di balik layar : FIRASAT
1. 1

ACT 1

SEKUENS 1

1. INT. LORONG RUMAH SAKIT — MALAM

FADE IN

Kita hanya bisa melihat sepasang kaki yang memakai high heels merah berjalan di sepanjang lorong rumah sakit. Kita bisa mendengar ketukkan heelsnya dengan jelas daripada suara orang-orang yang sedang bicara.

Kita bisa melihat ARI (28) dari belakang. Ari memakai gaun merah dengan sebuah topi besar di kepalanya. Semua orang yang ada di sana tidak peduli dan tidak melihat Ari. Kadang tangannya menyentuh tembok dengan halus. Di depannya kita bisa melihat dokter dan perawat keluar masuk sebuah ruangan dengan gugup.

Seorang dokter berjalan dengan gugup melewatinya. Dia sedang menelpon seseorang

DOKTER

Pasien di kamar 709 kritis, pendampingnya suruh kesini. Sekarang!

Dokter dan perawat terus berjalan tanpa memperdulikan Ari.

Seorang perempuan muda datang sambil menangis. Perempuan itu masuk ke dalam ruangan 709. 

Kita bisa mendengar suara mesin EKG perlahan menjadi datar.

Dari tempat Ari kita bisa mendengar perempuan itu menangis dengan kencang.

PEREMPUAN

Ibu!!!!!!!!

Ari berhenti berjalan dan tersenyum dengan sinis.

ARI

Akhirnya,, selesai juga.

Ari kembali berjalan menyusuri lorong. Dari dalam kamar itu keluar sebuah asap hitam. Dari asap itu kita bisa sayup-sayup mendengar teriakan seperti orang yang sedang disiksa. Asap makin mendekat ke kamera

BLACKOUT

MAIN TITLE

di balik layar :

FIRASAT

2. INT. KANTOR ALAM BAKA DIVISI MIMPI DAN FIRASAT — SUBUH

FADE IN

Kantor alam mimpi terlihat ramai dengan orang-orang yang sibuk berjalan kesana kemari dan beberapa yang sedang mengerjakan pekerjaan di meja kerjanya. Ada yang sedang menempelkan cap di berkas yang bertuliskan “SELESAI”.

NEO (25) berjalan melewati meja kerja rekannya dengan membawa dua buah map di tangannya. Satu map berwarna hitam dan map lainnya berwarna coklat. Ia terlihat buru-buru. 

NASTI (25) melihat Neo dari kursi tempat duduknya dan menyapanya dengan ramah.

NASTI

Pagi Neo.

NEO

Pagi.

Neo berhenti di depan ruangan yang bertuliskan 

“KEPALA DIVISI MIMPI DAN FIRASAT”. 

Neo terlihat ragu-ragu untuk memegang gagang pintu.

Nasti yang melihatnya langsung mendekati Neo.

NASTI

Mau masuk yo?

NEO

(Terkejut)

Oh. Hmm.

Nasti membuka pintunya. Terlihat ALVIN (35) sedang duduk sambil memangku dagunya.

NASTI

(Memberikan kode)

Masuk.

Neo melihat Nasti dan memberikan senyuman yang dipaksakan.

NEO

Thank you.

Neo masuk ke dalam ruangan.

3. INT. KANTOR ALVIN - SUBUH

Nasti menutup pintu

NASTI

(Sambil menutup pintu)

Your welcome.

Neo masih terlihat gugup sambil berdiri.

Alvin melihat Neo. Alvin mengangkat tangannya seperti meminta. Neo dengan sigap meletakkan dua buah map itu ke tangan Alvin. Alvin membuka map berwarna coklat dan membacanya.

ALVIN

(Ke Neo)

Duduk.

NEO

Iya pak.

Neo duduk dengan tegang.

CUT TO

4. INT. KANTOR ALVIN - SUBUH (MOMENT LATER)

Alvin selesai membaca map coklat itu dan melemparkannya ke atas meja.

Alvin melihat Neo dengan tajam.

ALVIN

Bawa orang itu sekarang juga.

5. EXT. PANTAI - PAGI

Pantai terlihat sepi tidak ada orang. Langit terlihat masih agak gelap karena matahari belum terbit.

Ari sedang duduk disebuah kursi santai sambil mendengar lagu melalui earphone yang dipakai. Kita bisa mendengar suara lagu sayup-sayup bersamaan dengan Ari yang juga menyanyikan lagunya dengan suara yang kecil.

Ari mengambil kacamata hitam yang ada di atas meja kecil. Meja itu tepat berada di sebelah kursi Ari.

ARI

(Memakai kacamata)
Ooh, silau-silau.

Ari kembali melihat ke arah matahari terbit bersamaan dengan Neo menutupi matahari yang sudah terlihat sedikit terbit.

Ari melihat Neo.

ARI (CONT’D)

Minggir.

Neo tidak minggir.

ARI (CONT’D)

(Bicara sendiri)
Ngga punya kuping apa gimana sih?
(Beat) (Ke neo)
Minggir

Neo tetap tidak bergeser.

Ari berusaha curi-curi pandang ke matahari yang tertutup badan Neo. Ari tidak bisa melihatnya.

ARI (CONT’D)

(Bicara sendiri)
Ah sialan.
(ke Neo)
Ada apa lagi si? 

NEO

Bisa ikut saya sekarang bu?

Ari berdiri sambil menggerutu.

ARI (CONT'D)

(Menggerutu)
Ganggu orang liburan aja.

Ari melihat matahari yang sudah terbit.

Ia melihat Neo dengan kesal.

ARI (CONT’D)

Tu kan!! Gara-gara kamu saya ga bisa liat mataharinya terbit!

Ari meninggalkan Neo bersamaan dengan tangan Ari dipegang oleh Neo.

6. INT. KANTOR ALVIN - PAGI

Ari dan Neo masih di posisi yang sama seperti scene sebelumnya.

Ari terlihat dingin.

ARI (CONT’D)

Bisa lepas tangannya sekarang?

NEO

Oh, maaf bu

Neo melepaskan tangannya. Ari langsung duduk di sofa yang diduduki Neo tadi, di depannya ada Alvin yang melihatnya dengan tajam.

ARI

Good morning Alvin

Alvin menghela napasnya ketika ia melihat Ari yang masih mengenakan baju tidur.

ALVIN

Seharusnya kamu bisa pake baju yang lebih sopan kalo mau kesini.

ARI

Ah itu.

Ari melihat ke arah Neo yang masih berdiri.

ARI (CONT’D)

Ada yang ganggu liburan saya.

(Ke Alvin)

Dia tiba-tiba bawa saya kesini, padahal saya baru mau mulai liburan.

(beat)

Sangat disayangkan padahal liburan itu waktu yang paling saya tunggu-tunggu.

Alvin memberikan kode kepada Neo untuk keluar. Neo keluar ruangan.

Ari menjentikkan jarinya. Pakaiannya berubah menjadi pakaian kantor lengkap dengan jas. Ari memakai sepasang sepatu merah yang kita lihat di scene 1. Ari melihat Alvin yang masih melihatnya dengan tajam.

ARI (CONT’D)

Jadi?

Alvin menunjuk map coklat yang ada di atas meja. Ari melihat map itu.

ALVIN

Baca itu.

(beat)

Jiwa ke 824.

Ari menghela napas sambil mengambil map itu.

ARI

Perasaan saya baru libur sekitar 6 jam. Padahal perjanjian kontrak kerja yang baru bilang saya dikasih libur satu hari setelah mendampingi satu jiwa.

Ari membuka map coklat itu dan membacanya.

ALVIN

Setelah mengantar jiwa ini, kamu dikasih bonus libur 2 hari.

Ari melihat Alvin dengan antusias dan senang.

ARI

Oyaaa?? Serius? Janji

ALVIN

Iya.

(beat)

Dan juga, kalo mau liat matahari terbit liat di gunung. Karena pantai buat matahari terbenam

Ari membaca map coklat itu lagi

ARI

Iya iya iyaaa~

Di dalam map itu ada satu lembar kertas lengkap seperti sebuah CV dengan foto dan identitas .

Ari membalikkan satu lembar kertas itu. Tidak ada lembar kertas lagi di belakangnya.

ARI

Satu aja? Tumben?

ALVIN

Saya juga dapetnya itu doang.

(beat)

Udah, cepet baca.

ARI

Andika Suhandar, umur 51 tahun, tanggal kematian 24 agustus.

(beat)

Hm?

Ari melihat ke Alvin 

ARI

Bulan depan? Kok?

ALVIN

Seharusnya kamu langsung dampingi dia setelah jiwa yang kemarin, cuma karena kamu liburan 6 jam jadinya telat 10 hari.

(beat)

makanya kalo udah selesai kerja lapor dulu baru liburan.

Alvin tertawa kecil melihat Ari yang terlihat kesal.

ALVIN (CONT'D)

Lanjut.

Ari membaca berkas itu lagi.

ARI

Menikah dengan seorang perempuan bernama NANDA umur 43 tahun, punya anak perempuan 19 tahun namanya RALINE, laki-laki 16 tahun namanya LUTFI.

Alvin berjalan ke dapur kecil yang terletak di pojok ruangan.

ARI (CONT’D)

Catatan kriminal, disini tertulis melakukan kejahatan tingkat 1.

(beat)

Tahapan kematian, diawali dengan kecelakaan motor yang terjadi 10 hari yang lalu dan belum sadarkan diri hingga sekarang, kemudian berangsur membaik dan sadarkan diri sekitar 23 hari sebelum kematian, lalu dibuat tertidur kembali lagi 4 hari sebelum meninggal dan akhirnya meninggal.

Ari menutup map coklatnya.

ARI (CONT’D)

Selesai

ALVIN

(Ke Ari)

Teh?

Ari menggeleng.

Alvin memasukkan sebuah kantong teh kedalam gelas dan menyiramnya dengan air panas. Ari melihat Alvin.

ALVIN (CONT’D)

Kenapa? Ada yang kurang?

Ari membuka mapnya lagi.

ARI

Disini tertulis dia pernah melakukan kejahatan tingkat 1.
Kamu tau dia ngelakuin apa vin?

ALVIN

Bukan tugas kita ngurusin kejahatan dia. Itu urusan pengadilan tinggi.

(sadar, melihat Ari)

 Ngomong-ngomong kenapa belakangan ini kamu penasaran sama catatan kriminal jiwa-jiwa yang kamu dampingi?

ARI

Cuma penasaran… ngga lebih

ALVIN

Kerja aja yang bener, antar dia ke alam baka, terus kamu bisa liburan 2 hari, menikmati matahari terbit di pantai seperti biasanya.

Ari menghela napasnya. Ia mengambil map coklat itu dan berdiri.

ARI

Kalo begitu saya permisi dulu.

ALVIN

Kemana?

Ari menunjukkan map coklatnya dan Alvin melihatnya.

ALVIN (CONT’D)

Oh, ati-ati.

Ari berjalan menuju pintu. 

ARI

Yaa.

Arin membuka pintu dan keluar dari ruangan Alvin.



Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar