BONGKAH
7. 7

Juring menyengir, ia masuk ke dalam barisan paling ujung. Bang Haji melihat para tamu yang menari di hadapannya, ia mengangguk-angguk menikmati lagu. 

Haji Blackpink mengambil salah satu gelas berisi teh yang dibawa Debot, ia meneguk air beberapa kali. Kita melihat Ko Kaseng, Rio, Ben, Jasman dan Juring sedang memperagakan gerakan meloncat. 

Bang Haji meletakkan kembali gelas ke tempat semula. Ketika itu Ko Kaseng, Rio, Ben, Jasman, dan Juring akan meloncat lagi mengulangi gerakan sebelumnya.

Mata Haji Blackpink mendadak besar melihat tamu-tamunya akan meloncat, dan kedua tangannya ia gerak-gerakkan dari kanan ke kiri.

Kelima tamu itu masih tetap meloncat dan memutar ke belakang berulang kali sambil tertawa, mereka tidak melihat isyarat yang ditunjukkan Bang Haji.

JASMAN

(tertawa)

Koko putarannya salah, ke kiri, Ko, bukan ke kanan.

KO KASENG

Saya ikut alah putalnya si Lio.

Rio tertawa menutup mulutnya dengan tangan. Haji Blackpink menggeleng-geleng melihat mereka semua.

JASMAN

(tertawa)

Rio sesat mutarnya, Haha.

RIO

Gak hapal gerakannya, masih

Haji Blackpink memotong perkataan Rio.

HAJI BLACKPINK

(teriak)

Sudah! Berhenti!!!

Semua tamu langsung berhenti menari, Juring yang menyengir langsung menyembunyikan giginya.

DEBOT

Kenapa, Bang? 

HAJI BLACKPINK

(memandang semuanya)

Sudah dari tadi aku suruh orang-orang ini berhenti! (BEAT) Tapi mereka masih saja lanjut, bahkan kalian sambil ketawa. Apa yang lucu?

Tiba-tiba Haji Blackpink berdiri dari duduknya.

HAJI BLACKPINK (cont’d)

Hah? Apanya yang lucu? Apa?!

Haji Blackpink menuju ke halaman rumah yang kosong. Juring, Rio, Koko, Ben, Jasman, dan Debot saling berpandangan, lalu mereka memperhatikan Bang Haji.

HAJI BLACKPINK

Menurut kalian itu menghibur? Hah?

Debot, Juring, Rio, Jasman, dan Ben semakin bingung.

JASMAN

(berbisik)

Kenapa beliau? Bukannya tadi senang melihat kita?

Tidak ada yang menjawab pertanyaan Jasman, semuanya fokus melihat Haji Blackpink.

KO KASENG

Bang Haji, maaf! Tadi kami tidak tau kalau Bang Haji suluh belhenti!

HAJI BLACKPINK

Kalian memang mau buat aku gila, kan?

Haji Blackpink menelentangkan tubuhnya di atas tanah, tampak kedua kakinya mengais-ngais tanah agar badannya bisa berputar seperti jarum jam.

Debot dan Ko Kaseng mendekati Haji Blackpink. Ben, Jasman, Rio, dan Juring mengikuti dari belakang.

HAJI BLACKPINK

(merengek seperti balita)

Matikan lagunya.

Rio merogoh kantong kemejanya, mengeluarkan hp dan menekan-nekannya cepat, lagu Blackpink pun mati.

Debot jongkok dan berusaha untuk menenangkan suaminya, ia memegang tangan Haji Blackpink, namun Bang Haji dengan cepat menepis tangan Debot.

HAJI BLACKPINK

(masih merengek)

Kan aku sudah suruh berhenti, kenapa masih dilanjut juga?

Haji Blackpink menangis histeris seperti anak kecil.

DEBOT

Iya, iya. Sudah jangan nangis, mereka tak akan pernah melakukannya lagi.

Mendengar pernyataan Debot, tangisannya terhenti.

HAJI BLACKPINK

(memelas)

Janji?

DEBOT

Iya. (BEAT) Sekarang masuk ke rumah, ya. Bajunya jadi kotor.

Haji Blackpink memandang tamu-tamunya secara bergantian, mereka semua mengangguk meyakinkan. 

Sesaat kemudian Haji Blackpink berusaha duduk, Debot, Ko Kaseng, Jasman, dan Ben membantu Haji Blackpink untuk berdiri.

Terlihat Juring mencuri-curi pandang kepada Rio, ketika Rio melihatnya, Juring langsung menyengir.

 CUT TO:

32. INT. KAMAR DEBOT – SIANG

Kita melihat Debot tengah sujud melaksanakan sholat di samping tempat tidur. Di atas kasur terlihat Haji Blackpink terbaring lemah, matanya terpejam.

Debot bangkit dari sujud, ia langsung melihat suaminya. Haji Blackpink terbangun, memandang Debot.

HAJI BLACKPINK

Ha, sudah siap sholatnya?

DEBOT

Sudah, Bang.

HAJI BLACKPINK

Bukannya tadi masih sujud? Belum salam, kan?

DEBOT

Tadi itu sujud sahwi, Bang.

HAJI BLACKPINK

Oooh, Abang kira masih sholat.

Haji Blackpink kembali memejamkan mata. Debot tersenyum memandang suaminya.

 CUT TO:

33. INT. KAMAR DEBOT – MALAM

Tampak Haji Blackpink tidur menyamping menghadap meja, tiba-tiba matanya terbuka perlahan. Ia seperti menelan ludah, lalu memegang lehernya.

POV HAJI BLACKPINK:

Gelas bening di atas meja terlihat kosong. Ia membalikkan badan, di sampingnya ada Debot yang sedang tertidur pulas dengan mulut yang ternganga. 

Haji Blackpink duduk perlahan dan turun dari tempat tidur. Ia mengambil gelas kosong di atas meja, dan menuju ke pintu dengan membawa gelas tersebut.

Ketika ia memegang gagang pintu, terdengar bunyi tiang dipukul satu kali, Haji Blackpink pun menunda untuk membuka pintu, ia coba mendengarkan bunyi tersebut sampai tuntas.

“Tiing..” tiang dipukul lagi.

“Tiing..” tiang dipukul untuk yang ketiga kalinya.

Suara tiang dipukul pun menghilang seketika. 

HAJI BLACKPINK

Subuh masih dua jam lagi.

Haji Blackpink lanjut menekan gagang pintu.

 CUT TO:

34. INT. DAPUR RUMAH DEBOT – MALAM

Sebuah teko plastik yang dipegang Haji Blackpink sedang menuangkan air ke dalam gelas kaca hingga gelasnya penuh. Teko pun diletak Haji Blackpink di atas meja kayu tak jauh dari tempat ia berdiri.

Dengan cepat Haji Blackpink meneguk air di dalam gelas hingga habis. Ia kembali menuangkan air dari teko ke dalam gelas, dan meminum airnya lagi.

POV HAJI BLACKPINK:

Dinding di hadapannya terdapat bayangan orang sedang meloncat-loncat dan memutarkan badan seperti gerakan tari Blackpink, ketika bayangan tersebut berputar, kita melihat bayangan itu berperut besar.

Mata Haji Blackpink terbelalak melihat bayangan itu. Refleks ia melemparkan gelas yang ia pegang pada bayangan di dinding dapur. Bayangan tadi langsung hilang ketika gelas yang dilempar tepat sasaran.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar