INVESTIGATION OF LIARS
3. PENYEBAB KEMATIAN ADALAH PENYEBAB AWAL

INT. SEKOLAH – RUANGAN KEPALA SEKOLAH – FADE IN – PAGI

MAIN CAST: ARYO, BAIM.

Kepala sekolah dan aryo serta baim tampak saling berbicara sambil menyerahkan surat izin investigasi ulang dan pemeriksaan. Dalam perbincangan, kepala sekolah mengambil segelas the dari atas meja dan meminumnya.

KEPALA SEKOLAH

Baiklah, kalian bisa melakukan investigasi

 tapi tolong Jangan mengganggu kegiatan

 belajar mengajar kelas lain

BAIM

(Senang)

Terimakasih buk

 atas Kerjasama anda

KEPALA SEKOLAH

(Gelisah)

Sama-sama pak, oh iya kalau anda ingin

Ke kelas mendiang ari, ada dilantai tiga ya!

Oh iya tapi saya gak mau berita apapun tentang sekolah

Ini tersebar dimedia!

BAIM

Baik buk, akan kami usahain

ARYO

(Tersenyum )

Tenang saja!Kami gak akan

Merusak citra sekolah anda kok

Oh iya, saya suka ekspresi

 anda yang gelisah…

Aryo meninggalkan ruangan kepala sekolah, disusul Baim.

CUT TO

INT. SEKOLAH – RUANGAN KELAS 12A – PAGI

MAIN CAST: ARYO, BAIM.

Aryo dan Baim masuk kedalam kelas dan berdiri didepan kelas yang tidak ada gurunya.

ARYO

Selamat Pagi semua…

Kami dari kepolisian akan mengintrogasi

Kalian atas kasus kematian Ari senna

Aryo berjalan memasuki kelas, duduk diatas meja guru.

BRYAN

Loh… kasusnya kan udah ditutup,

Mau ngapain lagi?

MILA

Kami udah kelas tiga pengen

Focus belajar, tolong jangan habisin waktu

Kami untuk hal-hal kayak gini

Aryo menghampiri meja Mila.

ARYO

Kenapa? Kalian takut?

Aryo Kembali berdiri didepan papan tulis.

DIMAS

Ngapain kami takut…

lagian Dia mati karena bunuh diri

Aryo membanting Dokumen-dokumen yang tadi dipegangnya keatas meja.

ARYO (KESAL)

Kedua orang tuanya telah

Membesarkannya dengan baik,

aku gak menduga Kalian

menghabisinya dengan Cuma-Cuma.

Aryo mendekati baim didepan pintu.

ARYO

im, kau keluar saja.

Biar aku yang urus ini!

BAIM

Jangan buat masalah!

Baim berjalan keluar. Aryo menutup pintu kelas, ia berjalan Kembali ke depan kelas.

ARYO

Aku penasaran gimana perasaan kalian

atas kematian Mendiang Ari?

Seluruh siswa saling memandang memperlihatkan ekspresi yang berbeda-beda, ada yang tertawa dan ada pula yang merasa ketakutan.

ARYO(COUNT’D)

Bagaimana denganmu, Bayu?

Aryo berjalan ke meja Bayu yang berada di sudut kiri barisan ketiga.

BAYU (KAGET)

Ke..kenapa aku sedih?

Dia kan bunuh diri…

ARYO

Bukannya kau teman sekamarnya?

BAYU

Emang kalau teman sekamar harus sedih ya,

lagian Aku gak ada urusannya

sama kematian Ari, Pak

MILA

Kami juga gak terlibat kok

Sama kasus bunuh diri ari,

Lagian kami juga gak tahu alasan dia bunuh diri

SEMUA SISWA

Benar tuh

BAYU

Iya, kami udah kasih alibi kemarin sama polisi.

Aryo hanya mengagguk kesal, ia berjalan mengambil dokumennya diatas meja guru dan memperlihatkannya didepan kelas.

ARYO

Didalam sini tertulis waktu

Kematian ari sekitar pukul 09.30 ,

 Dalam laporan ini juga tertulis kalau

kalian pulang dari Gedung jam 10.00 wib,

jadi yang buat saya bingung itu

apa yang kalian Lakukan selama 30 menit di TKP?

Semua murid benar-benar tercengang.

ARYO (COUNT’D)

Ada yang bisa jawab pertanyaan saya?

DIMAS

Maaf pak, jadi anda mencurigai kami?

ARYO

Iya, saya mencurigai kalian kecuali kalian

Mempunyai Alibi

BRYAN

Saya punya alibi, malam itu sekitar jam 09.15

Saya gak ada dikelas karena jumpain kawan saya

Jadi saya gak terlibat apapun

ARYO

Eh, kamu yang pakai kacamata!

Apa benar yang dikatakan Siketua kelas?

Bryan menatap tajam kearah murid berkaca mata.

MURID BERKACAMATA

    Benar pak

ARYO

Untuk apa kau menemui temanmu?

BRYAN

Bapak gak perlu tahu

ARYO

Wah, Kau benar-benar tidak pandai

Mengarang, lebih baik kau tidak

Usah membuat novel

Aryo melihat jam tangannya.

                            ARYO

Berhentilah membuat alibi, saya punya bukti

Yang kuat tentang pelakunya, lebih baik

Kalian jujur saja agar hukumannya

Menjadi lebih ringan

DIMAS

Bapak juga berhentilah membohongi kami,

Mana ada orang bunuh diri punya bukti.

Bapak mau tahu alasan kenapa si ari bunuh diri?

Dimas berjalan mendekati Aryo dan membisikkan sesuatu ditelinga Aryo.

DIMAS

Karena ia menyesal mempunyai

Orang tua seperti anda

Aryo spontan memukul wajah dimas sampai dimas terjatuh hingga membuat seisi kelas heboh, Baim segera masuk setelah mendengar keributan.

Dimas jatuh menabrak meja yang membuat meja itu jatuh bersamaan dengan sebuah buku terjatuh dari meja itu. Aryo langsung meraih buku itu,ia membuka setiap halaman dari buku itu yang tertulis jelas nama Ari.Buku tersebut memiliki kalimat aneh seperti makian dengan tulisan yang berbeda-beda.

ARYO (SERIUS)

Ini ulah kalian ya?

Semua murid mulai terlihat ketakutan.

                            DIMAS

Kami memang membullynya,

 mungkin itu sebabnya

Dia bunuh diri…

ARYO

Kesaksianmu barusan buat buku ini

bisa jadi bukti

PAUSE

ARYO (COUNT’D)

Sekarang aku mau kalian

Tulis nama pelakunya diselembar kertas

Atau aku akan jadikan diary ini bukti kalau

Kalian yang bertanggungjawab atas kematian putraku.

Aryo mengancam seisi kelas.

ARYO (COUNT’D)

Sekarang aku kasih kalian waktu

 lima menit untuk memikirkan

Tawaranku, termasuk kau , nak!

Aryo menunjuk Dimas, dimas langsung bangkit Kembali kemejanya.

Semua murid sibuk menulis tanpa terkecuali, hingga waktu yang ditentukan telah tiba.

ARYO

Waktu habis! Baim, tolong

 ambil kertas mereka!

Baim hanya mengagguk lalu meraih semua kertas dari seluruh murid dikelas.

BAIM(Bisik)

Kau yakin ini akan berhasil?

ARYO

Kita coba saja dulu

Aryo membaca setiap isi kertasnya satu persatu Bersama Baim.

BAIM

Hampir seluruh murid menuliskan kalau

Anakmu bunuh diri,yo

Aryo masih focus membaca kertas lainnya,hasilnya tetap sama membuat aryo kesal dan meremukkan semua kertas.

ARYO (TERIAK)

Kalian berbohong!

Anakku tidak bunuh diri…

Aryo menghampiri salah satu murid yang memberikan tatapan ejekkan, aryo meraih kerah bajunya dan menatap tajam kearahnya, membuat anak itu ketakutan.

ARYO (MARAH)

Kau berbohong juga,

kenapa kau berusaha melindungi

Pelakunya? Apa dia orang yang berkuasa!!!

BAIM

Yo, dia masih remaja jadi jangan main kekerasan!!!

Baim langsung melepaskan anak itu dari cengkraman aryo, tapi tetap saja seisi kelas merasa syok bersamaan pula dating kepala sekolah kekelas itu.

KEPALA SEKOLAH(MARAH)

Kalian pikir kalian siapa? Berani sekali

Kalian mengancam murid saya!!!

Aryo dan Baim seketika berbalik arah menatap kesumber suara.

BAIM

Bu, Kita bisa bahas diluar!

Kami gak niat buat ngancam kok buk

ARYO

Enggak usah repot-repot keluar,biar kuperjelas.

Saya gak ngancam murid anda tapi ini pekerjaan saya

PAUSE

ARYO (COUNT’D)

Saya sedang mengintrogasi mereka,

Jadi gak seharusnya anda ada disini

KEPALA SEKOLAH

Apa maksudmu? Saya kepala sekolah

Disini jadi seharusnya saya berhak dong

ARYO

Saya sudah mengasih surat perintah,

Kalau terjadi sesuatu maka

kau juga harus ikut bertanggung jawab

kalau anda disini, jadi tolong

Tinggalkan tempat ini!

Kepla sekolah hanya menggerutu kesal dan memalingkan wajahnya lalu pergi.

BAIM (Bisik)

Yo, mendingan udahan dulu !

kita kumpulkan aja dulu buktinya

 baru kita introgasi Kembali.

Aryo memegang bahu Baim yang merupakan juniornya.

ARYO

Kau masih percaya

kalau anakku dibunuh?

Baim hanya terdiam saja, jelas ia masih belum mempercayai rekannya itu.

ARYO

It’s okay, kalau kau masih ragu .

Tapi aku berterimakasih padamu telah

Membantuku..

PAUSE

ARYO (COUNT’D)

Yaudah kita akhiri saja sampai sini dulu ,

Aku akan segera membawa buktinya!

Aryo melangkah pergi menjauhi sekolah.

CUT TO

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar