Daftar isi
#1
Prolog
#2
Sebuah Tanya Tentang Indonesia
#3
Di Bawah Lengkung Kubah MasjidMu
#4
Memori Subuh: Muammar ZA dan Penjual Roti Keliling
#5
Ha Anada..., Inilah Saya
#6
Bukan lagi Pesantren Tapi ...
#7
Rute-rute Kesedihan
#8
Menjadi Petani sejak Usia 11 Tahun
#9
Man Jadda Wa Jadda: Menjadi Photografer Keliling
#10
Potret Warga Pendatang - Transmigran
#11
Identitas Kultural yang Terkoyak
#12
Hari Nahas di Terminal Bayangan
#13
Mengenang Adegan Salat di Desa Kelahiran
#14
Obrolan Siang yang Tidak Tuntas
#15
Tidak Usah Jadi Pegawai Negeri
#16
Hujan Deras di Sore Hari
#17
Menapak Tilas Jejak Ritual Mandi Bersama
#18
Memori di Tanah Kelahiran
#19
Jalan Lain Menuju Roma
#20
Ada Ritual Cium Tangan di Sana
#21
Ayat-ayat Rezeki dan Joging Bareng Presiden
#22
Wasiat dan Pesan Ayah
#23
Syekh Abdul Qadir al-Jaylani
#24
Saatnya Menyongsong Takdir
#25
Membahterakan Hidup
#26
Berkumpul dengan Orang-orang Shaleh
#27
Ijtihad Pribadi
#28
Kisah Seekor Kepompong
#29
Azan Terakhir sebelum Hijrah
#30
Siap Mengurai Takdir - Menjemput Impian
#31
Perjalanan Mengindonesiakan Diri (Bagian Kedua)
#32
Pelajaran Pertama Menjadi Karyawan
#33
Gali Lubang Tutup Lubang
#34
Denyut Nadi Rakyat Kecil di Jakarta
#35
Sekali Merantau Harus Bawa Hasil, Jika Tidak. . .
#36
Membuang Ego, Mencari Teman
#37
Jangan Biarkan Orang Lain Mencuri Impianmu
#38
Idul Fitri Menjelang, Surat Pertama Datang
#39
Puasa Pertama di Jakarta
#40
Sensasi di Malam Laylatul Qadar
#41
Indonesia yang Kurasa
#42
Hari Raya Idul Fitri
#43
Reuni - Transit sebelum Kembali ke Jakarta
#44
De Javu - Perjalanan Menuju Jakarta
#45
Mantera untuk Berhasil
#46
Saatnya Mengejar Mimpi
#47
Melihat Kampus Impian
#48
Beralih ke Takdir Lain yang Lebih Baik
#49
Sisi Lain Indonesia, Gotong Royong
#50
Mengenal Dunia Mahasiswa
#51
Penataran P4, Membumikan Nilai Pancasila
#52
Debat tentang Pancasila
#53
Status Baru (Bagian Ketiga)
#54
Ribuan Kilo Jalan yang Kutempuh (Iwan Fals)
#55
Fokus pada Titik Sukses Impian Kita
#56
Alhamdulillah, Ya Allah...
#57
Kuliah Sambil Kerja, Langganan Telat
#58
Kampus Biru, Kampus Pembaharu
#59
Cinta pun Bersemi di Tubuh HMI
#60
Cerita Tentang Deswita
#61
Menjaga Harmoni di Asrama Karyawan Kosipa
#62
Sepetak Ladang Miliknya pun Terjual
#63
Protes dari Deswita
#64
Kritik untuk Almamater Kedua
#65
Menjalankan Bisnis Mudarabah
#66
Kehilangan Hak dan Kesempatan Belajar
#67
Dan Air Mata Ibu pun Jatuh
#68
Beratnya Bisnis Tempe dan Sembako
#69
Khabar dari Deswita
#70
Tangis untuk Deswita
#71
Kembali ke Kampus - Mengasah Kepekaan Rasa
#72
Politik Cinta - Aksi Putih Pemilu 1997
#73
Cinta Berlabuh di Forum Diskusi
#74
Sepucuk Surat Kembali Datang
#75
Si Boy yang Malang ...
#76
Krismon Mengimbas Usaha Kelana
#77
Teater Kolosal - Film Besar
#78
Mei Berdarah - Indonesia Warna Bara
#79
Duka Ada di Mana-mana
#80
Kembali ke Kampus
#81
Kontribusi untuk Senat Mahasiswa IAIN Jakarta
#82
Harummu Abadi di Hatiku ...
#83
Ingat pada Teguran Tuhan...
#84
Menertawakan Diri Sendiri
#85
Perempuan yang Dia Puja...
#86
Perempuan Salehah Itu ...
#87
Kucari Engkau hingga ke Ujung Sepi
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
#65
Menjalankan Bisnis Mudarabah
Bagikan Chapter
Chapter Terkunci
Cuplikan Chapter ini
"Kalau aku sih tidak khawatir. Kalian-kalian ini yang kasihan. Apalagi Kelana yang sedang kuliah. Makanya, dari sekarang mendingan mencoba-coba cari kerjaan baru, deh," katanya memberi saran.
Beli Chapter
Baca chapter ini, detik ini juga
Rp5.000
atau 5 kunci
Beli Novel
Semua chapter akan terbuka
Rp87.000
atau 87 kunci
Chapter Sebelumnya
Chapter 64
Kritik untuk Almamater Kedua
Chapter Selanjutnya
Chapter 66
Kehilangan Hak dan Kesempatan Belajar
Sedang Dibicarakan
Novel
Bronze
FASE: Pernah Nggak Pernah...
Ara Segara
Novel
Gold
Flying Traveler
Bentang Pustaka
Novel
kenangan yang tak pergi
Akhmad Ramdani
Novel
Bronze
LOVELESS
KUMARA
Novel
PERSETAN: PERJANJIAN MAMA
Wafa Nabila
Cerpen
Bronze
Dua Kunci
Jasma Ryadi
Cerpen
24 Jam
Devi Wulandari
Novel
Bronze
Winter Forest
SunJe
Flash
Warna Pertama
INeeTha
Novel
Kalau Memang Terindah Kenapa Harus Jadi Mantan?
Irvan D
Flash
Orang - Orang Hilang
Akara Drawya
Novel
Endless Origami
dedanel
Novel
A Little Hope
Triyanti Fitri
Flash
Bronze
Sunyi
Riandana Febriyan Ramadha
Novel
Bukan Salah Ibu
Hardy Zhu
Novel
Bronze
Me After You
Julie Septy
Novel
Dari Sebuah Impian
Eddy Tetuko
Cerpen
Bronze
Pelangi di Senja Hari
Karang Bala
Cerpen
KABULKU
Racelis Iskandar
Cerpen
Bronze
Amarah Bram
Toni Al-Munawwar