Daftar isi
#1
Prolog
#2
Bab 1. Tanah Kelahiran
#3
Bab 2. Surat Misterius
#4
Bab 3. Jejak Lawas
#5
Bab 4. Loji Antik
#6
Bab 5. Gundah Gelisah
#7
Bab 6. Kabar Duka
#8
Bab 7. Amukan Hati
#9
Bab 8. Sebuah Kebetulan
#10
Bab 9. Pelosok Desa
#11
Bab 10. Setitik Tegun
#12
Bab 11. Tamu Bertandang
#13
Bab 12. Puri Bali
#14
Bab 13. Runtutan Peristiwa
#15
Bab 14. Melukat Sengkala
#16
Bab 15. Percakapan Rahasia
#17
Bab 16. Alam Seberang
#18
Bab 17. Kecelakaan Kecil
#19
Bab 18. Datang Menjenguk
#20
Bab 19. Rasa Batin
#21
Bab 20. Pertemuan Keluarga
#22
Bab 21. Pusara Kerabat
#23
Bab 22. Mimpi Buruk
#24
Bab 23. Benang Merah
#25
Bab 24. Titipan Keris
#26
Bab 25. Menerawang Batin
#27
Bab 26. Wejangan Si Mbok
#28
Bab 27. Wacana Buku
#29
Bab 28. Rumah Kulon
#30
Bab 29. Tidur Meracau
#31
Bab 30. Lumuran Darah
#32
Bab 31. Trauma Malam
#33
Bab 32. Jamuan Ningrat
#34
Bab 33. Kisah Rahasia
#35
Bab 34. Bintang Kecil
#36
Bab 35. Lorong Misteri
#37
Bab 36. Sinar Bulan
#38
Bab 37. Hitam Cermin
#39
Bab 38. Wangsit Leluhur
#40
Bab 39. Rogo Sukmo
#41
Bab 40. Pesan Wasiat
#42
Epilog
#43
Ucapan Terima Kasih
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Chapter #28
Bab 27. Wacana Buku
Bagikan Chapter
[1] "Kalau ndak kuat megangnya, hidupnya bisa hancur! Harus yang berdarah ningrat sing iso ngopeni!": Kalau tidak kuat megangnya, hidupnya bisa hancur! Harus yang berdarah ningrat yang bisa memelihara!
Chapter Sebelumnya
Chapter 27
Bab 26. Wejangan Si Mbok
Chapter Selanjutnya
Chapter 29
Bab 28. Rumah Kulon
Komentar
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar