14. PENEBUSAN
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

171. INT. RUMAH SAKIT - RUANG PSIKIATRI - DAY

Adam sedang berkonsultasi dengan psikiater yang sama menangani Puspa beberapa hari yang lalu.

ADAM

Ya.

PSIKIATER

Apa dia juga pernah melakukan sesuatu ke kamu waktu kamu masih kecil?

Adam tidak merespons. Dia hanya menatap psikiaternya.

172. EXT. RUMAH SAKIT - DAY

Adam keluar dari rumah sakit.

173. INT. RUMAH ADAM - RUANG MAKAN - NIGHT

Adam makan malam bersama Agnes.

ADAM (V.O.)

Setelah kejadian itu. Aku tidak lagi tinggal bersama ibu.

174. INT. PANTI JOMPO - KAMAR - NIGHT

Puspa berbaring di kasur sambil menangis.

ADAM (V.O.)

Aku membawa ibu ke panti jompo. Panti jompo terbaik di daerah sini.

175. INT. RUMAH ADAM - KAMAR AGNES - NIGHT

Adam membacakan buku dongeng untuk Agnes sebelum tidur.

ADAM (V.O.)

Ifa sudah tidak pernah kembali. Dia mungkin sudah pergi sama suaminya. Aku gak peduli. Aku hanya mementingkan Agnes. Dari awal, Ifa memang tidak perhatian dengan Agnes. Itulah kenapa Agnes tidak peduli kalau aku pisah dengan ibunya.

176. EXT. SEKOLAH - DAY

Adam menjemput Agnes pulang dari sekolah. Dia juga melihat Gaspar menjemput Farel. Begitu juga dengan Gaspar. Namun, Adam tidak peduli.

Gaspar sendiri juga terlihat malu, canggung saat melihat Adam.

ADAM (V.O.)

Pernah sekali aku ketemu Gaspar waktu jemput Agnes. Dia terlihat canggung. Mungkin malu atas kelakuan istrinya.

177. INT. MOBIL - SAME DAY

Adam dan Agnes masuk ke mobil.

Adam sekilas masih melihat Gaspar, kemudian merenung sebentar. Setelah itu, dia pergi.

ADAM (V.O.)

Tapi

(Beat)

sudahlah. Aku masih belum ingin berurusan dengan dia lagi. Semuanya terasa aneh.

178. INT. RUMAH ADAM - RUANG KELUARGA - DAY

Adam melihat foto Sinta, ibu kandungnya.

ADAM (V.O.)

Dia sangat cantik. Aku sedikit mirip sama ibu kandungku. Mata kita sama. Aku ingin ketemu dia.

179. INT. RUMAH ADAM - KAMAR AGNES - NIGHT

Adam dan Agnes berbaring santai di kasur.

AGNES

Rumahnya makin sepi.

ADAM

Iya, Sayang.

AGNES

Mama, nenek, juga ga ada. Papa gak kangen nenek?

ADAM

Iya.

AGNES

Terus kok diusir kalau kangen?

ADAM

Papa sebenarnya ga mau ngusir nenek. Tapi papa harus ngelakuin itu. Kamu kangen nenek?

AGNES

Hmm...

ADAM (V.O.)

Agnes benar. Rumah ini jadi makin sepi. Hampa. Kosong. Gaspar juga gak mungkin ke sini. Kalau ibu masih di sini mungkin gak akan sesepi ini, tapi...ah, aku jadi ingat seseorang.

180. EXT. KUBURAN - DAY

Adam dan Agnes berjalan ke makam Sinta. Mereka berdua berdiri di samping makam.

Adam mengambil foto Sinta. Meletakkan fotonya di nisan ibunya.

ADAM (V.O.)

Setelah mencari tau, akhirnya aku menemukan makam ibuku. Anehnya aku tidak bisa menangis. Mungkin karena aku ga pernah tinggal dengan ibu kandungku. Tapi aku justru menangis waktu aku bawa ibu ke panti jompo. Aku merasa sangat berdosa.

181. EXT. RUMAH WANITA TUA - DAY

Adam dan Agnes mengetuk pintu rumah wanita tua penjual singkong.

Wanita tua itu membuka pintu. Dia sedikit kaget, sekaligus menyambut Adam dan Agnes.

182. INT. RUMAH WANITA TUA - DAY

Adam dan Agnes duduk di kursi plastik.

Adam ngobrol dengan wanita tua itu (wanita penjual singkong keju yang hampir ditabrak Gaspar).

Wanita tua itu menangis, dia memeluk Adam dan Agnes.

ADAM (V.O.)

Dia akan tinggal denganku. Awalnya aku pikir dia akan menolak. Namun, dia justru sangat senang. Dia cerita selama ini dia kesepian setelah ditinggal anaknya. Dia juga mengatakan bahwa wajahku mirip dengan anaknya yang meninggal.

183. INT. RUMAH ADAM - KAMAR PUSPA - DAY

Adam mengajak wanita tua itu masuk ke kamar Puspa.

Wanita tua itu melihat-lihat kamarnya. Dia cukup terpesona dengan foto pajangan induk kanguru bersama anaknya.

Adam kemudian menyuruh wanita tua itu duduk dan tiduran di kasur Puspa.

Wanita tua itu sangat menikmati kasur Puspa. Dia tersenyum sambil menangis, kemudian memeluk Adam.

ADAM (V.O.)

Mulai sekarang dia tinggal di sini untuk sementara waktu.

184. EXT. RUMAH ADAM - DAY

3 truk ada di depan rumah Adam. Banyak petugas yang membawa barang-barang interior Adam ke dalam truk.

Semua barang sudah dimasukkan. Truk-truk itu meninggalkan rumah Adam.

Adam, wanita tua, dan Agnes masuk ke dalam mobil.

ADAM (V.O.)

Karena aku berencana menjual rumah ini. Mungkin...rumah ini terkutuk. Rumah ini yang membuat ibu dan istriku menjadi gila. Aku gak mau hal yang sama terjadi ke keluargaku yang sekarang.

185. INT. MOBIL - DAY

Adam dan wanita tua duduk di depan. Agnes dipangku wanita tua itu.

AGNES

Papa, kita mau pindah ke mana?

ADAM

Hmmm....Rumah. Rumah yang baru.

Adam menyalakan mesin mobilnya, kemudian pergi dari rumahnya. Wanita tua itu tersenyum. Begitu juga Adam.

The End

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar