Daftar isi
#1
Bab 1. Petuah Bijak Sang Nelayan
#2
Bab 2. Uluran Tangan Sang Bangsawan - a
#3
Bab 2. Uluran Tangan Sang Bangsawan - b
#4
Bab 3. Jatuh Cinta
#5
Bab 4. Hasut
#6
Bab 5. Kala Hati telah terpaut
#7
Bab 6. Merantau ke Negeri Belanda - a
#8
Bab 6. Merantau ke Negeri Belanda - b
#9
Bab 7. Dunia Pun Sedang Berperang
#10
Bab 7. Singgah di Negeri Malaya - a
#11
Bab 7. Singgah di Negeri Malaya - b
#12
Bab 8. Singgah di Sumatera Barat - a
#13
Bab 8. Singgah di Sumatera Barat - b
#14
Bab 9. Pulang
#15
Bab 10. Siasat - a
#16
Bab 10. Siasat - b
#17
Bab 11. (Bekas) Kapal Minyak Langkat
#18
Bab 12. Bersandar di Jakarta
#19
Bab 13. Aksi Di Tanah Betawi - a
#20
Bab 13. Aksi Di Tanah Betawi - b
#21
Bab 14. Penantian
#22
Bab 15. Angkasa Merona Berhias Bintang
#23
Bab 16. Bumi Merana Berselimut Hitam
#24
Bab 17. Sunyi
#25
Bab 18. Kembalinya Sang Pejuang
#26
Bab 19. Menuntut Keadilan
#27
Bab 20. Maaf
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Chapter #3
Bab 2. Uluran Tangan Sang Bangsawan - b
Bagikan Chapter
8. ‘Pokok" adalah sebutan untuk ‘pohon" dalam bahasa Melayu.
9. "Kamu-kamu ini dikirim ke sini untuk kerja! Cari uang, bukan cari alasan!"
10. "Sudah kerjanya tidak benar, bolos terus. Tidak malu?, Heh, heh! Bodoh!"
11. "Sedikit-sedikit sakit! Sedikit-sedikit sakit!"
12. "Huh, bohong! Dasar pemalas!"
13. "Jangan pegang-pegang!"
14. "Eh! Tidak ada takut-takutnya! Dasar orang dungu! Saya pukul, nih!"
15. "Ya, kalau ada Tuan Rasyid, yang sopan. Disapa gitu lho. Kok ya, tidak mengerti tata krama, ck ck ck. Maafkan anak buah saya, Tuan."
16. Jacob Nienhuys (1836-1928) adalah orang Belanda pertama yang menjadi pengusaha perkebunan tembakau di Hindia Belanda. Ia tiba pada tahun 1863, dan kemudian mendirikan Deli Maatschappij pada tahun 1869 setelah mendapat konsesi dari Kesultanan Deli.
9. "Kamu-kamu ini dikirim ke sini untuk kerja! Cari uang, bukan cari alasan!"
10. "Sudah kerjanya tidak benar, bolos terus. Tidak malu?, Heh, heh! Bodoh!"
11. "Sedikit-sedikit sakit! Sedikit-sedikit sakit!"
12. "Huh, bohong! Dasar pemalas!"
13. "Jangan pegang-pegang!"
14. "Eh! Tidak ada takut-takutnya! Dasar orang dungu! Saya pukul, nih!"
15. "Ya, kalau ada Tuan Rasyid, yang sopan. Disapa gitu lho. Kok ya, tidak mengerti tata krama, ck ck ck. Maafkan anak buah saya, Tuan."
16. Jacob Nienhuys (1836-1928) adalah orang Belanda pertama yang menjadi pengusaha perkebunan tembakau di Hindia Belanda. Ia tiba pada tahun 1863, dan kemudian mendirikan Deli Maatschappij pada tahun 1869 setelah mendapat konsesi dari Kesultanan Deli.
Chapter Sebelumnya
Chapter 2
Bab 2. Uluran Tangan Sang Bangsawan - a
Chapter Selanjutnya
Chapter 4
Bab 3. Jatuh Cinta
Komentar
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar