Topeng Sakti Cantika
14. SCENE 66-70

EXT. SANGGAR TARI KENCANA UNGU — SORE

CAST : CANTIKA, MURNI, KINAN, BIMANTARA, BEBERAPA FIGURAN ANAK SANGGAR

Anak-anak sanggar sibuk menyiapkan diri, kostum dan lain-lain untuk lomba di Jakarta. Cantika dan Murni sedang mencoba costum penari topeng.

cantika
Gimana? Cantik nggak aku?
murni
Coba pake topengnya.

Lalu Cantika mencobanya. Bimantara dan Kinan menertawai.

bimantara
Hii, Cantika sereem kalau lagi marah.
kinan
Lucu tau, Bim.
cantika
Hei awas ya kalian.
kinan
Kabur, Bim.

Bima dan Kinan berlari menjauh. Cantika mengejar. Murni ikut-ikutan mengejar mereka.

CUT TO


INT. RUMAH SUPENDI/RUANG KELUARGA — SORE

CAST : CANTIKA, NENEK INAYATUN, LAURA

Cantika baru pulang dari sanggar. Dia masuk lalu mengucapkan salam.

cantika
Assalamualaikum.
nenek inayatun
Waalaikum salam.

Cantika mencium tangan neneknya. Ia melihat nenek Atun sedang memasang beberapa mute di kostum tari. Nenek Atun memakai kacamata. Tampak tangannya memasukkan jarum dan benang dengan hati-hati.

cantika
Sini, nek. Cantika bantuin.
nenek inayatun
Nggak usah. Ini bentar lagi selesai.
cantika
Emang nenek masih kelihatan?

Nenek memukul Cantika lembut.

nenek inayatun
Sembarangan kamu. Kamu pikir nenek nggak bisa lihat. Wong mata masih awas begini kok.

Cantika nyengir.

cantika
Iya, nek Cantika tahu. (beat) Kok bisa sih, nek?
nenek inayatun
Bisa apanya?
cantika
Di usia nenek yang udah tua ini mata nenek masih kelihatan sehat.
nenek inayatun
Iya dong. Jaman nenek muda, nenek suka sekali makan sayur.
cantika
Ah yang bener. Cuma makan sayur. Emang ngaruh?
nenek inayatun
Manfaatnya bakal kamu rasain setelah seusia nenek.

Cantika manggut-manggut.

cantika
Aku mau selalu sehat kayak nenek.

Nenek Inayatun tersenyum dan menyudahi pekerjaannya menyulam mute di baju itu.

nenek inayatun
Sudah selesaii..

Nenek Inayatun menyerahkannya pada Cantika.

cantika
Cantiknyaa..
nenek inayatun
Coba pake.
cantika
Emang ini buat aku?

Nenek Inayatun berpura-pura.

nenek inayatun
Siapa bilang? Nenek Cuma minta tolong supaya kamu cobain kok.
cantika
Oke deh. (dengan wajah cemberut)
nenek inayatun
(tertawa) Ya buat kamu lah. Gitu aja ngambek.
cantika
(berubah ceria) Oh ya, nek? Serius?
nenek inayatun
Suka nggak?
cantika
Suka banget, nek. Kostum tari yang cantik. Kayak aku.
nenek inayatun
(mencubit pipi Cantika) ih, kamu nih.

Cantika pura-pura kesakitan.

cantika
Aduh, duh ampun nek. Sakit.
Nenek Inayatun melepaskan cubitannya.
nenek inayatun
Udah ayo cobain.

Kostumpun dipakai Cantika. Cantika berlenggok, bergaya.

cantika
Gimana, nek? Cantik kan aku?

Nenek Inayatun mengangguk saja sambil tersenyum. Lalu Cantika memeluk neneknya.

cantika cont’d
Makasih ya, nek.

Nenek Inayatun membalas pelukan cucunya.

Insert : Laura melihat dari kejauhan. Terharu.

CUT TO


ESTABLISHED KAMPUNG — MALAM


CUT TO


EXT. RUMAH SUPENDI/TERAS — PAGI

Mang Dullah dan anak-anak sanggar telah sampai di depan rumah kakek Supendi. Mereka turun dari mobil. Seorang supir menunggu di dalamnya.

Mereka berlarian, sambil memanggil nama Cantika. Di antara mereka juga ada Bimantara, Kinan dan Murni.

all anak sanggar
(teriak) Assalamualaikum..Cantikaaa!
mang dullah
Sstt, jangan berisik. Pelan-pelan aja.
kinan
Kalau pelan mana bisa denger, mang.
murni
Betul, mang.
mang dullah
Ya udah deh, gimana kalian.

Kemudian mereka kembali memanggil Cantika dengan suara keras.

all anak sanggar
Cantikaaa!

CUT TO


INT. RUMAH SUPENDI — PAGI

Cantika masih sibuk dengan perbekalan yang akan dibawanya nanti. Baju ganti, botol minum dan lain.

all anak sanggar os
Cantikaaa!
cantika
Bunda ayo cepetan. Temen-temen Cantika udah datang tuh.
laura
Sabar, dong.

Laura pun memasukkan semua perbekalan Cantika ke dalam ransel.

CUT TO




Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar