di balik layar : FIRASAT
13. 13

117. EXT. JALAN RAYA - PAGI

Ari masih mencekik leher Andika.

ANDIKA

(susah bicara)

Ma.. Maafin saya.. Mba

Ari menatap Andika dengan tajam dan marah

ARI

(Marah)

Padahal kamu bisa bawa ke rumah sakit tapi kenapa!

(beat)

Dasar pembunuh sialan!

Ari makin kencang mencekik Andika. Andika semakin mencoba melepaskan diri.

118. INT. RUANG 808 - MALAM

Keadaan Andika semakin menurun. Dokter makin berdatangan dan mencoba menolong Andika.

119. EXT. JALAN RAYA - PAGI

ARI

Kamu.. Kamu ga pantes dapet kesempatan terakhir.

Ari mengangkat tangannya sambil mengepalkan tangan.

ARI (CONT’D)

Mati kamu!

Ari mengayunkan kepalan tangannya.

Nova menjentikkan jarinya.

Hujan berhenti di posisinya seperti sedang di pause.

Ari melihat ke sekitar, Air hujan tetap berada di tempatnya.

NOVA

Stop!

Nova, Alvin dan Marina mendekati Ari.

Alvin mendahului Nova dan melepaskan tangan Ari dari leher Andika dengan paksa. Setelah berhasil terlepas, ia mengangkat tubuh Ari dengan paksa.

Alvin memegang pundak Ari dengan kencang. Ari mengepalkan kdua tangannya dengan kesal.

NOVA

Marina?

MARINA

Iya bu.

Marina mendekati Ari sambil membawa buku hitam yang tadi di perpustakaan.

Marina di depan Ari.

Marina membuka halaman terakhir buku itu dan mengambil tangan Ari dengan paksa. Tangan Ari ada di atas buku itu tapi tidak menempel

MARINA (CONT’D)

Pegang buku ini dan kamu bisa tau semuanya.

Ari terlihat ragu ragu memegang buku itu.

WASHOUT :

SEKUENS 6

120. INT. PABRIK SEPATU - SORE

FLASHBACK

21 TAHUN YANG LALU

Bel berbunyi dengan kencang. NINA (25) yang berada di salah satu mesin jahit menyelesaikan jahitan terakhir yang baru setengah jadi. Ia melakukan itu dengan tekun.

TINI (30) mendekati Nina.

TINI

Ayo pulang Nin.

NINA

Ah, iya bu. Selesein ini dulu.

TINI

O, yaudah.

Tini meninggalkan Nina. Nina melanjutkan menjahit sepatu itu.

121. INT. PABRIK SEPATU - SORE (MOMENT LATER)

Nina menyelesaikan jahitannya dan meletakkan sepatu setengah jadi itu di keranjang yang ada di sebelahnya. Ia melihat ke sekitarnya dan sudah tidak ada orang. Nina melihat ke jam dinding besar yang menunjukkan pukul 5 lebih 15 menit.

Nina lalu beranjak dari tempat duduknya.

122. EXT. TROTOAR DEKAT PABRIK SEPATU - MAGHRIB

Nina berjalan di atas trotoar dengan cepat. di sekitarnya banyak pegawai pabrik sepatu yang belum membubarkan diri. Ada di antara mereka yang naik angkot dan ada pula yang sedang menunggu angkutan. Ada juga yang sedang membeli makanan.

FAUZAN (25) mendekati Nina dengan motornya. 

FAUZAN

Nina!

Nina menoleh. Ia tersenyum.

FAUZAN(CONT’D)

Ayo naik.

Fauzan menghentikan motornya, setelah itu Nina naik ke atas motor Fauzan. Motor Fauzan berjalan meninggalkan tempat itu.

123. EXT. MOTOR FAUZAN -SORE

Jalanan lancar. Fauzan mengendarai motor, Nina duduk di belakang Fauzan.

FAUZAN

Jadi gimana hari terakhir kamu di pabrik?

NINA

Ngga gimana-gimana.

(beat)

(senang)

Ngga deng, hehe.

FAUZAN

Seneng ya?

NINA

Ya iyalah.
Akhirnya aku dapet kerjaan yang aku mau.

FAUZAN

Selamat ya.

Nina memeluk Fauzan.

NINA

Tapi sedih juga soalnya tempat kerja aku yang baru ngga searah sama kantor kamu, trus kadang Sabtu sama Minggu masuk.

FAUZAN

Ya ngga apa-apa, kan masih bisa ketemu kapan-kapan.
Yang penting kamu udah dapet kerja yang kamu mau.

NINA

Iya.. Makasih ya.

FAUZAN

Makasih? Makasih buat apa?

NINA

Makasih udah nemenin aku sampe sekarang.

