Prolognya aja bikin tegang!
.
* * *
.
Gadis itu melirik lagi ke arah pintu dengan badan gemetar dan dada berdentum-dentum. Kembali ia mengajak badannya bergeser perlahan menuju pintu. Si gadis berusaha menghentikan getaran tubuh kala menatap lelaki itu mengisap dalam-dalam dan mengembuskan asap rokok. Kabut putih berhamburan keluar dari hidung bengkoknya. Sambil menyeringai, si lelaki berkata, "Kenapa, Mala? Mau coba-coba kabur? Coba aja, kalau bisa."
.
Si gadis menggeser badan lebih cepat dengan mata tetap menatap si lelaki. Tiba-tiba laki-laki itu membuang rokok ke lantai dan menginjaknya sampai tidak berbentuk. Ia bergerak makin mendekat. Seringainya bertambah lebar.
.
"Kamu cantik, Mala . . . muda, wangi, dan kayaknya masih perawan. Iya, kan? Aku suka sama yang masih perawan. Sini, Cantik! Mumpung enggak ada orang, puasin aku dengan tubuh molekmu." Tawa laki-laki itu menggema. Bau alkohol dan rokok makin menguat.
.
Walaupun tubuhnya terasa berat, si gadis memaksa bergerak. Kali ini berhasil! Ia berlari pelan, agak sempoyongan menuju pintu. Sayang, lelaki itu lebih cepat, meraih tangan gadis itu, menarik dan mendorong tubuh langsingnya sampai terjatuh di lantai.
.
* * *
.
Kalau cerita di chapter-chapter lainnya gimana, ya?
.
Cuss baca, deh novelnya!
Komentar
Rekwik
8
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)