GRADUASHITTT
2. PART #2

10. INT. KAMAR TIDUR - RUMAH AUREL - NIGHT

Aurel duduk melamun di atas kasur.

AUREL (O.S.)

Bagaimana ini? Enggak mungkin gue minta uang buat kuliah semester disaat kondisi kaya gini.

Aurel menatap handphone yang ada di atas meja. Dia mengambil handphone itu, menghubungi seseorang.

AUREL (CONT'D)

Halo, Sissy?

INTERCUT TO:

11. INT. KAMAR TIDUR SISSY - CONTINUOUS

Sissy mengangkat telpon dengan mata setengah tertutup.

SISSY

Iya, Rel? Kenapa?

AUREL (O.C.)

Si, gue boleh minta tolong nggak?

SISSY

Besok aja ya, gue ngantuk.

INTERCUT TO:

12. INT. KAMAR TIDUR - RUMAH AUREL - CONTINUOUS

AUREL

Iya besok aja, tapi gue ngomong dulu sekarang ya. Gue mau pinjem uang lo. Bulan depan gue ganti. Enggak banyak, Si. Cuma beberapa juta aja buat bayar uang semester ini. (Beat) Boleh nggak?

Kita diperdengarkan suara orang mendengur. Aurel keheranan.

INTERCUT TO:

13. INT. KAMAR TIDUR SISSY - CONTINUOUS

AUREL (O.C.) (CONT'D)

Si? Sissy lo denger suara gue kan?

Sissy terbangun, mengelap air liur yang menetes di mulutnya.

SISSY

Iya, Rel? Kenapa? Tadi lo ngomong apa barusan.

AUREL (O.C.)

Enggak jadi deh, Si. Besok aja. Sorry gue udah ganggu tidur lo.

SISSY

Oh iya.

Sissy menutup panggilan telepon dan kembali tidur.

CUT TO:

14. INT. KAMAR TIDUR - RUMAH AUREL - CONTINUOUS

Aurel menghela napas sambil menatap layar handphone. Dia sedang melihat daftar kontak, mencari nomor yang bisa dihubungi.

Aurel mendekatkan handphone ke telinga.

AUREL

Vicky?

INTERCUT TO:

15. EXT. PINGGIR JALAN - NIGHT

VICKY

Halo, Rel? Tumben lo telpon gue malem-malem.

AUREL (O.C.)

Iya. Sorry ganggu. Lagi dimana? Udah mau tidur belom?

VICKY

Gue tidurnya nanti kalo udah sampe rumah.

AUREL (O.C.)

Oh, lo masih diluar.

INTERCUT TO:

16. INT. KAMAR TIDUR - RUMAH AUREL - CONTINUOUS

VICKY (O.C.)

Iya. Kenapa, Rel?

AUREL

(Mengigit bibir) Begini, Vik. Gue boleh pinjem uang nggak? Enggak banyak, cuma beberapa juta aja buat bayaran uang semester.

Kita diperdengarkan suara berisik yang menganggu telinga Aurel. Vicky menutup telpon, Aurel keheranan.

CUT TO:

17. EXT. PINGGIR JALAN - CONTINUOUS

Vicky menoleh ke belakang. Dia mengerutu kesal, melihat pekerja galian yang sedang mengebor jalan.

VICKY

Aish. (Berteriak) Pak bisa tolong berhenti sebentar nggak? Saya lagi terima telepon ini.

Pekerja galian tidak mendengar suara Vicky dan terus mengebor jalan. Vicky berjalan menjauh sambil mengerutu.

CUT TO:

18. INT. KAMAR TIDUR - RUMAH AUREL - CONTINUOUS

Handphone Aurel kembali berbunyi. Aurel mengangkat panggilan telepon.

VICKY (O.C.) (CONT'D)

Sorry, Rel. Tadi ada orang ngebor. Jadi gak denger apa-apa gue.

AUREL

Iya, enggak apa-apa.

VICKY

Gimana, Rel? Lo mau ngomong apa tadi?

AUREL

Enggak jadi, Vick. Sorry ya ganggu lo yang mau pulang.

Aurel menutup panggilan telepon. Dia berbaring, memandang langit - langit kamar dengan tatapan kosong.

CUT TO:

19. INT. RUANG MAKAN - RUMAH AUREL - DAY

Ibu duduk sambil (tangannya) sibuk menguleni adonan. Aurel berjalan menghampiri dengan wajah mengantuk

AUREL

Dapat orderan bikin kue lagi, Bu?

IBU

Iya. Lumayan buat tambahan uang jajan kamu. (Beat) Kamu mau bantuin ibu, Nak?

AUREL

Boleh, Bu.