FAUZAN

Ooo, sama-sama kalo gitu.

Motor berjalan.

124. EXT. KOSAN NINA - MALAM

Motor fauzan berhenti di depan pagar kosan Nina. Nina turun dari motor.

NINA

Makasih ya udah anterin.

FAUZAN

Iya sama-sama.

(beat)

Oiya.

Fauzan memberikan tas kertas yang tergantung di motornya. Di dalam kantong itu ada kotak sepatu.

NINA

Ini apa?

FAUZAN

Hadiah buat hari pertama kamu kerja di tempat baru.

NINA

(senang)

Waa, makasih.

FAUZAN

Hm, sama-sama. Yaudah masuk sana

NINA

Dadahh~

Fauzan mengendarai motornya meninggalkan Nina. Nina masuk ke dalam kosannya.

125. INT. KAMAR KOS NINA - MALAM

Nina keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk. Kemudian ia duduk di atas kasur.

Nina kemudian melihat tas kertas yang diberikan fauzan yang ada di atas meja. Nina kemudian mengambil bungkusan itu ke atas kasur.

NINA

(senang)

Apa yaa..

Nina mengambil sebuah kotak sepatu yang ada di dalam tas kertas itu. Ia membuka kotak sepatu itu dan menemukan sebuah sepatu heels berwarna Hitam. Di atas sepatu itu ada kartu bertuliskan.

‘Semoga suka -Fauzan-”

NOTE : Sepatu yang sama yang dipakai Ari tapi warnanya hitam.

NINA

(senang)

Waa, sepatu.

Ari mengambil sepasang sepatu itu dan mencobanya. Ia berjalan di dalam kamar kosnya.

Ia sangat senang dan melepas sepatunya lagi. Ia memeluk sepatu itu dan sambil tiduran.

Nina mengambil kartu itu dan membacanya sambil tiduran.

NINA (V.O)
Iya, aku suka.

(beat)

Makasih ya.

126. MONTAGE - VARIOUS PLACE

  1. (LOBI HOTEL - SIANG) Nina bekerja sebagai resepsionis. Ia terlihat sedang melayani seorang tamu. Kita bisa melihat Nina memakai sepatu yang diberikan Fauzan.
  2. (PANTRY HOTEL - SIANG) Nina sedang mengobrol sambil makan siang bersama teman-temannya.
  3. (TROTOAR DEPAN HOTEL - MALAM) Nina berjalan di depan hotel. Ia tidak menggunakan sepatu yang diberikan Fauzan.

127. INT. LOBI HOTEL - SORE

Nina sedang berdiri dan di depannya ada sepasang tamu. Tamu itu memberikan kunci kepada Nina.

NINA

(senyum ramah)

Terimakasih pak.

TAMU

Sama-sama mbak.

Tamu itu meninggalkan Nina.

Nina duduk di kursinya dan mengetik di keyboard.

ELI (29)juga duduk setelah melayani tamu.

ELI

Akhirnya shift kita selesai.

NINA

Iya mbak.

ELI

Eh nin, besok temenin aku yuk.

NINA

Kemana mbak?

ELI

Temenin aku mau beli kain buat lamaran.

Nina melihat Eli.

NINA

Besok banget mbak?

ELI

Iya, kenapa? Ngga bisa ya?

NINA

(senyum canggung)

Maaf mbak, aku mau…

(senyum)

ELI

ah ~ kamu besok mau ketemu keluarga pacar kamu ya.
Maaf maaf aku lupa.

NINA

Maaf ya mbak ngga bisa nemenin.

ELI

Iya ngga apa-apa, santai.

Suara petir menyambar.

Eli melihat pemandangan di luar dari kaca hotel. Angin bertiup kencang. Langit sudah menjadi gelap.

ELI (CONT’D)

Kayaknya bakal ujan gede deh.

Nina melihat ke arah kaca hotel. Hujan turun dengan deras.

NINA

Baru diomongin mbak.
Hehe.

ELI

(tertawa kecil)

Iya ya.
Ah, kalo sampe besok masih ujan aku ga jadi beli kain ah.

Nina melihat hujan sambil tersenyum kecil.

128. INT. KAMAR KOS NINA - PAGI

HARI KECELAKAAN NINA.

Nina memakai baju yang sama dengan scene 115. Dia membuka tirai kamarnya dan melihat langit yang sudah mendung.

NINA

Kayaknya mau ujan lagi.

Nina melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 8 pagi.

NINA (CONT’D)

Berangkat sekarang aja deh.

Nina mengambil tasnya yang ada di atas meja. Tak lupa ia mengambil payung yang digantung di belakang pintu. Ia keluar kamar kosnya.



Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar