Sebuah Senyuman

Waktu itu, kamu memandang dia dengan penuh tanya? Apakah dia mencintaimu? Tetapi, mengapa dia begitu cuek denganmu? Apa penampilanmu itu tak menarik baginya? 

Kamu berjalan lesu, memperhatikan dia yang sedang tersenyum riang bersama kedua temannya. Lesung pipi yang ada di pipi kirinya kian menambah kesan manis dari senyum yang terpancar. Kamu memandangnya dengan diam, memperhatikan gerak-gerik yang dia lakukan bersama temannya. 

"Eh, lo tau nggak ... gue ada gebetan baru!" salah seorang temannya berucap dengan riang. 

"Wah? Serius?" ucap teman yang lainnya. "Gila, laku bener lo!" 

"Oiya jelas, gue gitu loh." 

Mendengar pernyataan temannya, dia tersenyum lebar. "PD banget lo!" 

Mendengar dia berkata, kamu tersenyum. Akhirnya, dia mengeluarkan suara indahnya. Suara yang mungkin membuatmu ingin mendengarnya setiap saat. 

"Nah, giliran lo, Sha ... kapan nyusul Diana?" 

Mendengar pertanyaan itu, kamu memasang telinga dengan baik. Namun sayang, dia tak menjawab. Dia malah menatapmu dengan sebuah senyuman manis di wajahnya. 

Kamu membeku. 

Apakah ini pertanda? 

5 disukai 2 komentar 5.4K dilihat
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@yesnosalto : Hehehe
Senyuman adalah jawabannya
Saran Flash Fiction