Tak Terbiasa

"Andra, buatin aku kopi, dong!"

Kebiasaanku di pagi hari. Meminum secangkir kopi sebelum pergi bekerja. Tanpanya, aku merasa tak bergairah.

"Andra! Andra! Andra!"

Tiga kali kupanggil namanya. Tidak mungkin tuli, karena suaraku bahkan menggema di rumah kecil ini.

" Ya?"

"Andra?"

Aku membuka pintu kamar. Namun, tak ada seorang pun di sana. Hingga netraku menangkap sosok yang kucari dalam pigura. Memberi senyuman hangat, seperti biasanya.

Aku baru menyadari. Andra tidak ada di sini. Di rumah ini. Suaranya yang menyahutku tadi, hanyalah gema semu yang kuciptakan dari khayalanku sendiri. Dengan sedikit meringis, aku menutup pintu.

Andra telah pergi. Sejak setahun yang lalu, setelah kecelakaan lalu lintas yang merenggut nyawanya. Entah sampai kapan aku begini, belum menerima kenyataan. Mungkin karena aku tidak terbiasa tanpa sosok Andra di sisiku.

Kopi buatan Andra. Senyuman khas yang menyalurkan kehangatan. Suaranya yang lemah lembut menenangkan. Aku belum terbiasa, tanpa mereka.

❤❤❤

10 disukai 4 komentar 7.2K dilihat
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Bagus ka.
Kalo berkenan mampir kiaahku juga ya : Pahlawan Tanpa Sejarah
Makasih udah mampir Ce😃
Saran Flash Fiction