Hari-Hari Berat
#33
Minta Hak
Bagikan Chapter
Chapter Terkunci
Cuplikan Chapter ini
Pak Teguh menerawang jendela rumah Permukaannya penuh debu dan kenangan di masa lalu Sudah beberapa bulan istrinya dipendam bumi berkali-kali berusaha mengikhlaskan kepergian tetap saja kesendirian membuatnya terngiang pada kehidupan manis kala ituada getir yang dia telan dalam diam Berharap Rumaisha tidak tangkap bulir perih itu Jujur dia tidak mampu seteguh namanya Apalagi jika menyaksikan langkah kecil Rumaisha pulang dari tempat bekerja sebuah taman kanak-kanak Lalu malam Rumai
Beli Chapter
Baca chapter ini, detik ini juga
Rp2.000
atau 2 kunci
Beli Novel
Semua chapter akan terbuka
Rp40.000
atau 40 kunci
Chapter Sebelumnya
Chapter 32
Pertimbangan
Chapter Selanjutnya
Chapter 34
Dirawat
Sedang Dibicarakan