Flash Fiction
Disukai
0
Dilihat
17
Gunting Penyelamat
Drama
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Dibantingnya tubuhku ke lantai. Lalu, ia menyeretku ke sudut ruangan. Dijambaknya rambutku dan dibenturkannya kepalaku ke salah satu sisi dinding ruang tamu yang sempit ini berkali-kali. Darah masih mengalir dari sudut bibirku karena sebelum itu semua, ia terlebih dahulu menamparku berkali-kali. Ia terus menghajarku hingga habis sudah keyakinanku akan hidup. Aku pasrah. Kupikir aku akan mati hari ini, tetapi syukurlah, seseorang mengetuk pintu, memberiku sedikit waktu untuk mengambil gunting di meja yang ada di dekatku. Kuhimpun segenap tenaga yang masih tersisa. Lalu, sesaat kemudian, darah mengalir dari perutnya dan aku berlari ke luar rumah.

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar