FAVOR The Movie
5. ACT 2 PART 2

30. INT. RUMAH RITA — MALAM. 1,5 TAHUN LALU

<-TERAS-> 

Rita melihat dua pasang sepatu di depan rumahnya. Rita masuk dan mengintip ruang tamu dari teras rumahnya.

<-RUANG TAMU->

Di ruang tamu ada pak Lurah Wira (50) dan anaknya, Agus (20) pakai baju batik rapi. Keduanya duduk dan disambut hangat oleh ayah Rita, Karyo (55), dan ibunya Gemi (50).

WIRA

(pd banget)

Rita, putrine njenengan kulo suwun nggih pak? Dados bojo kulo. Rita nggeh pasti tresno kaleh kulo. Kulo niki sugeh lan kulo niki kan, lurah kampung mriki. 


WIRA

(pd banget)

Rita, putri Bapak dan Ibu saya minta ya pak? Jadi istri saya. Rita juga pasti cinta sama saya. Saya kan kaya, dan saya ini lurah kampung ini.


Karyo dan gemi saling menatap bingung.

CUT BACK TO:


31. INT. TERAS RUMAH MINAH — MALAM. 1,5 TAHUN LALU

Semua melihat terkejut ke Rita.

RARA

(heran)

Sumpah Rit?


Rita mengangguk.

RITA

(kesal)

Terus eruh ora wonge ngomong opo bar kuwi?


RITA 

(kesal)

Terus tahu tidak dia bilang apa setelah itu?


SEMUANYA

(kepo)

Opo?


SEMUANYA

(kepo)

Apa?


Semua mendekat ke Rita.

INSERT:


32. INT. RUMAH RITA — MALAM. 1,5 TAHUN LALU

<-RUANG TAMU->

WIRA

(nyinyir)

Sakjane lak masalah Ayu, Rita niku tasek kalah ayu kaleh Nindy lan Sally, putrine pak Jono kalehan Bu Sri. 


WIRA

(nyinyir)

Kalau masalah cantik, Rita masih kalah cantik dengan Nindy dan Sally putrinya pak Jono dan Bu Sri.


Karyo dan Gemi nyengir. 

WIRA

Tapi...


KARYO

(kepo)

Tapi nopo?


KARYO

(kepo)

Tapi apa?


(FX. Musik comedy).

WIRA

(nyinyir)

Pak Jono kaleh Bu Sri niku terkenal kathah utange. Eman artho kulo,,, pasti kulo seng nyaur mengke.


WIRA 

(nyinyir)

Pak Jono dan bu Sri terkenal banyak hutang. Sayang uang saya. Pasti saya yang melunasi nanti.


KARYO & GEMI (V.O.)

(jengkel)

PELIT.


Rita langsung berlari keluar rumah dengan emosi.

RITA

(kesal)

Tresno gundulmu pak!


CUT BACK TO: 


33. INT. RUMAH MINAH — MALAM. 1,5 TAHUN LALU

Semuanya kecuali Rita bersorak kecewa.

SEMUANYA

HMMMM. PELIT.


RITA

(jengkel)

Tapi percuma, mbasio aku iso nolak pak Lurah wong tuaku mben dino mesti mekso aku rabi terus karo anake bature. Jengkel aku. Lagek ae lulus dino iki. Wes kesusu dikon rabi.


RITA

(jengkel)

Tapi percuma. Meskipun bisa nolak pak Lurah, orang tuaku tiap hari tetap terus maksa aku nikah sama anak temannya. Jengkel aku. Baru aja lulus hari ini udah buru-buru disuruh nikah.


Rita melihat ke langit dan berkhayal.


RITA (CONT’D)

(pd)

Mangkane. Mending aku melu kalian. Sopo ngerti aku oleh jodoh koyok Mas Ammar.


RITA (CONT’D)

(pd)

Mending aku ikut kalian. Siapa tahu aku dapat jodoh seperti Mas Ammar.


Semua menyoraki Rita. Semuanya tertawa.

Nindy mengetuk pintu rumah Minah. Minah membuka pintu rumah dan tersenyum manis. 


34. INT. KAMAR SALLY — SIANG. 1,5 TAHUN LALU

Nindy Dan Sally keluar kamar sambil membawa tas.

SALLY (V.O)

(pasrah)

Nafsu manusia memang selalu menginginkan pilihan yang paling nyaman dan menguntungkan bagi mereka. Tapi, bagaimana jika pilihan itu habis tak tersisa? Dan bagaimana jika pilihan itu malah ditakdirkan untuk memilih kita? Mau tidak mau, tugas kita adalah menjalani pilihan itu.


