Buya Hamka
#21
Merantau ke Perkebunan
Bagikan Chapter
Chapter Terkunci
Cuplikan Chapter ini
tawan bukan pula cerita orang biasa Kisahnya semakin penuh warna karena Malik tidak hanya mendengar dari orang nusantara saja keahliannya berkomunikasi dengan Bahasa Arab membuat ceritanya lebih berjiwa lagi Gaya bahasa Malik yang memikat membuat pembaca merasa ikut hadir sendiri di waktu wukuf tawaf sai dan hidup sehari-hari di HijazKarena kualitas tulisannya ini nama Malik mulai dikenal dan disebut-sebut orang sehingga semakin besar hatinya Namanya pelan-pelan berg
Beli Chapter
Baca chapter ini, detik ini juga
Rp2.000
atau 2 kunci
Beli Novel
Semua chapter akan terbuka
Rp95.000
atau 95 kunci
Chapter Sebelumnya
Chapter 20
Ke Medan Aku Pulang
Chapter Selanjutnya
Chapter 22
Kumis yang Basah
Sedang Dibicarakan