ANOTHER STORY OF PRINCESS
1. Episode 1 Part 1

 Opening song : Lepaskan diriku – J-Rocks


ANOTHER STORY OF PRINCESS


EPISODE 1


FADE IN :


1. INT. RUMAH SAKIT - SORE

Aden dan Bu Risma mengantar Pak Ramdan menuju ruang IGD.

Dokter dan perawat membawa Pak Ramdan masuk ke dalam ruang IGD, sementara Bu Risma dan Aden menunggu di luar ruangan. Bu Risma menangis tersedu, Aden memeluk menenangkannya.


CUT TO :


2. INT. CAFÉ – SORE

Kaisar sedang bermain billiard bersama teman-temannya.


BCU: PONSEL KAISAR MENYALA-NYALA DI SUDUT MEJA.


CUT TO :


3. INT. RUMAH SAKIT. RUANG RAWAT PAK RAMDAN – MALAM

Kaisar baru saja datang, disusul Tara yang lalu menutup pintu dari dalam. 

Aden dan Bu Risma menoleh melihat Kaisar dan Tara. 

Kaisar dan Tara lalu menghampiri Pak Ramdan.


BU RISMA

Kaisar ... kamu dari mana aja?


KAISAR

(menghampiri Pak Ramdan)

Papa masih belum siuman?


BU RISMA

Belum.

(kembali melihat Pak Ramdan)


Kaisar sedih melihat kondisi Pak Ramdan.


CUT TO :


4. INT. RUMAH KELUARGA PAK RAJA– SORE 

ESTABLISH – RUMAH KELUARGA PAK RAJA

Pak Raja sedang makan, sementara Putri duduk di sofa ruang keluarga sambil membaca majalah.  


PAK RAJA

Papa mau ke rumah sakit.


PUTRI

(lalu menoleh melihat Pak Raja)

Siapa yang sakit, Pa?


PAK RAJA

Pak Ramdan.

(bergegas meneguk kopinya)


PUTRI

Emangnya Pak Ramdan itu saudara Papa darimana sih?
Kok sampe segitunya?


PAK RAJA

(meletakkan cangkirnya)

Dia itu sahabat papa dari kecil.
Susah seneng kita sama-sama.
Mulai dari sama-sama belum punya apa-apa sampai sebesar ini.
Dia udah kayak kakak Papa sendiri.

(jeda)

Udah. Papa mau pergi dulu. 
Kamu di rumah aja ya ....
Besok kan udah masuk sekolah.
Siapin keperluan kamu.
Kalau butuh apa-apa minta sama Bibi.

(meraih tas, melangkah pergi)


PUTRI

Iya, Pa.
Kayak Putri nggak pernah sekolah aja.

(mengalihkan pandangan, lalu kembali melihat majalah)


Pak Raja tersentak menghentikan langkah, kembali melihat Putri.


PUTRI

(lalu melihat Pak Raja)

Lagian kemarin-kemarin Putri cuma jalan-jalan.
Bosen di rumah terus.


PAK RAJA

(menghela napas)

Oke. Papa jalan dulu.

(lalu pergi)


Putri kembali sibuk dengan majalahnya.


CUT TO :


5. INT. RUMAH PAK RAJA. KAMAR PUTRI - SORE

Putri menggunting gambar-gambar properti menarik yang ada di majalah, lalu menempelkannya ke sebuah papan. Dia menambahkan catatan dan tulisan warna-warni sebagai hiasannya.

Putri tersenyum senang saat memajang vision board buatannya di dinding.


CUT TO :


6. INT. SEKOLAH PUTRI. KELAS PUTRI – PAGI

ESTABLISH - SEKOLAH PUTRI

Putri memperkenalkan diri di depan kelas.


PUTRI

Nama saya Kyla Putri Miranda.
Umur saya 17 tahun.

(lalu menoleh melihat Bu Alifah)


BU ALIFAH

(tersenyum melihat Putri)

Putri, kamu bisa duduk di bangku yang masih kosong ya ....


CUT TO :


Putri melangkah mencari tempat duduk.


CAROLIN

Putri ... duduk di sini aja!

(menunjuk bangku kosong di sebelahnya)


PUTRI

(melihat Carolin)

Bando lo nggak cocok sama rambut lo.
Gue nggak suka deket-deket sama orang yang nggak fashionable.


Carolin dan murid-murid lain tersentak mendengar komentar Putri. 

Putri memperhatikan satu per satu wajah yang melihatnya, lalu memutuskan duduk di sebelah Justin yang terlihat cool.


PUTRI

Hai ....
Gue Putri.

(tersenyum, mengulurkan tangan pada Justin)


JUSTIN

(menjabat tangan Putri)

Hai Ciiin! Eike Justin, biasa dipanggil Jess ....

(lalu tersenyum lebar)


PUTRI

(buru-buru menarik tangannya, lalu mengalihkan pandangan)

Ih! Nggak ada yang beres!

(tidak habis fikir)


JUSTIN

Lo nggak suka sama Carolin ya?
Gue juga enggak suka.
Dandanannya itu geje banget.
Udah rambut kribo, masa pake bando kelinci?
Udah kayak kelinci keluar dari semak-semak aja, ya khan?
Ih! Amit-amit!
Elo liat padahal gue udah sering berkoar-koar ....
Check IG gue!


Putri kembali melihat Justin, masih dengan tatapan miris.


JUSTIN

Check IG gue, Ciin ....
Bandonya bagus-bagus ....
Cocok buat rambut kribo, rambut gimbal, semuanya ada.

(menunjukkan foto-foto bando yang ada di ponselnya pada Putri)

Home made loh, Cin ... cucok deh pokoknya.


BU ALIFAH

(geram melihat Justin) 

Justin!!


Justin dan Putri menoleh melihat Bu Alifah.


BU ALIFAH

(berjalan menghampiri Justin, lalu merampas ponselnya)

Kamu kira ini pasar tanah abang apa pake buka lapak segala?!


JUSTIN

Saya cuma kasih info kok, Bu ....

(memelas melihat Bu Alifah)


BU ALIFAH

Sekali lagi kamu jualan di jam pelajaran, Ibu jahit mulut kamu!


JUSTIN

Jangan, Bu ... sakit ....


Murid-murid lain menertawainya, sementara Putri mengedarkan pandangan ke sekeliling, mencari kursi kosong. Dia tersenyum saat menemukannya.


CUT TO :


Dwi Ajeng melihat Putri duduk di sebelahnya.


PUTRI

Hai.

(tersenyum melihat Dwi Ajeng) 


DWI AJENG

(tersenyum masam) 

Hai.


FADE IN :


7. INT. SEKOLAH PUTRI. KELAS PUTRI – SIANG

Saat pergantian jam pelajaran, suasana kelas mulai riuh, karena guru belum datang. 

Putri duduk, melihat Dwi Ajeng bercerita. 


DWI AJENG

Jadi ... setelah lama bolak-balik Jakarta-Solo ... akhirnya ... papa memutuskan .... 

(dengan perlahan) 


PUTRI

(menopang dagu mendengar penjelasan Ajeng, tampak bosan) 

Bisa dikencengin nggak?? 


DWI AJENG

Apa? 


PUTRI

Speed lo kalo ngomong?? 


DWI AJENG

Jadi ... setelah lama bolak-balik Jakarta-Solo ...!

(mengeraskan suaranya) 


Beberapa anak yang duduk di dekat Putri dan Dwi Ajeng menoleh melihatnya. 

Putri melihat teman-teman yang sedang melihatnya, lalu kembali melihat Dwi Ajeng dengan tatapan payah, menutup wajah dengan tangan sebentar.


DWI AJENG

(melihat teman-temannya sebentar, lalu kembali melihat Putri) 

Apa toh?? 


PUTRI

Speed ... bukan volume?? 

(geregetan melihat Dwi Ajeng)


DWI AJENG

(tersentak bingung) 

Emang beda ya? 


Putri membuang pandangan tidak habis fikir.


CUT TO :


8. EXT. SEKOLAH PUTRI. DEPAN KELAS PUTRI – SIANG

Putri dan teman-temannya baru saja keluar kelas.


DWI AJENG

Kita ke kantin yuk!


Putri ikut saja.


CUT TO :


9. INT. SEKOLAH PUTRI. KANTIN – SIANG

Putri membawa makan siangnya, lalu duduk di satu kursi.


DWI AJENG

Eh! Jangan di situ!


PUTRI

Kenapa?

(heran melihat Dwi Ajeng)


DWI AJENG

Itu tempat duduknya Kaisar and the gank!

(menarik tangan Putri)


PUTRI

(melepaskan tangannya dari Dwi Ajeng) 

Apaan sih? Udah duduk aja ....


DWI AJENG

Putri ... jangan cari masalah deh.
Kaisar itu anaknya pemilik sekolah ini,
Tuan Ramdan Dewangga.
Dia itu udah dari lahir pesen duduk di sini,
Jadi nggak ada seorang pun yang boleh-

(berbicara dengan tempo yang cepat) 


PUTRI

(tidak habis pikir)

Berisik lo!

(lalu kembali menyantap makanannya)


Dwi Ajeng lalu makan roti sambil manyun, tapi tidak lama kemudian dia tersedak, menepuk-nepuk pundak Putri.

Putri menoleh, lalu melihat apa yang dilihat Dwi Ajeng.

Kaisar, Flo, dan Aron berdiri di belakang, tidak suka melihat Putri.

Putri melihat Kaisar sebentar, lalu mengembalikan pandangan, melanjutkan makan.


KAISAR

Heh!


Putri masih melanjutkan makan.


KAISAR

Lo budek ya?


PUTRI

(menoleh melihat Kaisar dengan tatapan heran)

Ngomong sama siapa sih?


KAISAR

Udah budek ... bego lagi.


Putri tersentak.


KAISAR

Ya sama lo lah!


PUTRI

(berdiri, protes)

Nama gue bukan Heh!


KAISAR

Trus ... emang lo fikir kita pernah kenalan?
Terserah gue mau manggil lo apa.


Putri menoleh melihat Dwi Ajeng yang diam-diam melangkah pergi.


ARON

(menarik Dwi Ajeng)

Hei, mau kemana lo?


DWI AJENG

Maaf .... 
Aku nggak ikut-ikut.


PUTRI

(menoleh melihat Kaisar)

Oh ... elo yang namanya Kaisar?


KAISAR

Lo anak baru ya sampe baru tau siapa gue?


PUTRI

Emang setenar itu ya jadi anak pemilik sekolah? 
Sampai semua orang harus tau nama lo?


KAISAR

(menunjuk Putri, geram)

Jaga mulut lo!
Asal lo tau,
Siapapun yang berani ngelawan gue, 
Nggak akan bertahan lama di sekolah ini!


PUTRI

Oh ya??

(mengalihkan pandangan, merendahkan, sembari membenarkan poninya)


FLO

Heh! Jangan sok cantik lo!

(mendorong bahu Putri)


PUTRI

Eh, apaan sih main dorong-dorong segala!

(kesal melihat Flo)


FLO

Elo tuh ...!
Lo pergi dari tempat kita sekarang, atau lo-

(mengambil segelas juice milik Putri)


Putri mengambil juicenya. Semua tersentak melihatnya. 

Putri lalu meletakkan juice itu di meja, kembali melihat Kaisar.


PUTRI

Kaisar ....
Asal lo tau ....
Lo udah ngelakuin sebuah kesalahan besar.


Kaisar tersentak.


PUTRI

Seharusnya lo menyambut gue dengan senyuman ramah.
Bukan penghinaan kayak gini!


KAISAR

Maksud lo?


PUTRI

Gue ... Putri.
Anak dari Pak Raja Galih Pratama,
Orang yang bantuin bokap lo ngelunasin hutang-hutangnya.


Semua kembali tersentak. Kaisar diam sejenak.


