6. Hipokrit

FADE IN:

INT. KAMAR TIDUR FARAH — NIGHT

Farah sudah sampai di rumah dan sedang berbaring di kasurnya tanpa berganti pakaian. Farah menangis sambil membaca ulang semua pesan yang dikirim orang suruhannya.

INSERT (ISI CHAT):

  1. Farah: Tolong awasi suami saya, dan kabari kapan dia meninggalkan kantor. (pukul 08.00)
  2. Mata-mata: Baik bu. (pukul 08.02)
  3. Farah: Lapor bu, Pak Hastu sepertinya akan pulang dari kantor. (pukul 18.30)
  4. Mata-mata: Lapor bu, ternyata Pak Hastu tidak menuju ke rumah. Mobilnya sempat berhenti di lobi apartemen, dan Pak Hastu masuk ke dalam. Apakah saya harus ikut masuk bu? (pukul 19.10)
  5. Farah: Lakukan Segera! (pukul 19.11) FLASHBACK SAAT FARAH DI RUMAH SAKIT, SESAAT SEBELUM MEREKA BERANGKAT KE RUMAH MAMANYA KEYKAN.
  6. Mata-mata: Baik bu. (pukul 19.12)
  7. Mata-mata: Bu, saya berhasil menemukan Pak Hastu, dia disambut seorang wanita, saya ikut masuk di lift yang Pak Hastu naiki, tapi setelah itu mereka masuk kamar, jadi saya tidak bisa memantau lebih jauh lagi. (pukul 19.30)
  8. Farah: Oke cukup, pergi sekarang! (pukul 19.31) FLASHBACK SAAT FARAH DI RUMAH SAKIT, SESAAT SEBELUM MEREKA BERANGKAT KE RUMAH MAMANYA KEYKAN.
  9. Mata-mata: Sepertinya foto ini (Hastu dan seorang perempuan memasuki kamar apartemen) akan cepat viral jika saya teledor, mohon biaya penyelidikannya diperbesar agar rahasia ini tetap aman ya bu. (pukul 21.30) FLASHBACK SAAT FARAH DI MOBIL MAMA KEYKAN, HENDAK MEMBAWA ANYA KE RUMAH SAKIT.

CUT TO:

Tangis Farah semakin menjadi, setelah melihat foto yang dikirim suruhannya itu.

FARAH
Kamu tuh kenapa sih mas?! Kamu kenapa jadi jahat banget kayak gini?! Aku salah apa?!

Notifikasi pesan masuk dari Keykan, berisi foto dia dengan babysu di rumah sakit.

KEYKAN (CHAT)
Alhamdulillah babysu udah di gue guys. Nyokap nyusul, ngajak di Lusi. Tapi Lusi gue suruh balik aja tadi, tadipada bikin enek! You guys cepetan akur ya, Rah tadi Anya gak ada maksud apa-apa kok, keceplosan aja dia saking semangatnya bahas Lusi. Just take it easy and be nice both.

Farah memperbesar foto babysu yang baru saja dikirim Keykan, lalu ia melirik foto keluarganya yang terpajang besar di dinding kamar. Terlihat foto Zein yang tidak semanis foto babysu di sana. Farah lalu semakin menangis dan terpuruk. Jarum jam sudah menunjukkan pukul 12 malam, tapi Hastu belum juga pulang. Farah membuka instagram Hastu, namun tidak ada aktivitas sosial apapun. Yang ada justru postingan Keykan dengan babysu. Farah lalu mengunjungi feed instagram Keykan yang mayoritas isinya adalah babysu.

FARAH
Kenapa sih key? Kenapa semenjak kenal lu, hidup gue gak sebahagia dulu?! Kenapa juga lu harus selalu pamerin bayi lu yang sempurna itu di instagram?! Gue capek ya key! Sumpah gue capek pura-pura bahagia di depan lu dan Anya yang sempurna!

CUT TO:

INT. KAMAR RAWAT INAP VIP REYKO — NIGHT

Reyko, Babysu, dan Mama Keykan sedang tertidur. Keykan masih asik main ponsel, tapi tiba-tiba dia mengalami semacam serangan jantung, rasa sesak yang diimbangi kekagetan tanpa sebab. Keykan lalu mencoba mengatur napasnya, tapi belum lama dari itu; babysu mendadak muntah cairan, lalu menangis hebat dalam gendongan Keykan. Reyko dan Mama Keykan pun terbangun.

KEYKAN
Ya ampun nak? Kamu kenapa?
MAMA KEYKAN
Kenapa babysu?
KEYKAN
Muntah mah, padahal tadi lagi tidur anteng-anteng. Tiba-tiba dia muntah dan nangis.
REYKO
Coba bawa ke sini!

Keykan berjalan mendekati ranjang. Babysu masih menangis.

KEYKAN
Tolong pegang dulu pah, aku mau ambil tisu basah.
REYKO
Kamu kenapa sayang? sakit ya? cup cup cup.
MAMA KEYKAN
Mama coba tanya suster ya, ada dokter apa aja yang bertugas malam ini.
KEYKAN
Makasih mah.

CUT TO:

INT. KAMAR TIDUR FARAH — NIGHT

Farah memperbesar satu-satu foto babysu di feed Keykan dengan tatapan yang penuh dengki. Farah terlihat cukup depresi dengan dirinya sendiri. Dan saat pergerakan tangannya semakin cepat membuka foto-foto babysu yang diiringi dengan tremornya tangan, berantakannya kerudung, dan desah tangis yang semakin tak beraturan; tiba-tiba Hastu membuka pintu kamar.

INSERT:

  1. Close up layar ponsel Farah yang mendadak di off screen.

CUT TO:

INT. KAMAR RAWAT INAP VIP REYKO — NIGHT

Bersamaan dengan off screennya ponsel Farah, tangis babysu pun seketika hening. Tapi kali ini babysu juga tidak lagi membuka matanya. Keykan dan Reyko menjadi panik.

KEYKAN
Nak? Nak? Pah ini babysu kenapa Pah???
REYKO
A..a..aku juga gak tahu. Coba coba kamu susul mama di luar, suruh cepat bawa dokter ke sini.
KEYKAN
Ta..ta..tapi babysu masih hidupkan pah?

Reyko lalu meletakkan jarinya di depan lubang hidung anaknya, untuk memastikan masih adanya napas.

REYKO
Masih masih.. cepet bawa dokter ke sini sayang!!!

Reyko semakin emosional. Dia berusaha keras untuk menggerakkan kakinya yang sama sekali tidak terasa sakit itu. Tapi nihil. Entah kenapa kedua kakinya tidak juga bergerak, padahal hasil rontgennya baik.

FLASHBACK:

INT. KAMAR RAWAT INAP VIP REYKO — DAY

Keykan sedang menunjukkan hasil rontgen kaki Reyko yang menurut dokter tidak ada indikasi cedera serius. Dan Reyko menyembunyikan fakta kelumpuhannya.

KEYKAN
Kata dokter kamu harus stay di sini dulu, dua tiga hari untuk observasi. Tapi menurut hasil rontgen sih gak ada cedera serius.
REYKO
Syukurlah, aku juga feeling tadi itu cuma keseleo aja kok. Kamunya aja yang panikan.
KEYKAN
Hehehe, tapi gimana rasanya sekarang?
REYKO
Aman kok, kakiku udah gak sakit sama sekali. Besok juga udah bisa pulang.

CUT TO:

INT. MEJA MAKAN RUMAH FARAH — DAY

Farah terlihat terburu-buru merapihkan pakaiannya, Farah bangun kesiangan dan nyaris telat mengantar Aqlan sekolah. Sambil sibuk merapihkan bajunya, Farah memberi instruksi kepada supir dan baby sitternya, tanpa melihat-lihat siatuasi sekitar.

FARAH
Inah, tolong suruh pak Suro untuk panaskan mobil ya. Bawakan tas Aqlan ke mobil. Jangan lupa sarapannya dipacking. Kamu sudah bangunin Aq....

Farah membisu, melihat keakraban Hastu dan Aqlan di meja makan. Hastu bahkan menggendong Zein. Pemandangan yang jarang terlihat di rumah ini. Inah bahkan terlihat kikuk di tengah keabraban Hastu dan anak-anaknya itu.

AQLAN
Mah, kata papa hari ini aku dianter papa. Terus nanti pulangnya dijemput, mau jalan-jalan di mall mah. Mama mau ikut?
FARAH
........
HASTU
Hari ini jadwal check upnya Zeinkan? Kita berangkat bareng aja, aku anter setelah kita drop Aqlan di sekolahnya.

Foto Hastu dengan wanita di apartemen itu kembali terlintas di benak Farah. Hatinya yang hampir luluh kini kembali mengeras. Ia lalu mendekati Aqlan, dan mengatur napasnya untuk bisa berbicara dengan lembut.

FARAH
Maaf ya nak, kamu pergi aja sama papa, mama gak mau ganggu, mungkin nanti di sana kamu mau dikenalin sama mama yang baru.
AQLAN
Mama baru? Maksudnya mama baru itu apa mah?
FARAH
Inah, panggil Suro, kita berangkat sekarang, bawa Zein, kita langsung ke rumah sakit.

Farah hanya tersenyum menanggapi pertanyaan Aqlan. Lalu balik badan dan berjalan tegar menuju pintu keluar.

CUT TO:

INT. SERAMBI DEPAN RUMAH FARAH — DAY

Hastu menarik tangan Farah, ia terlihat sangat marah dan ingin meminta penjelasan atas tuduhannya tentang 'mama baru' di depan Aqlan tadi.

HASTU
Kamu ini kenapa sih? Apa maksud kamu soal 'mama baru' itu?
FARAH
Aku capek mas!
HASTU
Kamu pikir kamu doang yang capek? Aku juga capek punya istri yang mood swing kayak kamu gini tahu!
FARAH
Playing victim!
HASTU
Maksud kamu apa sih? Kamu sendiri yang semalam minta aku buat lebih care sama keluarga ini. Sekarang aku udah care, kamu malah makin gak jelas kayak gini. Aku bisa gila kalau harus ngadepin tingkah gak jelas kamu gini setiap hari ya rah!
FARAH
Aku gak jelas? Lihat foto ini biar jelas!

Farah lalu menyodorkan foto Hastu dengan perempuan di apartemen. Hastu seketika terdiam.

FARAH
Ayo coba jelasin? Jelasin biar aku gak jadi gak jelas kayak gini mas! Coba jelasin!

Farah semakin kehilangan kendali atas dirinya. Ia mulai menangis dan berteriak-teriak. Aqlan berlarian keluar, disusul Inah yang menggendong Zein. Hastu hanya terdiam dan menggandeng Aqlan menuju mobilnya.

HASTU
Ayo kita berangkat nak, nanti kesiangan.

Seperti yang sudah-sudah, pertengkaran Farah dan Hastu tidak pernah berakhir dengan tuntas. Farah menghapus air matanya, dan mengajak Inah untuk juga segera berangkat.

CUT TO:

INT. RUANG PICU — DAY

Keykan ditemani mamanya, mengamati kondisi babysu di dalam ruang PICU. Sejak semalam babysu tidak sadarkan diri, namun tidak juga ditemukan adanya indikasi penyakit medis yang perlu ditangani.

MAMA KEYKAN
Coba kamu susul Reyko di kamar. Dia juga pasti gak tenang mikirin babysu semalam. Biar mama bantu jaga di sini.
KEYKAN
Iya mah.

CUT TO:

INT. RUANG RAWAT INAP REYKO — DAY

Keykan terkaget, karena melihat Reyko yang sedang mencoba berdiri itu mendadak jatuh.

KEYKAN
Pah!
REYKO
Kamu kenapa ke sini? Babysu gimana kondisinya?
KEYKAN
Masih di PICU, dokter juga bingung, gak ada indikasi penyakit dalam apapun. Tapi babysu masih juga belum sadar.

Reyko berusaha bangkit sekuat tenaga, lalu kembali duduk di ranjang pasien.

KEYKAN
Kamu kenapa sih? Katanya kaki kamu udah gak sakit? Kok masih gini???
REYKO
Coba aja kamu pukul kaki aku, emang udah gak sakit kok.
KEYKAN
Serius?
REYKO
Iya, coba aja pukul.

Keykan lalu mencoba memukul kaki Reyko beberapa kali, dan ternyata memang tidak sakit.

KEYKAN
Terus kenapa tadi kamu jatuh dan kelihatan susah berdiri gitu?
REYKO
Kayaknya... kakiku mati rasa.
KEYKAN
Lumpuh???
REYKO
Mungkin...
KEYKAN
Gak mungkin dong pah! Kan kata dokter juga hasil rontgennya bagus.
REYKO
Hasil pemeriksaan babysu juga baguskan? Tapi dia masih belum bangun sampai sekarang mah. Jadi ada kemungkinan apa yang dialami kakiku sekarang ini, juga sama penyebabnya dengan yang dialami babysu sekarang.

Keyko langsung bangkit, mengambil tas dan kunci mobil mamanya, lalu bergegas meninggalkan ruang inap Reyko.

REYKO
Key... keykan! Kamu mau kemana?
KEYKAN
Seret si lusi ke penjara!

CUT TO:

INT. MOBIL MAMA KEYKAN - DAY

Keykan memasuki mobil dalam keadaan emosi yang memuncak. Saat sedang memanaskan mobil, Keykan memutar radio di mobilnya, sedang ada talkshow kajian dhuha dari program radio tersebut.

HOST (V.O)
Berarti 'ain itu beneran nyata ya ust?
UST (V.O)
Nyata, sebagaimana hadits nabi yang saya sebutkan tadi mas.
HOST (V.O)
Tapi apakah efeknya bisa sedahsyat yang tadi sudah ust kisahkan?
UST (V.O)
Qodarullah bisa mas. Dan apa yang saya kisahkan tadi itu, semuanya adalah kumpulan cerita nyata dari orang-orang yang mengalaminya langsung.
HOST (V.O)
Serem juga berarti ya ust? Bisa sampai pohon tiba-tiba tumbang, gelas tiba-tiba pecah, rumah retak bahkan roboh. Dan tadi ust juga cerita ada kenalan yang sampai lumpuh bertahun-tahun karena 'ain ini.
UST (V.O)
Begitulah bahayanya mas. Untuk itu kita perlu mawas diri agar selalu berlindung pada Allah dari sifat sombong dan riya, karena konsekuensinya sangat dahsyat andai saya kita mau teliti menyikapi setiap fenomena hidup yang terjadi.
HOST (V.O)
Baik ust, terimakasih banyak atas ulasannya terkait bahaya penyakit 'ain. Semoga ada hikmah yang bisa kita petik dari kajian dhuha ini. Sampai bertemu di kajian dhuha berikutnya. And staytune on Hijrah FM.

Keykan yang sedari tadi mendengarkan isi kajian itu, merasa seoalah baru saja menemukan jawaban atas masalah hidupnya. Keykan lalu mencoba mengirim pesan ke kenalan radionya, untuk meminta contact person orang Hijrah FM.

INSERT:

  1. Muncul pesan balasan teman Keykan, yang berisi nomor kontak "Kanaya-Penyiar Hijrah FM".

BLANK

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar