Apakah kamu akan memberikan Novel ke ?
Berikan Novel ini kepada temanmu
Masukan nama pengguna

Scan dengan Aplikasi Kwikku
Untuk membaca langsung dari Aplikasi
Filosofi Kopi
+ Kode Voucher
Kode Voucher
Cek
Rp40,000
Blurb
Pemaknaan kembali kopi, Buddha, Herman, surat tak terkirimkan, cinta sejenis yang manis, atau apa pun, membuktikan Dee tetap memesona. Kalau kemarin panitia Nobel Sastra masih maju mundur dengan nama Pramoedya, sekarang bisa memaknai kembali, melalui karya-karya ini.
[ Arswendo Atmowiloto ]
*
Ruang cerpen yang sempit dijadikannya wahana yang intens, tetapi tidak sesak untuk mengungkapkan apa yang tak selalu mampu dikatakan. Lewat refleksi dan monolog interior yang digarap dengan cakap dan jernih, pembaca diajaknya menjelajahi halaman-halaman kecil dalam cerpen yang kini dijadikannya semesta kehidupan.
[ Manneke Budiman ]
*
Cerpen-cerpen Dee itu persis racikan kopi dari tangan seorang ahli peramu kopi: harum, menyegarkan, dan nikmat. Pahit, tapi sekaligus mengandung manis.
[ FX Rudy Gunawan ]
*
Dee adalah salah satu penulis yang perlu diperhatikan saat ini. Ekspresinya unik, visinya sering mengagetkan.
[ Richard Oh ]
[ Arswendo Atmowiloto ]
*
Ruang cerpen yang sempit dijadikannya wahana yang intens, tetapi tidak sesak untuk mengungkapkan apa yang tak selalu mampu dikatakan. Lewat refleksi dan monolog interior yang digarap dengan cakap dan jernih, pembaca diajaknya menjelajahi halaman-halaman kecil dalam cerpen yang kini dijadikannya semesta kehidupan.
[ Manneke Budiman ]
*
Cerpen-cerpen Dee itu persis racikan kopi dari tangan seorang ahli peramu kopi: harum, menyegarkan, dan nikmat. Pahit, tapi sekaligus mengandung manis.
[ FX Rudy Gunawan ]
*
Dee adalah salah satu penulis yang perlu diperhatikan saat ini. Ekspresinya unik, visinya sering mengagetkan.
[ Richard Oh ]
Tokoh Utama
Ben
Jody