Cowok Dari Masa Depan
19. KEMBALI KE MASA DEPAN

SMASH CUT TO:

104.EXT. SMAN 2 - TERAS RUMAH PENJAGA SEKOLAH - DAY

Abid terbangun tiba-tiba dari tidurnya di bangku bambu. Pakaian yang dikenakan adalah pakaian yang dipakainya saat acara reuni.

Suara detak jantung dan nafasnya yang terengah-engah terdengar dengan sangat jelas. Terhuyung Ia berusaha bangkit dari kursi bambu itu namun tubuhnya tidak cukup kuat. 

Ia memandangi sekitarnya. Sebuah sosok yang berdiri tidak jauh dari situ tak mampu ia pandang dengan jelas pada awalnya.

Diusap-usapnya matanya sendiri untuk memperjelas pandangannya akan sosok lelaki tersebut. Setelah jelas, Ia mampu melihat sosok SOMAD (34) dengan baik.

SOMAD

Bang Abid? Ini bang Abid kan yah?

Abid memegangi kepalanya sendiri. Ia merasakan sakit kepala yang cukup mengganggu.

ABID

Situ siapa?

Somad mendekati Abid dan duduk di bangku bambu itu juga.

SOMAD

Saya teh Somad, Bang. Masih inget?

ABID

Somad? Somad anaknya Kang Kardi?

SOMAD

Nah. Itu inget. 

Abid mengedip-ngedipkan matanya berupaya memperjelas pandangannya.


105.EXT. SMAN 2 - TERAS RUMAH PENJAGA SEKOLAH - DAY

[FLASHBACK]

Somad terkena percikan air dari empang yang kotor itu. Wajahnya kesal.

[END OF FLASHBACK]


106.EXT. SMAN 2 - TERAS RUMAH PENJAGA SEKOLAH - DAY

Somad memperhatikan wajah Abid dengan seksama.

SOMAD

Abang teh ngapain tidur di sini? Acara reuninya udah selesai, bang.

Abid menghela nafas kecewa ketika menyadari bahwa pakaiannya adalah pakaian yang dipakainya saat acara reuni.

SOMAD (CONT’D)

Kenapa, bang?

ABID

Ah... Nggak... Saya tadi lagi mimpi indaaaaahh banget... eh malah kebangun...
(Beat)
O iya... Mana Abah?

SOMAD

Abah?

ABID

Iya. Kang Kardi. Tadi ada di sini ngobrol sama saya.

SOMAD

Abah ada di sini? Ngobrol sama Bang Abid??

Abid mengangguk. Somad terdiam sejenak.

SOMAD (CONT’D)

Bang, Abah teh udah meninggal udah lama. Udah 10 tahun...

ABID

Astagfirullahaladzim. innalillahiwainnailaihirojiun

Abid terbelalak dan kemudian menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

ABID (CONT’D)

Cobaan macam apa lagi ini?

Somad mencoba menenangkan Abid dengan menepuk-nepuk pundak Abid sedikit.

SOMAD

Tenang, Bang... Tenang... Abah emang suka gitu... Kadang saya juga suka liat penampakan abah di sekolah ini. Tapi ya, Abah gak pernah ganggu anak-anak SMA sini. Kayaknya cuma ke saya aja abah suka menampakkan diri.

ABID

Serius lu?

SOMAD

Serius, Bang...

Keduanya terdiam. Abid tampak berpikir keras.


107.EXT. SMAN 2 - DEPAN KELAS BIO 1 - LATER

[Slow motion]

Abid berjalan lemas melewati para pegawai event organizer reuni yang sedang membenahi peralatannya.


108.EXT. SMAN 2 - DEPAN PAPAN PENGUMUMAN - CONTINUOUS

Abid melewati papan pengumuman tanpa melihat ke arah papan pengumuman itu sama sekali. Foto Maya sudah tidak lagi terpampang di situ.


109.INT. MOBIL ABID - MOMENTS LATER

Abid mengendarai mobilnya dengan pandangan kosong ke depan.

Sebuah pesan singkat dari Ayah Abid masuk ke ponselnya. Pesan tersebut bertuliskan: “Bid, minggu depan Bapak dan Ibu mau ke Aussy. Kamu anter kami ke bandara bisa kan?” 

Abid sama sekali tidak memeriksa pesan singkat itu dan terus berkendara.


110.INT. LIFT GEDUNG APARTEMEN ABID - LATER

Abid bersandar di dinding lift yang bergerak ke atas. Pandangannya kosong. Seakan banyak hal yang harus diproses oleh otaknya.


111.INT. LORONG GEDUNG APARTEMEN ABID - CONTINUOUS

Abid keluar dari lift dengan langkah enggan. 

[slow motion - END]

Abid mengeluarkan kunci apartemennya dan memasukkan ke lubang kunci salah satu pintu apartemen.


112.INT. APARTEMEN ABID - RUANG TAMU - CONTINUOUS

Abid masuk ke dalam apartemennya yang gelap. Hanya ada satu cahaya yang mengintip dari dalam kamarnya.

Abid bertepuk tangan dua kali dan lampu di seluruh ruang tamu pun menyala secara otomatis.

Abid melihat ke sekelilingnya. Ada yang berbeda pada ruangan itu walau tidak signifikan. Tata ruangnya. Furniture nya.

Sebuah suara wanita datang dari dalam kamarnya yang lampunya menyala.

MAYA (O.S.)

Yang? Kamu udah pulang?

Abid mendekati arah suara itu dengan sangat heran. 


113.INT. APARTEMEN ABID - KAMAR TIDUR - CONTINUOUS

Abid membuka lebar-lebar pintu kamar yang tadinya hanya terbuka 10 persen. 

Terbelalak matanya ketika Ia melihat MAYA (43) sedang duduk di ranjang bersama seorang anak kecil laki-laki berusia sekitar 10 tahun yang sedang tertidur.

MAYA

Ooh... Udah pulang toh... Gimana reuninya? Anak-anak pada banyak yang dateng? Ketemu Soraya sama Yenny kan?

Abid hanya terdiam terpaku seperti patung dengan mata yang terbelalak.

Maya beralih memandang anaknya yang sedang tidur.

MAYA (CONT’D)

Duh gara-gara bocah lagi sakit, gagal deh reunian sama anak-anak. Padahal udah direncanain jauh hari... 

Maya bangkit dari tempat tidur dan berjalan ke arah Abid. 

MAYA (CONT’D)

Tapi ini juga udah turun kok demamnya... Udah lumayan...

Maya mencium pipi Abid yang masih mematung. Tangan kanan Maya menepuk pelan pipi kiri Abid. Kemudian Maya berlalu ke arah dapur.

MAYA (CONT’D)

Mau aku siapin makan, Yang?

Abid tiba-tiba terjatuh pingsan.

CUT TO BLACK.

MAYA (O.S.) (CONT’D)

(Berteriak, panik)
Yang? Sayang? Yaelah pake pingsan lagi... Yang!!! 

[MUSIC CUE: “Nirwana” by Gigi]

114.CREDIT TITLE

MONTAGE: 

1. Foto-foto kegiatan siswa-siswi SMA di tahun 1995-1996

2. Foto Maya dan Abid di tahun 1995.

3. Diakhiri dengan foto Maya dan Abid di masa sekarang. 

[Music END: “Nirwana” by Gigi]


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tengkyu Justiiiin, ceritanya bagus banget.... Sukses ya buat next storynya. Ditunggu! :)
1 tahun 4 bulan lalu