Cowok Dari Masa Depan
9. AYAH MASIH DI RUMAH

39.EXT. RUMAH ABID – DEPAN PAGAR - NIGHT

Establish rumah Abid di malam hari. Tipikal rumah menengah biasa di sebuah komplek perumahan. Abid datang dan memandangi rumahnya dari luar pagar besinya.


40.INT. RUMAH ABID - RUANG TAMU - CONTINUOUS

Abid membuka pintu rumahnya dengan perlahan. Kemudian melangkah masuk juga dengan perlahan. Dipandanginya sekeliling ruang tamunya dengan takjub. Ia merasakan sensasi nostalgia yang luar biasa.


41.INT. RUMAH ABID - RUANG TENGAH - CONTINUOUS

AYAH ABID (50) yang sedang menonton tv di ruang tengah yang semula tidak terlihat oleh Abid, menyapa Abid.

AYAH ABID

Kenapa baru pulang kamu?

Abid terkejut dan melangkah untuk melihat ayahnya lebih jelas. 

Dilihatnya ayahnya. Abid tersenyum lebar. Lalu Ia dengan cepat memeluk ayahnya di kursinya seakan sudah lama tak bertemu.

AYAH ABID (CONT’D)

Eh eh. Kenapa kamu? Tumben-tumbenan.

Abid melepaskan pelukannya dan bangkit berdiri.

ABID

Ah nggak, Pak. Gapapa. Abis dari acara ulang tahun temen, Pak.

Ayah Abid memandang heran anaknya yang sedang berlalu menjauhinya.

IBU ABID (45) keluar dari kamar.

IBU ABID

Bid, abis mandi langsung makan dulu aja ya. Baru abis itu belajar.

ABID

Iya, Bu.

Dipandangi wajah ibunya sejenak, sebelum akhirnya masuk kamar. 


42.INT. RUMAH ABID - KAMAR ABID - NIGHT

Sebelum Abid menutup pintu kamarnya, Ia sempat mengintip kedua orang tuanya di ruang tengah. Orang tuanya sedang duduk berdampingan. Walau hanya duduk berdampingan, namun gestur mereka menunjukkan bahwa mereka sedang bahagia bersama.

Abid tersenyum dan menutup pintu kamarnya.

Abid melihat-lihat sejenak keadaan kamarnya dan tersenyum kecil melihat masa remajanya kembali ke depan matanya.

Abid rebah di ranjangnya. Ditatapnya langit-langit kamarnya. Terngiang suara Anita di kepalanya.

ANITA (V.O.)

Oke. Gue jawab sekarang. Sorry Bid. Jawaban gue nggak.
(Beat)
Iyah. Anak ke-5. Gila yah?! Umur segini masih dikasi hamil aja.

Abid masih terus memandangi langit-langit kamarnya semakin dalam.

CUT TO:

43.EXT. SMAN 2 - TERAS RUMAH PENJAGA SEKOLAH - DAY

FLASHBACK:

Kang Kardi yang semula komat-kamit tak bersuara, kemudian menyebutkan mantra-mantra. 

KANG KARDI

Prak geura lumampah, geura balik nyakola deui... Prak geura balik, geura teang jodoh sajati

Kemudian Ia menyeruput kopi hitamnya dengan tangan kirinya namun tidak ditelan.

Secara tak diduga oleh Abid, Kang Kardi menyemburkan kopi dari mulutnya ke wajah Abid.

SMASH CUT TO:

44.INT. RUMAH ABID - KAMAR ABID - NIGHT

Abid terloncat dari ranjang tidurnya dan langsung berposisi duduk. 

ABID (V.O.)

Sial tuh Kang Kardi... 

Abid menyeka wajahnya yang berkeringat.

ABID (V.O.)

Geura balik nyakola deui... Geura teang jodoh sajati? 
(Beat)
Berarti gue balik ke sini untuk cari jodoh, gitu?

Abid bangkit dan mencari sesuatu di antara buku pelajarannya yang disusun di meja belajarnya. Abid menarik sebuah pas foto dari salah satu bukunya. Itu adalah pas foto Anita.

ABID (V.O.)

Berarti, gue balik ke sini untuk Anita?
(Beat)
Gue gak boleh gagal kali ini...

Diusapnya pas foto Anita tersebut.

CUT TO:

45.EXT. JALANAN KOMPLEK - NIGHT

FLASHBACK:

Abid dan Anita sedang berhadapan di tepi jalan.

ABID

Emang kenapa sih lo suka sama dia?

ANITA

Ya dia kan pinter... Gue kan dari dulu suka sama cowok pinter. Lo tau itu.

Suara Anita menggema di kepala Abid.

CUT TO:

46.INT. RUMAH ABID - KAMAR ABID - NIGHT

[MUSIC CUE: “It’s Time Now” by Iwa K.]

[Fast Motion]

Abid keluar kamar dengan cepat. Lalu kembali lagi ke kamar dengan rambut basah, tanpa baju, dan dengan lilitan handuk di pinggangnya. Abid menjauh sejenak sebelum kembali lagi sudah dengan pakaian rumah lengkap. 

Abid mengambil buku dari rak bukunya, lalu membaca buku itu di tempat tidurnya dengan posisi duduk. Jam dinding berputar dengan cepat. 

Abid ke luar kamar sejenak, lalu kembali lagi sambil membawa sepiring nasi dan lauk pauknya. Lalu Ia menulis sesuatu dengan intensitas tinggi di buku tulisnya sambil menyantap hidangannya di meja belajarnya.

Abid ke luar kamar sejenak, lalu kembali lagi. Abid mengambil buku lain dari rak bukunya, dan membacanya di meja belajarnya. Ia garuk-garuk kepala.

Abid mengambil buku lain lagi dari rak bukunya, lalu membaca buku itu di tempat tidurnya dengan posisi terlentang. Lalu Abid mengambil buku lain dari rak bukunya, dan membacanya juga di meja belajarnya. Ia menjambak-jambak rambutnya. 

[Fast motion - End]

Saking kesalnya dilemparkannya buku itu ke dinding dan hampir mengenai jam dinding yang saat itu menunjukkan pukul 04.15. Suara adzan subuh pun terdengar.


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar