Flash Fiction
Disukai
12
Dilihat
8,234
Dodo
Komedi

"Nana, kamu pasti mau ke dapur ya?ā€ tanya Dodo ketika aku lewat di hadapannya.

"Iya. Memangnya kenapa, Do?" tanyaku penasaran. Dapur adalah ruang kesukaanku karena di sana ada banyak makanan. Aku tahu Dodo juga suka dapur dan makanan seisinya.

ā€œJangan ke dapur dulu, ya," cegahnya. "Kamu enggak lupa 'kan kalau Kakek Gaga, Paman Baba, dan teman kita si Lala itu semua meninggal setelah makan di dapur dan keracunan."

ā€œItu ā€˜kan cerita lama. Sekarang pasti sudah tidak apa-apa kalau mau makan di dapur,ā€ elakku. "Aku sudah lapar, nih.ā€

ā€œAku juga. Tapi, jangan, ya. Jangan keras kepala, deh.ā€

ā€œKita ā€˜kan enggak bisa pesan makanan dari ojek online seperti mereka. Jadi, kalau tidak makan di dapur, aku harus makan di mana?ā€

ā€œMakan di luar sama aku,ā€ jawab Dodo sambil tersenyum lebar dan mengedipkan mata. Aku jadi ngeri sendiri melihatnya. ā€œDi luar sedang terang bulan, lo. Pasti romantis, deh.ā€

ā€œDasar buaya!ā€ pekikku. Aku lantas berbalik arah. Selera makanku mendadak menguap begitu saja. Aku seharusnya tahu ada yang mencurigakan kalau Dodo tiba-tiba bersikap serius dan sok perhatian seperti tadi.Ā 

ā€œBukan buaya, aku tikus!ā€ pekiknya di belakangku.

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (5)
Rekomendasi dari Komedi
Rekomendasi