Dear Sister

"Makasih ya Mas Rio dan Kak Leo karena sudah mengantarku," ucap Ines saat mobil sudah berhenti melaju di depan gerbang sekolah.

"Selamat menikmati masa SMA-mu," ujar Rio saat Ines menyalim tangannya.

"Kalau mau dijemput hubungi aja. Kakak dan Masmu ambil libur kok hari ini," saat Ines gantian untuk menyalim tangannya, Leo tidak lupa memberi kalimat perpisahan juga.

"Baiklah, aku pergi dulu ya? Sampai jumpa lagi."

Leo dan Rio yang sudah ditinggal berdua saling melirik kemudian menghela napas secara bersamaan.

"Punya adik yang udah remaja justru membuat rasa khawatir makin bertambah ya?"

"Bangat. Bahkan walau udah pasang penyadap di hp Ines masih membuatku nggak puas."

Rio mendengus, heran dengan kelakuan saudaranya ini yang memang ahli dalam bidang teknologi, "Hobi ya melakukan hal ilegal?"

Sarkasme itu dapat lirikan karena merasa setuju dan tidak secara bersamaan, "Kan kita melakukannya pada adik sendiri untuk keamanan, nggak ilegal dong berarti?"

"Teserah, aku cuma berharap semoga nggak ada cowok yang berani mendekati Ines."

Tangan Leo melepaskan stir mobil, merasa enggan untuk kembali pulang, "Jangan sampai ada fake nerd sepertimu yang mendekati Ines."

"Dan juga jangan sampai ada cowok dari keluarga kaya sepertimu yang mendekati Ines," harap Rio yang semakin gelisah karena adiknya sudah mulai memasuki jenjang SMA.

Masa SMA saat di mana Rio maupun Leo benar-benar memulai dan menjalankan kisah cinta masing-masing yang anti mainstream. Jangan sampai Ines juga ketularan. Cukup mereka saja yang mengalami kisah cinta yang aneh dan juga rumit.

Dengan bermodalkan wajah manis nan imut, seharusnya Ines tidak membutuhkan usaha atau perjuangan saat ingin memiliki pacar. Cowok pasti datang sendiri dan mencoba melakukan pendekatan lebih dulu.

Tapi terasa tidak rela jika nantinya sampai ada cowok selain anggota keluarga yang disayang oleh Ines.

"Kok mendadak jadi ingin menyadap CCTV sekolah ya?"

"Untuk satu hari ini aja aku ikut serta dalam rencanamu."

Mendapat kalimat persetujuan dari Rio, Leo langsung mengambil tindakan dengan mengambil tab yang sudah dibawanya.

Menyadap semua rekaman CCTV Leo lakukan dengan sangat cepat. Tentunya secara rahasia dan juga cermat agar tidak diketahui siapa pun. Terutama Ines. Sang adik boleh saja memilih untuk mengikuti jejak keberhasilan mereka sampai mendapat pekerjaan yang bahkan dibolehkan membolos semaunya begini, tapi dalam urusan menghilangkan rasa penasaran dan ingin tahu, jangan sampai Ines mengikuti jejak mereka!

8 disukai 7K dilihat
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Saran Flash Fiction