Flash Fiction
Disukai
10
Dilihat
3,910
Fear Of Missing Out
Drama

Setiap pagi aku bangun dari tidurku langsung mengecek handphone, karena ini sudah menjadi rutinitasku.

“Sial, mereka bersenang-senang aku masih diatas tempat tidur kelelahan,” gumamku sambil melihat foto yang Linda post.

Dia sedang berada di pantai Bali bersama teman-temannya. Sedangkan aku masih tiduran diatas kasur malas mau bangun. Aku melihat semua foto mereka yang bahagia ketawa-ketiwi.

Aku tidak mau tertinggal, segera kubangun dari tempat tidurku dan tidak menggosok gigi. Aku segera membuka lemari pakaian dan memilih baju yang paling bagus. Kemudian aku keluarkan semua aksesoris dan duduk di meja rias. Aku mulai menyisir rambut dan merias wajahku secantik mungkin.

Setelah selesai berdandan, aku menyalakan laptop dan membuka fitur Zoom App. Yap! I am Zooming myself. Alright this is crazy, but this is the only way. Inilah kesempatan aku bergonta-ganti background dan berfoto-foto sesuka hati. Aku berfoto di Monas, Merlion, Menara Eiffel, dan di tempat lain yang keren. Setelah aku mendapatkan foto yang terbaik kemudian aku post.

Aku scroll lagi handphone ku, kulihat Wena pamer handphone baru yaitu iphone 14 pro max. Tak mau ketinggalan, aku langsung membuka Amazon App, busyet ternyata harganya selangit. Karena harganya selangit maka aku melihat-lihat handphone yang lain dan membandingkan setiap fitur yang ada di handphone tersebut.

Sampai akhirnya aku kebingungan dan tidak dapat mengambil keputusan karena memilih satu berarti kehilangan yang lain. Sedangkan aku menginginkan semua fitur dan manfaat terbaik dalam satu perangkat, tetapi tidak dapat menemukannya. Oleh karena itu, aku menundanya sekalian menunggu diskon 50% dari iphone 14 pro max. Untuk sementara aku menggunakan handphone lamaku dulu.

Aku masih terus men scroll handphone ku, kemudian ada Seli. Dia sedang membuat rencana untuk menghabiskan akhir pekan bersama teman-temannya. Dia mengajakku jikalau aku mau bergabung dengan mereka. Lagi-lagi aku tidak mau tertinggal dan menyetujuinya. Selain itu, aku juga sudah memakai baju yang bagus, sudah cantik seperti princess hanya saja belum menggosok gigi.

Aku menyuruh mereka untuk menyelesaikan opsi-opsi tempatnya, nanti aku tinggal memilih mau kemana. Setelah mereka mendapatkan beberapa ide, kemudian aku memilih untuk pergi ke Restoran khas Jepang yaitu Kokoro. Sambil menunggu Seli menjemput ku, aku segera menggosok gigi dan tak lama kemudian dia pun datang. Setelah itu, kita berdua langsung pergi menuju restoran Kokoro.

Ternyata semua teman-temannya dia sudah berada di restoran, maka kami langsung memesan makanan. Seperti biasa kami makan sambil ngerumpi. Setelah makan siang aku tidak pergi jalan-jalan sama mereka. Aku meminta tolong kepada Seli untuk mengantarku pulang kerumah. Kali ini tidak apa-apa tertinggal, karena aku benar-benar masih kecapekan gara-gara tadi malam aku lembur kerja.

Aku turun dari mobil, kulihat Bu Romlah berdiri sambil meletakkan kedua tangannya di pinggang. Amarah di wajahnya terlihat sangat jelas dan kobaran api keluar dari kedua telinganya. 

“Lucy! Sampai kapan kau menunda-nunda bayar kontrakan?” teriak Bu Romlah. 

Aku tidak berani mendekat, masih berdiri di dekat pintu gerbang sambil meringis dan melambaikan tangan. Kali ini aku benar-benar tidak punya uang. Ini adalah ide yang buruk pergi ke restoran Kokoro, sekali gesek kartu kreditku berlubang.  

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
hahahah ... tak punya uang tapi banyak gaya dan banyak maunya hahahah tu HP jadi beli ? hehehe
@darmalooooo : Sudah saya gratiskan semuanya 🙌💐
Buka Cik. Penasaran
@darmalooooo : Buka pakai palu 🤣
Terkunci☺
Rekomendasi dari Drama
Rekomendasi