13. PENGAKUAN DOSA
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

170. INT. RUMAH ADAM - KAMAR PUSPA - DAY

Adam masuk ke kamar ibunya.

Puspa sudah bangun. Dia duduk di kasurnya, lalu melihat Adam dengan sedikit canggung.

ADAM

Sangat susah buat lupain semuanya. Setelah...yang terjadi sama ibu. Setelah dikhianati istriku sendiri.

Puspa tidak merespons, merasa tidak enak dengan Adam.

ADAM (CONT'D)

Pantes aja ibu setakut itu. Entah ibu ngerti atau nggak. Lia itu Fitri.

Puspa menatap Adam dengan sedikit kaget.

ADAM (CONT'D)

Semuanya udah berakhir. Mereka gak akan ganggu ibu lagi.

PUSPA

(Menangis)

Ibu minta maaf.

ADAM

Harusnya ibu minta maaf ke anak kandung ibu.

PUSPA

Ibu sayang sama kamu. Kamu anak kandung ibu satu-satunya yang ibu harapin --

ADAM

Ibu bunuh ibu kandung aku. Aku udah tau --

Puspa masih berusaha mencoba meyakinkan Adam.

PUSPA

Ibu akui dosa ibu memang banyak, tapi ibu ga pernah jahat ke kamu Adam. Ibu sayang sama kamu. Tolong, kamu jangan seperti mereka! Ibu cuma punya kamu...

Puspa memeluk Adam. Mencium wajah Adam berkali-kali.

Adam merasa risih. Dia mendorong ibunya hingga terpental ke kasur.

ADAM

Ibu tidak menyesal?

PUSPA

Tentu ibu menyesal. Ibu selalu minta maaf ke Hanif dan Fitri di dalam hati ibu. Tapi semua sudah terlambat. Ibu selalu menangis tiap malam. Ibu tidak pernah melupakan kejadian itu.

Adam merenung sejenak.

ADAM

Maaf, Bu. Aku cukup tertekan sebenarnya. Aku merasa dikhianati semua orang.

(Beat)

Aku gak bisa nerima ibu lagi. Udah cukup aku bohongin diriku sendiri, Bu.

PUSPA

Maksud kamu?

ADAM

Aku ga mau tinggal sama ibu lagi.

PUSPA

Hah? Jadi kamu ngusir ibu? Setelah puluhan tahun ibu rawat kamu, setelah kamu minum air susu ibu...ini balasan kamu sekarang?

ADAM

Dari awal aku ga pernah minta dirawat sama ibu. Ibu bisa aja bunuh atau buang aku waktu itu, setidaknya aku bisa ketemu ibu kandung aku. Ibu kandungku lebih berhak tinggal di sini.

PUSPA

Ya. Aku tau. Aku cuma pembantu, bukan wanita baik-baik seperti ibu kandungmu. Tapi aku sayang kamu. Setelah aku rawat kamu selama 30-an tahun, bukankah wajar kalau kamu balas budi? Mungkin bukan balas budi...ibu rela jadi pembantu buat kamu. Ibu juga mau buang kotoran dan air kencing kamu.

Adam menatap ibunya keheranan. Jijik.

ADAM

Tapi aku ga mau tinggal sama ibu.

PUSPA

(Menangis)

Aku berjuang selama bertahun-tahun, agar bisa hidup enak. Aku juga merawat kamu seperti anak ibu sendiri.

ADAM

Fitri benar. Ibu ga peduli apa pun. Ibu cuma peduli sama diri ibu sendiri. Aku ga bisa menjalin hubungan ga sehat kaya gini lagi. Ibu, Ifa, semuanya udah cukup. Aku masih punya Agnes. Aku ga mau anakku ada di lingkungan kaya gini.

Adam keluar dari kamar ibunya. Dia berjalan menuju ke lantai atas.

Di belakang, Puspa melempari Adam gelas kaca meskipun tidak mengenai Adam, Puspa juga melempar bantal, guling, selimut, ke arah Adam, sambil mengumpat --

PUSPA (O.S.)

(Mengerang sambil menangis)

Dasar anak setan. Anak gak normal. Gak tau balas budi. Anak gak tau diri. Anak Babi.

FADE TO BLACK.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar