Sahila adalah seorang gadis kecil keturunan etnis Rohingnya. Ia terusir dari tanah kelahirannya karena konflik etnis. Malam itu, Sahila beserta ayah dan ibunya harus bergegas meninggalkan kampung halamannya. Rumah mereka hangus terbakar. Mereka kemudian pergi ke tapi laut untuk menaiki perahu bersama warga kampung lainnya.

Namun, saat perahu akan berlayar. Ayah Sahila gagal berangkat. Ia terpaksa berpisah dan merelakan anak semata wayangnya itu pergi bersama Ibunya. Itu adalah kali pertama Sahila berpisah dengan ayahnya.

Perpisahan yang kemudian menerbitkan samudra rindu di hati gadis mungil ini. Bagaimanakah Sahila menjalani hari-hari dengan beban rindu seperti itu?