Kita melihat adonan kue yang sudah berbentuk gumpalan- gumpalan besar yang ada di dalam baskom. Aurel mengambil adonan yang sudah dipipihkan oleh ibu, lalu di cetak menggunakan cetakan kue.

AUREL

Bu...

IBU

Iya?

Ibu menoleh. Dia memandang Aurel bingung. Aurel menatap ibu sekilas, lalu menundukkan kepala.

AUREL

Kemarin Aurel nggak sengaja nguping pembicaraan ibu sama bapak. (Beat) Apa benar bisnis bapak bangkut, Bu?

Ibu terkejut, lalu mengangguk pelan.

IBU

Jadi kamu sudah dengar tentang itu ya.

AUREL

Kuliah Aurel lantas bagaimana, Bu?

IBU

Ya, nggak bagaimana gimana. (Beat) Lanjutkan saja kuliahmu, jangan sampai putus sekolah.

Aurel mengigit pelan ujung bibirnya, terlihat ragu. Ibu menghela napas. Dia mengambil napas panjang lalu menghembuskannya perlahan.

IBU (CONT'D)

Keuangan keluarga kita memang sedang tak menentu sekarang ini. Tapi kamu tenang aja ya, Nak. Kami masih sanggup membiayai kamu sampai lulus sarjana nanti.

AUREL

Ibu yakin? Kebutuhan Aurel banyak, Bu. Belum lagi nanti kalo sudah mau bikin skripsi. Aurel mesti bolak-balik ke kampus cuma buat ketemu dospem, ngeprint ini, ngeprint itu. Semua itu bisa ngabisin uang, Bu.

IBU

Rejeki itu bisa datang darimana saja, Nak. Ibu yakin bapakmu pasti akan cari jalan keluarnya dan berjuang semaksimal mungkin untuk kita.

CUT TO:

20. INT. DI DALAM MALL - DAY

Aurel berjalan santai bersama Maya, Vicky dan Sissy.

MAYA

Mau makan apa shopping dulu?

VICKY

Makan dulu aja ya, Guys. Perut gue udah berteriak minta diisi nih dari tadi.

MAYA

Ok. Kita makan dulu aja. Mau makan dimana nih enaknya?

SISSY

Tempat biasa aja, May.

MAYA

Enggak bosen hari ini makan ditempat itu lagi.

VICKY

Iya. Bosen tahu makan disana terus. Sekali-kali coba tempat makan baru aja yuk

SISSY

Yang lo pesen itu terus, gimana gak bosen?

VICKY

Emang kenapa sih, kalo gue pesannya itu terus? Ada masalah sama lo?

AUREL

Udah. Udah. Cuma masalah tempat makan aja kenapa jadi ribut? Kaya anak kecil tahu nggak.

VICKY

Dia duluan yang mulai, Rel. Udah tahu gue kalo laper bawannya sensi, malah diledek.

MAYA

Yaudah, gini aja. Daripada kalian tambah ribut, mending gue aja yang nentuin tempat makan. Kebetulan kemarin gue habis liat review cafe baru yang ada disekitar sini. Katanya makananya enak-enak. Kita cobain ke sana aja ya, guys.

VICKY

Beneran enak gak makanannya, May? Yang ngasih review valid gak nih.

Maya merogoh tasnya, lalu mengambil hape yang ada di dalam tas.

MAYA

Valid kok. Ini coba lihat.

Maya menunjukkan layar hapenya ke Vicky. Sissy yang disebelah Vicky ikut melihat ke layar hape. Kita diperlihatkan sebuah video seorang influencer yang sedang melakukan siaran makan.

VICKY

Dia selegram yang baru-baru ini lagi viral itu kan, guys?

MAYA

Iya. Si artis dadakan yang sekarang followers udah sekitar 5M.

SISSY

Yaudah kita makan disana aja yuk, Guys.

MAYA

Gimana Vick?

VICKY

Yaudah, ayo buru kita cari tempatnya. Keburu keroncongan nih perut gue.

Vicky merangkul bahu Sissy dan Maya, mengajak mereka jalan. Maya menoleh ke Aurel yang berdiri disebalahnya. Dia menatap Aurel yang terlihat lesu.

MAYA

Lo kenapa, Rel? Sakit?

AUREL

(Mengeleng) Enggak apa-apa, May. Gue sehat aja kok.

Maya mengangguk, berjalan di mengajak Aurel berjalan beriringan dengan teman lainnya.

Aurel tiba-tiba berhenti, memandangi sebuah kertas bertuliskan lowongan pekerjaan.

Maya ikut berhenti, menoleh dan menyadari Aurel tertinggal jauh di belakangnya.

MAYA

(Berteriak) Rel, Aurel. Ayo!

Aurel mengangguk, lalu berjalan menyusul teman- temannya.

CUT TO:



Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar