"Aahhhh kakak apaan sih ngikutin aku terus!" Ara kesal dengan tingkah sang kakak yang dengan setia mengikutinya ke mall meskipun kini Ara sedang bersama dengan teman-temannya.

"Aku menjagamu!" Jawaban yang sudah Ara duga akan keluar dari mulut manis sang kakak.

Ara berfikir jika dirinya sudah beda sekolah dengan sang kakak maka semua sikap over sang kakak akan berhenti. Namun ia salah, sikap overprotektif sang kakak terus ada bahkan lebih ektra saat ini dari pada pas ketika mereka duduk di Sekolah Dasar.

Mamah dan Papah? Sudah jangan ditanya, Mamah dan Papahnya tentu saja sangat mendukung sang kakak yang bersikap over. Ara ingin bersikap acuh dan seolah tidak perduli dengan keberadaan sang kakak yang selalu mengikutinya. Namun sial, ternyata Ara gak bisa. Bagaimana ia ingin bersikap acuh jika ketampanan sang Kakak malah membuat sekitar memperhatikan mereka seperti orang yang kelaparan dan siap menyantap yang daging dihadapannya.

Begitu juga dengan teman-teman Ara yang gak pernah bisa luput perhatiannya dari Ari. Mereka malah senang jika bisa di buntuti pria tampan seperti Ari.