baim kembali.

 

CUT TO

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar