INVESTIGATION OF LIARS
4. BUKTI DARI MEMORI INGATAN

EXT.WARUNG SEJATI – SIANG

MAIN CAST: ALYA.

Alya berjalan ke warung sejati yang sedikit ramai, untuk membeli bahan makanan. Ia berjalan linglung dengan tatapan hampa.

PEMILIK WARUNG

Eh buk ari, mau beli apa buk?

WANITA 1

Wah syukurla buk, ibu ternyata

baik-baik aja soalnya

Dari kemarin inu gak keluar-keluar.

WANITA 2

Saya turut berduka cita ya buk,

 semoga ari tenang Dialam sana

Alya hanya tersenyum saja tapi tatapannya tampak kosong, ketiga wanita itu menjadi bingung.

ALYA (SINIS)

Berhenti memanggilku ibu ari,

Karena aku bukan seorang ibu lagi.

WANITA 1 (TERSENYUM)

Ah…ibu bisa aja bercanda

ALYA (SINIS)

Apa aku terlihat bercanda?

PAUSE

ALYA ( COUNT’D)(HISTERIS)

Anakku sudah meninggal,

Apa pantas aku dipanggil Ibu lagi?

PAUSE

ALYA ( COUNT’D)(HISTERIS)

Aku ingin menjadi seorang ibu, kembalikan

Anakku…kenapa mereka mengambilnya?

Alya terduduk dan menangis histeris.

PEMILIK WARUNG

Sudah alya, jangan menangis lagi!

Pemilik warung menenangkan alya dan memberi kode agar kedua wanita itu segera menyelesaikan belanjaannya.

ALYA

Maafkan aku…

Alya langsung berdiri dan mengambil beberapa bahan masakan, ia terlihat tergesa-gesa dan buru-buru membayar kepada pemilik warung.

ALYA

Ini buk, ambil aja kembaliannya…

Anakku sebentar lagi pulang jadi

Aku harus segera masak untuk mereka…

Pemilik warung dan dua wanita lainnya hanya bisa terdiam menatap aneh, alya langsung berjalan pergi membawa belanjaan setelah membayarnya.

WANITA 2(O.S)

Kasihan banget ya buk ari,

dia belum isa nerima kenyataan

kalau anaknya udah meninggal

PEMILIK WARUNG (O.S)

Ushh!! Gak boleh ngomong kayak gitu,

 udah kalian mau beli apa aja tadi?

CUT BACK TO

EXT.JALAN- MOBIL ARYO- SIANG

MAIN CAST: ARYO.

Aryo Menghentikan laju mobilnya dipinggir jalan karena ia mendapatkan telepon dari atasannya, ia merogoh handphonenya dari saku celana dan mengangkat telepon itu.

ARYO

Iya, pak?

KOMANDAN JAKA (V.O)

Aryo, saya tadi sudah dengar

laporan tentang investigasimu.

Pokoknya saya gak mau tahu,

dalam waktu seminggu ini kalau kau

Gak menemukan bukti yang cukup

 maka kasus ini akan ditutup dan anakmu

akan tetap dinyatakan bunuh diri

ARYO

Tenang saja pak, saya akan segera membawa

Bukti secepat mungkin…

Aryo mematikan panggilan dan melemparkannya ke kursi disebelahnya, ia bersandar menenangkan diri didalam mobil sembari memejamkan kedua matanya.

ARYO (NGEDUMAL)

Sial!

Dari mana aku

 harus mendapatkan

Bukti lagi…

Aryo membuka matanya dan menengok ke kursi mobil sebelahnya.

CUT TO

EXT.JALAN- MOBIL ARYO- FLASHBACK- MALAM

MAIN CAST: ARYO, ARI.

Aryo mengendarai mobil menuju rumah Bersama dengan ari yang berada disampingnya.Ia baru saja menjemput ari dari asrama untuk ijin bermalam.

ARYO

Kau udah makan sore?

ARI

Belum, yah

Ari mengalihkan tatapannya dari ponsel dan menyimpan ponselnya ke saku seragam sekolah, ia menatap Aryo.

ARYO

Kenapa kau gak makan?

PAUSE

ARYO ( COUNT’D) (Bercanda)

Kau pikir biaya asrama mu murah?

Asal kau tahu nak, aku harus

menangkap penjahat hanya untuk selembar uang

ARI (MENGELUH)

Ayah, berhentilah mengomel…

ARYO

Aku memang seperti ini,

Lebih baik kau diomeli olehku daripada ibumu

Memarahi kita berdua…

Ari hanya tertawa mendengarkan omelan ayahnya.

ARYO (COUNT’D)

Kau tahu semenjak kau lahir,

Ibumu hanya mencintaiku 10% dan sisanya

Ia berikan sepenuhnya untukmu, belum lagi

Aku mencintaimu 50% dan berhentilah

Membuat kami khawatir…

ARI

Aku kecewa, kupikir ayah mencintaiku 100%...

Aryo mengacak rambur ari sambil tetap menyetir, keduanya saling tertawa.

ARYO

Kalau gitu ayo kita makan sekarang di

Kfc kesukaanmu, sebelum pulang kerumah…

ARI

Gak ah, pasti rasanya sama aja.

PAUSE

    

ARI

Ayah, akhir-akhir ini lidahku

 terasa pahit dan panas

Makanya aku malas makan.

ARYO (KHAWATIR)

Serius? Udah berapa lama?

ARI

Tapi jangan bilang ibu ya, ayah?

Aryo hanya mengagguk saja.

ARI

Udah…

Tiba-tiba percakan keduanya Terhenti oleh panggilan telepon dari handphone Aryo, aryo langsung meraih handphonnya dan mengangkat telepon itu.

ARYO

Oh iya, pak?

(Mendengarkan)

Ini saya lagi dijalan,

saya akan segera kesana

Setelah mengantar anak saya

Aryo menutup psnggilan telepon itu dan melajukan mobil lebih cepat.

ARYO

Ayah ada urusan, jadi ayah akan antar kamu

Pulang duluan jadi nanti aja kita bicarakan

Masalah kamu ya…

Ari hanya mengangguk saja, suasana menjadi hening.

CUT BACK TO

EXT.JALAN- MOBIL ARYO- SIANG

MAIN CAST: ARYO.

Aryo tersadar dari lamunannya, ia teringat akan keluhan ari padanya malam itu dan langsung meraih handphonenya untuk mencari gejala yang diderita putranya saat itu yang mungkin saja bisa menjadi salah satu bukti.

ARYO

Sindrom Burning mouth?

PAUSE

ARYO ( COUNT’D)

Berarti ari sama sekali gak tahu

 kalau yang diminumnya itu baygon

Aryo berpikir keras,lalu terlintas sesuatu dipikirannya.

ARYO (COUNT’D)

Ah…iya, Riwayat Kesehatan

 ari selama diasrama?

Aryo menulis pesan singkat pada baim untuk memeriksa seluruh Riwayat Kesehatan Ari selama diasrama beberapa bulan terakhir ini. Tak beberapa lama kemudian, Baim membalas pesan ke aryo:

Oke yo, hasilnya nanti ku kirim kegmail mu.

Setelah mendapatkan balasan dari Baim, aku Kembali melajukan mobilnya menuju rumah, ia merasa langkahnya menuju kebenaran sudah semakin dekat.

CUT TO

EXT. HALAMAN RUMAH - MALAM

MAIN CAST: ARYO.

Aryo memarkirkan mobilnya dihalaman rumah, ia keluar dari mobil dan berjalan menuju rumah.

INT. RUMAH ARYO - RUANG MAKAN – MALAM

MAIN CAST: ARYO, ALYA.

Aryo berjalan memasuki rumah, ia mendapati alya sedang duduk menunggu dimeja makan dengan makanan yang telah disediakan.

ARYO

Assalamualaikum….

ALYA

Waalaikumsalam,

 ini makan malammu, tapi

Jangan sentuh ayam ini karena ini buat ari

Alya menunjuk sepiring nasi yang berlauk ayam goreng kesukaan ari, sisanya adalah ikan sambal dan semangkok sayur.

Alya langsung bangkit dari kursi dan berjalan memasuki kamar dan menangis sejadi-jadinya. Hal itu membuat aryo tidak jadi makan dan menutup makanan itu dengan tudung saji, lalu berjalan kekamar ari.

INT. RUMAH ARYO - KAMAR ARI – MALAM

Aryo menggeleda kamar ari untuk mencari bukti yang membuktikan ari menderita sindrom burning mouth, hamper seluruh sudut kamar ia periksa sampai akhirnya aryo menemukan beberapa botol gliserin dilaci meja belajar ari.

ARYO (Mentertawakan keadaan)

Gliserin? Bodohnya aku membiarkan dia

Merasa kesakitan…

Aryo berada diposisi berlutut sambil menggenggam erat obat itu, air matanya bercucuran dipipinya tapi raut wajahnya hanya tersenyum saja menatap dirinya yang bodoh didepan cermin yang ada didepannya.

ARYO

Bukan waktunya aku untuk bersedih,

Aku harus mencari bukti yang lain …

Aryo mengantongi satu botol gliserin yang telah dimasukkan kedalam plastic dan Kembali mengobrak-abrik kamar ari, ia tidak menemukan apapun lagi selain gliserin itu.

Suara isak tangis alya semakin menjadi, aryo merasa bersalah dan menghampiri alya dan berdiri didepan pintu kamar yang terkunci.

CUT TO

INT. RUMAH ARYO – RUANG TENGAH - MALAM

ARYO

Menangislah hari ini sampai kau puas,

Aku gak ingin kau menangis

lebih banyak suatu hari nanti,

 tenang aja, aku akan menemanimu disini!

Aryo bersandar dipintu kamar alya, ia memejamkan matanya dan merasakan kesedihan istrinya.

CUT TO

INT. RUMAH ARYO – RUANG TENGAH - PAGI

MAIN CAST: ARYO, ALYA.

Pintu Kamar terbuka membuat aryo terbangun, alya berjalan linglung dengan tatapan hampa menuju meja makan dan merapikan meja makan.

ALYA

Kenapa kau tidak makan semalam?

Pagi ini aku tidak masak,

 kau makan diluar saja

ARYO

Aku akan makan diluar nanti didekat sekolah

Sebelum melakukan investigasi

ALYA

Oh iya, kemarin kepala sekolah menelponku

Dan menyuruh kita untuk membawa pulang barang ari

Dari asrama jadi sekalian kau membereskannya

ARYO

Baiklah, aku siap-siap dulu

Aryo memasuki kamar mereka dan bersiap-siap.

CUT TO

EXT. SEKOLAH- HALAMAN ASRAMA ARI– PAGI

MAIN CAST: ARYO.

Aryo membawa beberapa kardus yang terlipat menuju asrama.

BAPAK ASRAMA

Orang tua ari ya?

Kamarnya ada dilantai satu nomor 4 ya, pak

ARYO

Iya pak.

BAPAK ASRAMA

Pak, kalau bisa jangan lama-lama ya pak,

Soalnya saya mau ngunci asrama

supaya anak-anak gak masuk asrama kalau jam sekolah

Aryo hanya mengangguk saja dan berjalan meninggalkan bapak asrama.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar