Renung

Hari itu akhirnya kamu membuka blockir semua sosmed mu setelah sekian lama, tapi aku tidak tahu akan semenyakitkan ini. Benar kata orang bahwa "jangan berhubungan dengan seseorang yang belum usai dengan masalalunya". Benar-benar sakit hingga untuk menangis saja rasanya air mata sudah terkuras habis.

Kamu dengan bahagia mengatakan kamu bangga saat telah memiliki kembali masalalumu, lantas kamu lupa bagaimana aku disini? 3 tahun itu belum usai, aku masih terperangkap.

Aku jadi perempuan jahat hanya karna kamu, aku bahkan rela untuk menyakiti hati orang lain sebagai alat agar aku bisa lepas darimu. Namun nyatanya aku tidak bisa.

Sesak saat melihatmu membuka semua blockir sosmed hanya untuk menunjukkan kamu telah kembali dengan masalalumu, rasanya sangat sesak.

Sore itu di status WhatsApp mu aku bahagia sebelum membuka status itu, aku sangat bahagia akhirnya bisa kembali melihatmu walau hanya dari jauh. Namun semua hancur saat itu terbuka. Pada lirik "you look so broken when you cry" ya kamu benar aku terlihat sangat tersakiti, bukan hanya sangat tapi memang benar-benar tersakiti.

Aku hanya berharap dan berdoa, agar kamu tidak mengotori tempat yang menyimpan kenangan kita. Itu milikku! Hanya itu yang aku miliki! Tolong jangan!. Dan semoga kamu tidak memakai jaket yang kau pakaikan kepadaku saat hujan, jaket itu kenanganku.

Mungkin kamu tidak mengerti seberapa berartinya, itu sangat berarti.

Dan kali ini aku benar-benar ada pada persimpangan jalan yang sulit. Antara bertahan dengan kebodohan atau mati dengan penyesalan.

Jika aku memilih jalan yang salah, aku takut aku tak bisa kembali. Aku hanya butuh kamu untuk menuntun aku, jadi kumohon kembalilah. Mari kita renungkan jalan kita bersama lagi.

1 disukai 4.5K dilihat
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Saran Flash Fiction