KAISAR

(tersenyum, lalu tertawa terbahak-bahak)

Trus ... lo fikir lo bisa nantangin gue di sini?


Putri tersentak lagi. 


KAISAR

Mau lo anaknya presiden kek ....
Gue nggak peduli!
Siapa nama lo tadi?
Putri??

(menggeleng tidak habis fikir)

Ternyata lo bener-bener ngerasa seperti tuan putri ya?
Tuan putri cemen yang berlindung di bawah kekayaan orang tua.


Putri bertambah geram.


KAISAR

Tuan putri yang terhormat ....
Gue nggak kenal sama bokap lo.
Dan semua orang yang berhubungan sama bisnis bokap gue, gue juga nggak mau tau.
Ini urusan elo sama gue!


PUTRI

Okey!
Kalo gitu kita selesain berdua!
Gue nantang elo balapan!


KAISAR

Balapan??

(hampir tertawa)

Balapan apa, hah?
Balap karung??


Gank kaisar tertawa mendengarnya. Sementara murid-murid yang ada di sekitarnya masih memerhatikan, terlihat penasaran.


PUTRI

Mobil lah ....
Berani nggak lo?


KAISAR

Heh ... mestinya gue yang nanya.
Lo sadar nggak ngomong gitu?
Anak kemarin sore nantangin gue balap mobil!

(melihat teman-temannya sebentar, tampak meremehkan)


FLO

Putri!
Mendingan lo pindah ke meja lain, trus makan yang kenyang, habis itu minum obat ya ....
Kayaknya otak lo udah mulai hang tuh.


PUTRI

(kesal melihat Flo, lalu kembali melihat Kaisar)

Kalo gue menang ....
Elo nggak boleh ngatur-ngatur gue lagi.
Daerah kekuasaan lo dan apapun peraturan yang lo buat nggak berlaku buat gue!


KAISAR

Dan kalo gue yang menang ....
Lo harus jadi pengikut gue!
Emm ... bukan-bukan.
Maksud gue, pembantu Kaisar and the gank.


Putri dan Dwi Ajeng tersentak.


KAISAR

Lo harus tunduk sama peraturan yang gue buat!


PUTRI

Tapi dengan satu syarat ....


KAISAR

Kenapa pake syarat segala?
Lo takut kalah?


PUTRI

Eh! Asal lo tau ....
Gue nggak akan kalah!
Gue cuma mau kesepakatan kita cuma berlaku di sekolah.


KAISAR

Oke!
Gue masih punya hati kok ....
Sekarang beresin makanan lo, 
Lo pindah!


Putri menatap kesal Kaisar, lalu pergi.


KAISAR

(tidak suka melihat Putri)

Chh!

(membuang pandangan)

Dia pikir dia siapa?!

(lalu duduk di kursinya)


Dwi Ajeng membereskan makanan Putri, agak takut melihat Kaisar.


KAISAR

Apa liat-liat?!


Dwi Ajeng lekas-lekas mengalihkan pandangan, lalu pergi sambil membawa makanan Putri.

Kaisar tidak habis fikir melihatnya.

Gank Kaisar lalu ikut duduk.


CUT TO :


Cassandra tertegun melihat Putri lewat.


CUT TO :


10. INT. SEKOLAH PUTRI. KANTIN – SIANG


DWI AJENG

Putri .... tunggu! 
Ini makanan lo ....

(mengejar langkah Putri)


PUTRI

(kesal)

Buang aja!
Males gue.


DWI AJENG

Dibuang??

(melihat makanan itu, lalu meletakkannya di meja, kembali membuntuti Putri)


CUT TO :


11. EXT. SEKOLAH PUTRI. DEPAN KELAS PUTRI LT 3 – SIANG

Putri dan Dwi Ajeng bersandar di pagar tembok depan kelas.


DWI AJENG

Put .... elo serius mau balap karung sama Kaisar?
Eh! Maksud gue balap mobil?


PUTRI

(melihat Dwi Ajeng, lalu memandang jauh ke depan lagi)

Lo kira gue tadi bercanda apa?
Lo liat kan gimana dia nginjek-nginjek harga diri gue?


DWI AJENG

Tapi Putri ....
Kalo lo kalah ... lo bisa jadi pembantunya.
Itu lebih menyedihkan lagi Putri ....


PUTRI

Lo ngeraguin kempampuan gue?

(kesal melihat Dwi Ajeng)


DWI AJENG

Bukannya gitu ....
Gue cuman ngasih saran ... supaya lo mikir lagi sebelum ....


PUTRI

Sebelum apa?!


DWI AJENG

Nggak jadi deh.
Terserah lo.

(takut, mengalihkan pandangan)


PUTRI

Gue pasti menang.


CASSANDRA

Gue salut sama lo..


Putri menoleh melihat Cassandra yang baru datang, Dwi Ajeng juga melihatnya.


CASSANDRA

(berhenti, lalu melihat jauh ke depan)

Selama ini belum ada yang berani sama Kaisar.
Tapi Kaisar juga bukan lawan yang gampang.


PUTRI

Lo bercanda?

(hampir tertawa)

Baru gue aja?
Tampang lo garang begini nggak berani ngelawan Kaisar??


CASSANDRA

(melihat Putri sebentar)

Gue bukan orang yang suka keributan.
Selama dia nggak gangguin gue, ya gue nggak bakal ganggu dia.
Tapi ... liat keberanian lo ....
Gue yakin, lo bukan orang yang asal ngomong aja.


PUTRI

Pastinya ....

(tersenyum simpul)

Kita liat aja nanti.


CUT TO :


12. EXT. JALANAN - MALAM

Putri dan Kaisar bersiap balapan mobil. Di sekitarnya banyak penonton yang mulai riuh bersorak untuk mereka. 

Putri membalikkan jempolnya mengejek Kaisar dari jauh. 

Kaisar kesal melihatnya, segera masuk ke dalam mobil. 

Putri lalu masuk ke dalam mobilnya.

Balapan pun dimulai. Mobil Kaisar dan Putri melesat melintasi jalanan sepi.

Putri masih memimpin. Kaisar mempercepat laju mobilnya, tapi Putri tetap di depan.


KAISAR

Sial!


CUT TO :


Putri masih fokus menyetir.


LONG SHOT: KAISAR MENCOBA MENYALIP PUTRI, TAPI PUTRI SELALU BERHASIL MENGHALANGINYA.


Mobil Putri sampai lebih dulu di garis finish. Mobil Kaisar sampai beberapa detik kemudian. 

Flo, Aron, dan penonton lainnya terperangah.

Beberapa penonton yang lain mulai bersorak senang.

Putri melegakan pernafasannya, lalu melihat Cassandra.


POV PUTRI : CASSANDRA BERDIRI DI SATU SISI SAMBIL BERSEDEKAP, TERSENYUM MELIHAT PUTRI. 


Putri lalu melihat Kaisar keluar dari mobilnya.


CUT TO :


Putri dan Kaisar berdiri berhadapan.


PUTRI

Kaisar yang terhormat, lo nggak lupa kan sama kesepakatan kita?

(tersenyum penuh kemenangan)


KAISAR

Gue inget kok ....

(tersenyum menepuk bahu Putri, lalu melangkah pergi) 

Oh iya.

(menghentikan langkah, kembali melihat Putri)

Lo lagi beruntung aja hari ini.


Putri tersentak melihat Kaisar yang kini tersenyum meremehkan.


PUTRI

(menghampiri Kaisar)

Nggak ada keberuntungan tanpa alasan!
Kalo lo sebut ini keberuntungan, lo tau kenapa keberuntungan memihak gue?
Karena selama ini yang berlindung di bawah kekayaan orang tua itu lo, bukan gue!

(kesal, lalu pergi)


Kaisar tidak habis fikir melihat Putri.


CUT TO :


13. INT. CAFÉ - MALAM

Putri dan Cassandra duduk di satu sudut ruangan.


PUTRI

Hmm ... Hot chocolate kesukaan gue ....

(tersenyum, lalu minum)


CASSANDRA

Siapa yang ngajarin lo balapan?


PUTRI

Kakak.


CASSANDRA

Bukannya lo anak tunggal?


PUTRI

Kakak tiri gue ... kan nyokap nikah lagi.


CASSANDRA

Oh ... dia pembalap?


PUTRI

Bukan.
Kalo luang aja dia balapan.
Gue balapan cuma sama kakak aja, nggak pernah ikut pertandingan.


CASSANDRA

(tersentak)

Dan lo dengan PD nya nantangin Kaisar??


PUTRI

Habis dia nyebelin ....
Pengen gue cakar-cakar aja tuh mukanya!


CASSANDRA

Gila lo!

(tertawa, mengalihkan pandangan)

Oh iya,

(kembali melihat Putri)

Lo pasti ada rencana ngerayain kemenangan lo, kan?


Putri tidak mengerti maksud Cassandra.


CASSANDRA

Gue bakal kasih tau peraturan apa aja yang udah Kaisar buat.


PUTRI

(tersenyum lebar melihat Cassandra)

Kayaknya lo udah mulai suka keributan nih?


CASSANDRA

(tersenyum)

Gue cuma pengen tau aja reaksinya dia.


Putri mengalihkan pandangan, tersenyum memikirkan sesuatu.


CUT TO :


14. INT. RUMAH KELUARGA PAK RAMDAN. KAMAR ADEN – PAGI BUTA

Aden sedang belajar.

SFX : Suara mesin mobil Kaisar.

Aden terusik, terfikir sesuatu.


CUT TO : 


15. INT. RUMAH KELUARGA PAK RAMDAN - PAGI BUTA

ESTABLISH – RUMAH KELUARGA PAK RAMDAN.

Kaisar baru saja menutup pintu rumah dari dalam, lalu berjalan melewati ruang keluarga.


ADEN

Kakak darimana aja?


KAISAR

(menghentikan langkah, menoleh melihat Aden)

Bukan urusan lo.

(lalu kembali melanjutkan langkah)


ADEN

Sampai kapan kakak nggak punya tanggung jawab kayak gini?


KAISAR

(berhenti lagi, berbalik melihat Aden) 

Heh! Lo mulai songong ya sekarang?!


ADEN

Papa jatuh bangun ngurusin perusahaan dan kakak cuma seneng-seneng di luar sana.


Kaisar tersentak.


ADEN

Harusnya kakak sadar .... 
Lihat kenyataan keluarga kita sekarang.
Berhenti hidup foya-foya.
Karena nanti kakak yang dipercaya buat gantiin papa.


KAISAR

(mendekat, menatap Aden)

Lo nggak berhak ngatur hidup gue!
Bukannya elo yang selama ini pengen jadi penerus papa?
Kalo gue sadar dan berhenti hidup foya-foya .... 
bukannya itu ngancam keberadaan lo??


ADEN

Aku nggak seambisi itu, Kak.


KAISAR

Gue bisa lihat itu dari mata lo.

(tersenyum sinis, lalu menepuk bahu Aden)

Belajar yang rajin ....

(lalu melangkah pergi)


Aden kesal.


KAISAR

Oh iya,

(kembali melihat Aden)

Karna lo kepo banget sama perusahaan ....
Pasti lo tau ... siapa Pak Raja Galih Pratama.


ADEN

Kenapa?


KAISAR

Siapa sih dia sebenernya?


ADEN

Calon mertua kakak?


Kaisar tersentak, sementara Aden pergi.


KAISAR

(menghentikan Aden)

Heh! Maksud lo apa?


ADEN

(berhenti, lalu melihat Kaisar)

Pak Raja yang melunasi hutang-hutang perusahaan, bantuin bisnis papa. Dia sahabat papa dari kecil.
Papa bilang, mau jodohin kakak sama putri tunggalnya.
Sebagai ucapan terima kasih, bentuk persahabatan, juga buat memperkuat bisnis keluarga.


KAISAR

Apa??!!



Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar