Apakah kamu akan memberikan Novel ke ?
Berikan Novel ini kepada temanmu
Masukan nama pengguna
Blurb
"Aku hanya gadis candala yang bertaruh nyawa pada sepi dan nelangsa. Telah diam selama 156 purnama namun masih saja tak jua bisa mengubah rasa melati menjadi fana. Sampai-sampai harus menjual jiwa untuk berbisik pada adiwangsa yang duduk di takhta kenanganya dan kelak nanti, akan ada yang menagih hutang padaku. Terkutuk sudah raga ini, tak bisa lagi disinari oleh matahari dan akan terus mengabdi pada rembulan di langit malam. Sekali kau bisa menyiram sinar matahari padaku, akan ada keserakahan bersarang. Maka akan lebih baik rasa gamang yang bersarang daripada rasa keserakahan itu sendiri. Biarkanlah seperti ini hingga waktu hidupku berhenti."
Siapa sangka rentetan kata yang tak pernah berhasil aku pahami itu merupakan salah satu dari kerumitan yang datang darinya. Hanya sebuah uluran benang merah yang menyembunyikan rajutan kecil-kecil di dalamnya. Belum lagi tumpukkan puzzle yang juga kau sembunyikan dan kau gadaikan pada ilusi, yang harus aku susun dengan beserta ribuan makna terkubur di dalamnya, yang membuatku merasa tak tahu malu meminta petunjuk padamu, padahal dulu mulutku selalu menggaungkan 2 kalimat ini padamu :
"Apakah kau mengizinkanku meluruhkan perputaran dalam hidupmu? Bersediakah jika aku nyalakan suar dalam hatimu?"
Dan kau selalu menjawabnya dengan kalimat yang membuatku bingung.
"Jangan pernah suka padaku!"
Aku tak pernah tahu bahwa hal itu bukanlah sebuah penolakkan, melainkan hal yang lebih dari itu. Sebuah peringatan akan konsekuensi jika aku terus berusaha mendekatimu. Konsekuensi jika matahari berani mendekati sebuah bintang kecil di galaksi terdalam.
Tapi, aku telah berhasil melanggarnya.
Dan hal yang tak pernah aku duga sama sekali datang, ketika kekelaman berhasil menelannya lebih dalam, ketika konsekuensi itu hanya mau menyeretnya sendirian, ketika sebuah kutukan yang sering disebutkannya tertunai pada tubuh mungilnya.
Siapa sangka rentetan kata yang tak pernah berhasil aku pahami itu merupakan salah satu dari kerumitan yang datang darinya. Hanya sebuah uluran benang merah yang menyembunyikan rajutan kecil-kecil di dalamnya. Belum lagi tumpukkan puzzle yang juga kau sembunyikan dan kau gadaikan pada ilusi, yang harus aku susun dengan beserta ribuan makna terkubur di dalamnya, yang membuatku merasa tak tahu malu meminta petunjuk padamu, padahal dulu mulutku selalu menggaungkan 2 kalimat ini padamu :
"Apakah kau mengizinkanku meluruhkan perputaran dalam hidupmu? Bersediakah jika aku nyalakan suar dalam hatimu?"
Dan kau selalu menjawabnya dengan kalimat yang membuatku bingung.
"Jangan pernah suka padaku!"
Aku tak pernah tahu bahwa hal itu bukanlah sebuah penolakkan, melainkan hal yang lebih dari itu. Sebuah peringatan akan konsekuensi jika aku terus berusaha mendekatimu. Konsekuensi jika matahari berani mendekati sebuah bintang kecil di galaksi terdalam.
Tapi, aku telah berhasil melanggarnya.
Dan hal yang tak pernah aku duga sama sekali datang, ketika kekelaman berhasil menelannya lebih dalam, ketika konsekuensi itu hanya mau menyeretnya sendirian, ketika sebuah kutukan yang sering disebutkannya tertunai pada tubuh mungilnya.
Tokoh Utama
Bintang
Radhitya Putra
Karya yang Terhubung
#1
Prolog : The Rotate
#2
Pertemuan
#3
Gadis Hujan?
#4
Penjelasan
#5
Pertengkaran Perdana
#6
Kisah Matahari
#7
Sebuah Tanya
#8
Bayang & Kenang
#9
Tragedi Free Class
#10
Panggilan Malam
#11
Bintang Jatuh
#12
Matahari Menyalakan Suarnya
#13
Pengakuan [Part 1]
#14
Pengakuan [Part 2]
#15
Ledakan Di Suar Kedua
#16
Sebuah Akhir
#17
Jalan Buntu
#18
The Dark Side [Part 1]
#19
The Dark Side [Part 2]
#20
Uluran Benang Merah
#21
Bertukar Benang Merah
#22
Sarang Matahari
#23
Harapan Di Balik Sebuah Pesan
#24
Misteri Di Permukaan Bintang
#25
Sosok Bintang
#26
Setengah Hati Milik Bintang
#27
As Always, Senyum dan Mata Sendu
#28
Isi Si Setengah Hati [Part 1]
#29
Isi Si Setengah Hati [Part 2]
#30
Foto Tak Berpigura
#31
Imajinasi Di Balik Bantal
#32
Kisah Bintang
#33
Matahari di Horison [Part 1]
#34
Matahari di Horison [Part 2]
#35
Matahari Yang Sendu
#36
Bintang Tanpa Sinar
#37
Jurang Dengan Kekelamannya
#38
Bukan Sebuah Makna Leksikal
#39
Bintang Dan Bulan
#40
Luka Di Balik Ilusi
#41
La Multi Ani
#42
Pulang
#43
Masih Agak Dingin
#44
Asa Terakhirnya
#45
Epilog
Ulasan kamu
Ulasan kamu akan ditampilkan untuk publik, sedangkan bintang hanya dapat dilihat oleh penulis
Apakah kamu akan menghapus ulasanmu?
Disukai
247
Dibaca
29.2k
Tentang Penulis
Tiara Khapsari Puspa Negara
Berkutat pada sanjak dan ilustrasi yang dipajangnya di instagram, @kecebongalbino__
Bergabung sejak 2020-01-01
Telah diikuti oleh 459 pengguna
Sudah memublikasikan 5 karya
Menulis lebih dari 66,944 kata pada novel
Rekomendasi dari Romantis
Novel
The Rotate
Tiara Khapsari Puspa Negara
Novel
Saturn Return
Aprillia Ramadhina
Novel
Dari ANRES untuk SHENA
Devi Jum'atika
Novel
SATU SATUNYA JALAN MENUJU DIRIMU
Haryani
Cerpen
Kerinduan di Balik Senja
Muhamad Fikri
Novel
Kekasih Pinjaman
Marion D'rossi
Cerpen
Dua Puluh Dua Tahun
Imajinasiku
Cerpen
Ternyata Oh Ternyata
Seraphine Alana
Skrip Film
MOG & BUL
St. Hafsah Nuradilah Hamzah
Novel
Pemain Rasa
judizia
Novel
Karle Minerva
Gilang Riyadi
Novel
Love Troublemaker
Maudia Pwk
Novel
Everything in Between
TYSPS
Novel
Konstelasi Tanpa Bintang (kilau cinta diantara Aku, Kau, & DIA)
Little tree 🌱
Novel
PARAPET
Tika Lestari
Rekomendasi