Pintu kamar tertutup.


35. EXT. DEPAN RUMAH SALLY — SIANG. 1,5 TAHUN LALU

Minah dan Ammar (35), masuk ke mobil hitam yang sudah berisi para gadis.

SALLY (V.O.)

(pasrah)

Karena berbagai masalah dan tekanan hidup yang kami alami, kami memutuskan ikut bekerja dengan mbak Minah. Tentunya ini juga tak gratis. Kakakku harus merelakan impiannya untuk mendapat beasiswa dan kuliah. Dan aku, aku juga harus rela putus sekolah. Meskipun berat, namun sebenarnya ini masih tak sebanding untuk membalas, cinta, kasih sayang dan pengobanan Bapak Ibuk kami untuk membesarkan kami selama ini.


Mobil berjalan. Para gadis berbalas lambaian tangan dengan orang tua mereka. Sri menahan sakit di dadanya sambil melambaikan tangan ke Sally.


36. INT. RESTORAN TERPENCIL — MALAM. JAKARTA, 1,5 TAHUN LALU

Suasana di dalam restoran agak ramai berisi pengunjung yang sedang makan malam. Geng Sally beserta minah dan suaminya duduk melingkar. 

MINAH

(ceria)

Kita makan malam dulu. Perjalanan nanti masih panjang. Oh iya mulai sekarang kalian harus pakai Bahasa Indonesia ya, dan juga kalian harus nurut sama bos.


Para gadis mengangguk.

Hidangan pembuka hingga penutup (cake coklat) datang. Mereka senang dan makan sampai habis. 

Semua tertawa lalu merasa kepala mereka bergoyang-goyang.

(FX. Musik dramatis). Minah tersenyum licik dan masih lanjut memakan cakenya dengan cantik (dilihat oleh Nindy sebelum matanya benar-benar tertutup).

NINDY

(ekspresi mengumpat)

Dasar wanita ular!!!


Mata Nindy tertutup dan akhirnya pingsan. Penjaga pintu menutup pintu depan restoran. 

Para pengunjung yang semua settingan berhenti makan dan bergerak cepat mengikat tangan dan kaki para gadis.


37. EXT. PULAU PRIVAT — MALAM. 1,5 TAHUN LALU

Note: Buat suasana mecekam dan tegang.

Beberapa bis turun di pelabuhan gelap dari kapal Ferry dan lanjut berjalan.

Rombongan bis sampai di depan gedung mewah.

Pintu gerbang terbuka. Rombongan bis masuk di halaman depan sebuah gedung dan berhenti.

<-DALAM BIS->

Minyak obat berbau tajam disemprot. Para gadis bangun dengan pusing serta batuk-batuk.

Penjaga membuka penutup mata mereka.

Para gadis kaget melihat seorang pengawas berbaju hitam dan bermuka seram, Jack (40), berdiri di depan di samping kemudi.

Penjaga lainnya melepas ikatan kaki para gadis. Seorang gadis, Fatimah (24), di bangku paling depan berteriak.

FATIMAH

(marah)

Dasar jahat, penipu!!! Akan kalian apakan kami?


GADIS-GADIS LAINNYA

Iya. Iya. Iya.


Jack mengeluarkan pistol dan mengarahkan ke Fatimah. Semua terdiam.

<-HALAMAN DEPAN GEDUNG->

Para gadis menuju lantai 1 gedung didampingi beberapa pengawas berbaju hitam.

Saat petugas di sampingnya lengah, Fatimah menendang petugas itu hingga jatuh tersungkur lalu Fatimah menginjak-injak petugas itu.

Fatimah mencoba lari untuk kabur. Suasana sedikit ricuh dan kacau.

(FX. Suara tembakan). Jack murka dan menembak Fatimah dari barisan belakang.

Kepala Fatimah tertembak dan berdarah. Fatimah tergeletak dan meninggal. Semua gadis diam dan gemetar ketakutan.


38. INT. GEDUNG — MALAM. 1,5 TAHUN LALU

<-RUANG MAKE-UP-> 

Note: Highlight kecantikan Nindy.

Semua gadis tidak nyaman pakai dress mini warna putih dan high heels.

Nindy sedang di make-up bersama gadis-gadis lainnya. Nindy gelisah melirik kanan kiri mencari Sally.

Nindy selesai di make-up dan akan ditata rambutnya oleh periasnya, Mona (31). Catokan Mona tiba-tiba tidak berfungsi. Mona pergi.

Nindy melirik tas Mona di kursi sampingnya (berisi gunting, sisir bergagang besi, pembalut bungkus putih, parfum, lipstick, HP, dan kertas). Nindy memegang gunting. 

Mona sudah terlihat. Nindy memasukkan sesuatu di dalam rok sampingnya dengan hati-hati. Nindy mengikat rambutnya dan cepat-cepat pergi.

Mona kembali dan melihat kanan kiri mencari Nindy.

Mona menaruh catokan di meja dan menyuruh gadis selanjutnya untuk duduk.


39. EXT. DEPAN GEDUNG — DINI HARI. 1,5 TAHUN LALU

(FX. Suara mobil sport berderu).

Pintu gerbang gedung terbuka. Banyak mobil sport mewah memasuki halaman gedung dan parkir secara berurutan. 

Para calon pembeli dengan gaya khasnya keluar dari mobil masing-masing. 


40. INT. RUANG PELELANGAN LANTAI 2 — MALAM. 1,5 TAHUN LALU

(FX. Musik hype). Terdapat catwalk dengan tempat duduk sofa melingkar mengelilingi catwalk. 

Para konglomerat calon pembeli duduk memenuhi sofa. Di meja depan sofa terdapat berbagai minuman alcohol, buah, dan snacks. 

Nick (26), salah satu pembeli mengambil segelas whiskey di meja lalu meminumnya. Nick berekspresi puas setelah meminumnya. 

Nick melihat cincin di jari manis pembeli lainnya, Fattah (38), di sampingnya yang juga minum Whiskey. Nick lalu menepuk-nepuk pundak Fattah.

FATTAH

(notice)

Elo keganggu ya sama ini? Okeyyy.


Fattah melepas cincinnya dan menaruhnya ke saku. Nick geleng-geleng heran.

MC mengumumkan acara dimulai. Putri keluar pertama dan berjalan di catwalk dengan canggung dan takut.

Para pembeli bersorak senang. Beberapa pembeli langsung berlomba mengangkat papan harga. 

Putri laku dengan harga 100 Juta. Pembeli yang beruntung itu adalah seorang pengusaha.

Rara laku dengan 110 Juta, pembelinya adalah influencer ternama. 

Rita laku dengan 125 Juta, pembelinya adalah Fattah. Fattah sangat senang dan bangga.

Sally keluar di urutan keempat. Semua tertarik melihat kecantikan Sally. 

Semua langsung mengangkat papan (papan kebanyakan bertuliskan 150-190 Juta). MC geleng-geleng dan tersenyum licik.

MC

(oportunis)

Maaf, dia salah satu produk unggulan.


Semua pembeli mengganti harga dan berlomba mengangkat papan. Rata-rata menulis 200-250 Juta.

Fattah dan Nick mengangkat papannya dengan 500 Juta. Nick memandang tajam ke Fattah.

NICK

(tidak terima)

STOPPPPP. Serakah banget lo!!! Bukannya elo udah dapet? Dia harusnya buat gue!!!


FATTAH

(provokatif)

Elo orang baru ya? Emang ada batesan apa mau beli berapa !!!


Fattah menoleh ke MC dan berekspresi protes. MC menunjuk Nick dengan oportunis, Fattah menoleh ke Nick.

Nick menunjukkan bukti transfer 1 Miliar dari HP nya ke MC.

MC

(senang)

DEAL!!!


NICK

(girang)

YESS!!! YESS!!! YESS!!!


Fattah kesal. Nick senang dan langsung menghampiri Sally ke atas catwalk sambil mengejek Fattah.

Nick mengusap lembut rambut Sally. 

NICK

(posesif dan senang)

Kamu milikku cantik. Ayoooo.


Sally risih dan menghindar. Nick meraih tangan Sally lalu mengajak Sally pergi.

Sally menangis dan tidak mau pergi. Tiba-tiba Nindy datang dari backstage. 

NINDY

(berteriak provokatif)

Lepasin dia!!!


Nindy datang dan semua melihat takjub ke Nindy termasuk Nick. Nindy lalu mengelus-elus muka Nick dan menggoda Nick. Nick agak tergoda.

NINDY (CONT’D)

(menggoda)

Mendingan kamu buang dia aja deh.


Sally melepas tangan Nindy dari muka Nick.

SALLY

(khawatir)

Apa-apaan kamu mbak?


