Disukai
0
Dilihat
14
Panjang Umur Kasih Sayang
Romantis

Sejak tadi aku duduk di kafe ini seperti ada sesuatu yang mengganggu pikiranku. Jemariku bergerak semaunya di atas papan tik laptop sebab otak tidak menemukan ide barang sedikitpun. Sampai seorang pelayan datang menghampiriku.

“Kopi hitam pekat dengan sedikit gula?” kata pelayan itu sembari meletakkannya di atas meja.

Aku mengangguk tanpa menolehnya. “Iya, makasih.”

“Sendirian aja nih?” ia masih berdiri ditempatnya sambil mencoba melongok ke laptopku.

“Iya.” Kali ini aku menoleh sambil tersenyum sekenanya.

“Di hari Valentine begini?” pelayan itu pasti mencoba ramah kepadaku, aku mengerti. Tapi sepertinya terlalu banyak bicara meskipun ia tahu aku adalah pelanggan tetap di sini.

“Memangnya kenapa?” jawabku mengerutkan dahi dan tetap fokus ke layar laptop tanpa menolehnya.

Pelayan sialan itu dengan santainya meninggalkanku. “Buruan cari pacar mas Sandy, nanti keburu jadi bujang lapuk lho.” Kali ini aku benar-benar kesal dengan ucapan terakhirnya.

Pelayan itu namanya Rey, tempo hari ia sempat cerita padaku bahwa ia baru saja jadian dengan wanita pujaan hatinya, Sari. Kami sebenarnya sudah cukup akrab meskipun tidak dekat karena a...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1.000
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)