Jeritan Ray
Slice of Life
Sudah hampir tengah malam, aku bergegas mengenakan jaket dan bersiap untuk pulang. Pak Joko, pemilik toko yang telah berusia lanjut berada di meja kasirnya menghitung uang hasil berjualan hari itu. Ketika aku melewatinya, dia melihat ke arahku dan berkata dengan suara pelan, “tunggu sebentar, Ray. Tunggu sebentar sebelum kau pergi.”
Mendengar pak Joko memanggilku aku merasa gugup. Jika ada cermin, aku yakin akan melihat wajahku yang tampak pucat pasi. Biasanya pak Joko akan langsung mengatakan selamat malam jika mendengarku pamit. Tapi, kali ini berbeda, pak Joko bahkan menatapku dengan pandangan tajam. Jantungku mulai berdetak kencang. Aku bahkan mulai meras...
Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp2.000
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Slice of Life
Cerpen
KOTA HUJAN
Muhamad Irfan
Cerpen
Jeritan Ray
Desynata Purnamasari
Cerpen
Gara-gara Uang Panaik
Kim Sabu
Cerpen
Pendorong Gerobak
Titin Widyawati
Cerpen
Aku Bersimpuh di Hadapan Kopi yang Tengah Ku Seduh
Galang Gelar Taqwa
Cerpen
Lelaki Bermata Teduh
Munkhayati
Cerpen
Tempat Kerja Papa
Galang Gelar Taqwa
Cerpen
AKU PULANG, MAK
Citra Rahayu Bening
Cerpen
Kelas Tambahan Di Hari Rabu
Cinta Ayumi
Cerpen
Bukan Tentang Nominal
Alifa abda khlq
Cerpen
Mimpi Setinggi Menara
Muhammad Nur Syafi'i
Cerpen
Mendekap Surga
Trippleju
Cerpen
TERBELAH
WN Nirwan
Cerpen
Refleksi
RD Sinta
Cerpen
Lelaki Bermata Teduh Part-7
Munkhayati
Rekomendasi