NINDY

(tak acuh pada Sally)

Aku bukan mbakmu!!!


NICK

(heran)

Kalian kakak adik?


NINDY

(malas)

Itu dulu.


Nindy menatap Nick lagi. 

NINDY

(jijik)

Kamu yakin mau bawa dia? Ahhh. Sebenarnya aku malu ngakuin ini. Dia… dia punya penyakit kelamin menular!!!


(FX. Musik berdebar). Nindy berpindah ke belakang Sally dan memegang bagian belakang bawah dress Sally.

Note: Agak sensor lalu perlihatkan dari depan agar tak terlalu vulgar.

Nindy mengeluarkan pembalut Sally dan melemparkannya ke lantai. Pembalut itu berwarna hitam pekat bercampur darah.

Semua jijik dan ngeri melihatnya. Si MC kebingungan dan suasana menjadi ricuh. 

Jack datang dengan menenangkan para pembeli. Bawahan Jack membawa Sally ke belakang. Jack lalu menatap Nindy dengan tajam.

JACK 

(emosi)

Dasar jalang sialan!!! Berani-beraninya kau kacaukan acara ini!!!


Jack hendak menampar Nindy, Nick mencegah tamparan Jack dengan tangan kanannya.

NICK

(emosi dengan cool

Eisss. Elo mau ngerusak dia? Kembaliin 1M gue dulu!!! Gue nggak mau rugi. Dia harus gantiin adeknya.


Nick melepaskan tangan Jack dengan keras. Jack memegang tangan Nindy lagi.

JACK

Aku harus periksa dia juga.


Nick melepas pegangan Jack.

NICK

(emosi dengan cool)

Nggak perlu. Biar gue yang periksa sendiri.


Nick membawa Nindy duduk. Jack tak berkutik. 


41. EXT. MOBIL. JALANAN HUTAN — DINI HARI. 1,5 TAHUN LALU

Note: Buat pencahayaan agak gelap dalam mobil.

Sally duduk di baris kursi kedua di belakang sopir dengan tangan kaki terikat dan mata ditutup kain hitam. 

Di samping Sally ada pengawas, Bobby (32). Sopir mobil itu adalah Ramli (30).

Bobi mengantuk lalu bersandar dan tidur lelap dengan mendengkur. 

Sally terbangun dan berusaha melepaskan ikatannya dengan kesakitan. 

Sally berhasil melepaskan ikatan tangannya dan membuka penutup matanya pelan-pelan.

Sally lalu melihat ke luar jendela dan tertegun sedih. 

INSERT:


42. INT. KAMAR MANDI - MALAM. 1,5 TAHUN LALU

Note: Sebelum acara pelelangan.

Nindy mencari Sally di barisan kamar mandi. 

Sally keluar dari salah satu bilik dengan perasaan tak nyaman memakai dress mini. 

Nindy mengunci pintu kamar mandi utama lalu menghampiri Sally.

SALLY

(ketakutan)

Mbak Nindy.


Nindy meraih tangan Sally dan mengajaknya masuk ke bilik kamar mandi dengan cepat.

<-DALAM BILIK->

Nindy menutup pintu. 

SALLY

(cemas dan bingung)

Mbak, sebenarnya kita mau ngapain?


Sally bergerak-gerak tidak nyaman dengan dress mininya. 

NINDY

(menatap serius)

Dengerin mbak! Mereka mau jual kita semua. Kita akan jadi budak pemuas nafsu bejat para pembeli itu selamanya.


SALLY

(panik)

Gimana ini mbak? Aku takut mbak.


NINDY

(menenangkan)

Tenang aja. Kita pasti bisa ngelewatin semua ini. 


Tiba-tiba...

PENGAWAS (O.S.)

(berteriak)

KELUAR KALIAN!!! Sudah waktunya pelelangan!!!


(FX. Suara gedor-gedor dan suara pijakan kaki). Nindy dan Sally panik dan saling memandang.

Nindy cepat-cepat mengeluarkan mascara dan pembalut di balik roknya. Sally menerka-nerka. 

Nindy mengisi mascara dengan air hangat dari keran lalu menuangkannya secara menyebar ke pembalut yang telah ia buka. Sally semakin bingung. 

NINDY

Mbak tau kamu nggak lagi datang bulan. Jadi cepat mana tanganmu. 


Sally memberikan tangannya. Nindy mengambil jarum pentul di dressnya lalu mencucinya dan menusukkan ke jari Sally beberapa kali.

Sally teriak kesakitan. Nindy menyekap mulut Sally. Sally diam dan menahan sakit.

Nindy meneteskan darah Sally secara acak ke pembalut bermascara tadi lalu menyerahkan pembalut tersebut pada Sally. 

NINDY

(serius)

Aku denger dokter tempat ini nggak dateng. Pakai ini trus janji sama mbak. Kamu harus kabur pas mereka bawa kamu keluar ke dokter nanti. 


SALLY

(bingung)

Buat apa mbak?


(FX. Suara dobrakan pintu). (FX. Musik dramatis).

NINDY (CONT'D)

(khawatir dan memaksa)

AYO CEPET GAWENEN KOK!!!


NINDY (CONT’D)

(khawatir dan memaksa)

AYO CEPETAN PAKAI!!!


Sally gemetar memegang pembalut itu.

SALLY

Trus gimana mbak Rita, Putri, sama yang lain mbak? 


NINDY

Mbak nggak bisa selametin mereka semua. Ini darurat. Kita bisa lapor ke Polisi pas kita bebas buat cari mereka.


(FX. Pintu didobrak). Nindy dan Sally menoleh kaget.

CUT BACK TO:


43. EXT. MOBIL. JALANAN HUTAN — DINI HARI. 1,5 TAHUN LALU

Sally mencoba melepas ikatan di kakinya. 

Ikatan di kaki Sally berhasil lepas tapi Sally tak sengaja menyenggol kaki Bobi. Bobi terbangun kaget. (FX. Musik dramatis).

BOBI

(takut)

Dasar jalang sialan!!! Kenapa kalian kakak beradik suka buat ulah.


Bobi menangkap Sally dan Sally melawan. Ramli tak konsen menyetir.

SALLY 

(marah)

KALIAN YANG SIALAN!!! KENAPA KALIAN JUAL KAMI???


Sally melihat botol bir kaca di dashboard samping lalu memukulkan botol bir kaca itu ke kepala Bobi hingga botolnya pecah dan Bobi pingsan. 

Sally mengganggu Ramli yang sedang menyetir. Mobil oleng dan menabrak pohon di pinggir jalan.

Sally kabur dan berlari ke tengah hutan sekencang kencangnya. Ramli panik membangunkan Bobi.


44. EXT. HUTAN — MALAM. 1,5 TAHUN LALU

(FX. Musik dramatis). Sally berlari kencang, Ramli mengejar Sally diikuti Bobi yang juga mengejar sambil kesakitan memegang kepalanya. 

Sally tersandung lalu tertangkap. Bobi membius Sally hingga pingsan.


45. EXT. PINGGIR JALAN — MALAM. 1,5 TAHUN LALU

(FX. Musik dramatis). Sally terbangun dengan Bobi dan Ramli yang tergeletak di samping Sally (kepala Bobi dan Ramli bersimbah darah).

Di atas badan Bobi ada kayu panjang agak besar. Sally panik dan bingung lalu berusaha menyingkirkan kayu di atas badan Bobi. 

(FX. Sirine polisi) Mobil Polisi datang dan menangkap Sally yang sedang memegang kayu itu. 

Sally menangis dan mencoba menjelaskan tapi tak digubris dan tetap dimasukkann ke mobil Polisi.

Note: Jangan perlihatkan muka perawatnya.

Sebuah mobil ambulans datang. Beberapa perawat pria dan wanita keluar dari ambulans.


46. INT. SEL SALLY - PAGI. 1,5 TAHUN LALU

Sally memakai baju lapas berwarna biru no. 1650 dan bertuliskan "LAPAS WANITA TUNAS BANGSA" berwarna putih di punggungnya. 

Sally bersama Bella, napi wanita no. 1450, berjalan masuk sel dengan tangan dibrogol didampingi dua sipir wanita di sampingnya. 

HAKIM (O.S.)

Saudari Sally, anda terbukti bersalah atas kasus penganiayaan dan dikenakan hukuman satu setengah tahun penjara.


(FX. Ketokan palu tiga kali).

Para napi pendahulunya menatap Sally dengan tajam dan sinis. 

NAPI WANITA 1 

(tertawa)

Emang ya, hari ini banyak tampang yang nggak sinkron ama kelakuan.


Semua menertawakan Sally. Sally hanya duduk tertunduk dengan siku terlipat dan menangis.

CUT BACK TO:


47. INT. DAPUR. RUMAH ANDRE — PAGI

Semua masih shocked. Andre menarik Bisma dan Amir keluar rumah. 


CUT TO:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar